"Jadi... Kau kesini untuk memelukku, atau aku yang kesana dan memelukmu?" Taehyung tatap gadis itu yang tersenyum lebar sambil merentangkan tangan. Dia rindu gadisnya. Sangat. Dan tentu tanpa pikir panjang, dia berdiri dan menghambur ke pelukan Jennie.
"Rindu sekali....Jen." Taehyung melingkarkan kedua lengannya untuk memeluk pinggang kecil Jennie. Mengusap penuh kasih punggung sempit sang pujaan.
"Aku juga.... Sangat rindu" Pelukan mereka saling mengerat. Seolah menyalurkan segala kerinduan yang sudah begitu menumpuk. Bahkan Taehyung tak ingin melepas pelukan saja rasanya. Ingin terus mendekap gadis mungil kesayangnya itu hingga besok,besok, dan besoknya lagi. Tak mau berpisah.
"Jangan abaikan aku lagi" bisik Jennie pelan, yang di balas dengan sebuah anggukan kepala yang dapat Jennie rasakan di sela dekapan mereka.
"Tidak akan" Taehyung menjadi pihak pertama yang memberi jarak. Ia pegang kedua pundak kekasihnya, memandangi wajah mungil yang tiap lekuknya begitu ia rindu. Mencoba memperjelas bayangan sang kekasih di otaknya yang seolah memudar karena tak pernah lagi saling menatap beberapa hari terakhir.
"Wah... Kemana Jendeuk ku yang berpipi bulat. Kau benar-benar menghilangkan pipi bulatmu" Taehyung mengerucutkan bibirnya dengan wajah kesal, saat menyadari pipi kekasihnya yang sudah berubah begitu tirus.
"Terakhir kali kita bertemu kau masih punya sedikit hal menyenangkan untuk disentuh disini" Taehyung mengelus lembut pipi Jennie. Menyalurkan rasa cintanya pada sang kekasih. Sedangkan Jennie sudah begitu tenggelam dalam manik pemuda itu.
"Tunggu.. Coba berdiri sebentar Jen. Aku curiga selain makin kurus, kau juga makin pendek sekarang" mendengar kata pendek mengembalikan Jennie ke dasar, setelah tenggelam begitu dalam pada kedua mata Taehyung. Dan sebuah pukulan dikepala ia hadiahi untuk si pacar menyebalkan.
"Yak!!! Kau baru saja mengataiku?" Gadis itu menatap garang Taehyung. Tak terima pemuda itu yang membahas tinggi badannya. Bagi setiap wanita, pembahasan tentang penampilan fisik itu begitu sensitif.
"Ih... Galak sekali. Kan aku hanya ingin tahu kalau saja Tinggi badanmu ikut menurun karena diet" Balas Taehyung tak mau kalah. Tangannya terus saja mengusap kepala yang beberapa saat lalu dipukup brutal oleh Jennie.
"Lagi pula. Gadis mungilku ini malah enak di peluk" Taehyung kembali meraih tubuh Jennie " hmmmm. Nyamannya" Pelukan itu terlihat begitu manis dengan kedua belah pipi Jennie yang sudah bersemu merah.
"Ingin begini saja sampai besok" bisik Taehyung dengan manisnya.
***
"Jadi? Aku dapat imbalan apa?" tanya Chanwoo saat mereka bertiga sudah di perjalanan untuk kembali ke lokasi syuting. Taehyung masih ada bagian nanti malam. Sedangkan Jennie dan Chanwoo hanya sekedar mengantarkan member BTS itu.
"Bagaimana kalau makan malam romantis dengan SinB?" Ledek Taehyung mengingat akhir-akhir ini si Maknae iKON terus saja menanyai teman kecilnya itu yang kantornya terletak bersebelahan dengan kantor Bighit.
"Hyung!!?!" balas Chanwoo dengan pekikan keras, mencoba menutupi wajahnya yang memerah malu. Melihat itu, Taehyung jadi ingat Jungkook. Mereka sama-sama bocah jail yang pemalu.
"Wah. Anak kecil ini sudah besar rupanya" gantian sekarang Jennie yang menggoda Chanwoo, mengusap pucuk kepalanya pelan.
"Pasangan ini tak tau terima kasih." Dengus Chanwoo kesal.
"Baiklah adik kecil. Bagaimana dengan satu truk penuh susu stoberi?" Jennie kembali tersenyum jail. Mencolek dagu Chanwoo gemas."Benar-benar kalian ini. Pasangan menyebalkan!!?!" Dan betelahnya, Van iKON tersebut hanya berisi tawa ketiganya ditambah manager iKON yang terus fokus di balik kemudi.
***
"Sedikit mengingatkan. Aku bukannya sengaja membiarkan kalian bertemu. Jadi jangan menatapku dengan senyum mengerikan itu" ucap sejin yang risih di tatap terus menerus dengan senyum kotaknya oleh Taehyung.
"Hyung memang yang terbaik" Entah berapa kali Taehyung memuji managernya itu sejak tadi sampai di lokasi shooting.
"Bagaimana aku harus membalas kebaikan Hyung?" lanjutnya yang sekarang bergelayut manja di lengan Sejin. Mengabaikan stylish Noona yang kewalahan menata rambutnya yang tengah di pasangi wig panjang khas drama kerajaan.
"Hanya fokus pada pekerjaanmu dan berhenti kekanakan. Kau itu sudah besar Kim Taehyung" Bakas Sejin yang mencoba melepaskan lengan Taehyung dari lengan besarnya. Meluruskan kembali tubuh pemuda itu agar sang stylish dapat bekerja dengan baik.
"Aku semakin sayang Hyung. Pokoknya, Hyung itu malaikatku" Sejin menggeleng-gelengkan kepala melihat balita besar disampingnya. Biar pun terlihat biasa saja, tapi sebenarnya Sejin sangat gemas dengan tingkah artisnya yang sudah ia anggap adiknya sendiri.
"Dan satu lagi. Jangan lupa bicara pada Namjoon saat nanti sampai rumah" perintah Sejin, mutlak.
Sedangkan Taehyung mengerucutkan bibirnya, ingin menolak ide itu. Karena sejak ketahuan memiliki hubungan dengan Jennie beberapa hari lalu, ia belum bicara sepatah katapun pada Namjoon. Tentu saja Taehyung merasa bersalah karena memacari mantan kekasih Hyungnya sendiri dan merasa canggung untuk memulai pembicaraan untuk minta maaf.
"Baiklah" Jawabnya malas. Dan malam itu, setidaknya mood Taehyung membaik berkat Chanwoo dan Sejin yang membantunya bertemu Jennie, dan terimakasih juga untuk manager iKON yang ikut membantu.
***
"Sudah pulang?" Taehyung mengangguk dengan senyum cerah menjawab pertanyaan Seokjin saat ia memasuki ruang tengah dorm. Di sana Seokjin tak sendiri. Ada Jimin dan Jhope ikut duduk di sofa. Menikmati cemilan sambil menonton tv.
"Mana yang lain?" tanya Taehyung yang mulai mendudukan diri di karpet.
"Jungkook bermain game di kamarnya, Suga Hyung tidur, dan Namjoon... Sepertinya tak pulang lagi malam ini. Dia masih betah di studionya" Taehyung mengangguk paham atas penjelasan Jin. Sudah tertebak memang apa kegiatan yang dilakukan ketiga orang itu.
"Kau terlihat senang? Apa sesuatu yang baik terjadi?" tanya Jimin saat Taehyung meraih cemilan ditangannya, dapat ia lihat wajah Taehyung yang lebih cerah dari beberapa hari terakhir.
"hmmm. Bisa dibilang begitu" jawabnya tak pasti. Membuat sebuah kesimpulan muncul di kepala Jimin.
"Bertemu Jennie?" tanyanya yang di balas anggukan dan sebuah senyum lebar oleh Taehyung.
"Aku ikut senang tentang hubunganmu dan Jennie. Tapi... Bisakah kau sedikit mempertimbangkan perasaan Namjoon, Tae?" Ucao Hoseok, tiba-tiba. Wajahnya menatap serius Taehyung saat ini.
"gadis itu, kau tau... Pernah menjadi seseorang yang spesial bagi Namjoon. Kita tidak tau bagaimana perasaanya saat ini karena dia tidak menunjukkannya. Setidaknya, temui dia dan bicaralah.... Aku yakin, banyak sekali hal yang ingin kalian saling bicarakan" Lanjut hoseok panjang lebar. Karena dia mengerti dengan jelas bagaimana Namjoon yang memaksakan diri terus bekerja di studio agar tak pulang ke dorm. Hoseok tau sahabatnya itu belum sanggup bertemu Taehyung.
" Hanya saran saja. Karena kita keluarga. Selesaikan baik-baik dan bicaralah" Taehyung mengangguk patuh. Tau benar maksud ucapan Hoseok barusan. Dia tidak bisa terus terusan menghindar dan berdiam diri tanpa menjelaskan semuanya pada Namjoon. Mereka berdua harus bicara. Karena ada beberapa hal yang ingin Taehyung pastikan juga.
Tentang masa lalu. Tentang dugaan yang sempat Taehyung kubur dengan mengatas namakan ikatan kekeluargaan mereka.
###
Mau republish semua aja...
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Still Love You (It's Called Love Vol 2)
Short StoryHe's never changed --------- [Shisi, Maret 2018]