Jennie tidak datang. Tidak terlihat di konser BTS di Paris kemarin. Dan bahkan tidak juga menunjukkan diri saat ini.
Taehyung mencoba tenang. Berpikir jika saja gadisnya sedang menyiapkan sebuah kejutan. Sengaja tak terlihat saat di konser kemarin dan berpura-pura melupakan janji mereka untuk bertemu saat ini.
Jemarinya kembali meraih benda pipih yang sejak tadi begitu mengusiknya. Kembali melakukan hal yang sama dengan apa yang ia lakukan beberapa menit lalu. Mencoba menghubungi Jennie.
Dan lagi-lagi pemuda itu kecewa. Hasilnya masih tetap sama. Nomor gadis itu tidak bisa dihubungi.
Taehyung mencoba memaksakan senyuman di wajah tampannya. Kembali berpikir kalau mungkin saja Jennie melakukannya dengan sengaja. Mungkin kejutan yang ia pikirkan benar. Gadis itu pasti tengah berusah membuat Taehyung terlihat seperti pria malang yang ditinggalkan. Lalu setelahnya, Jennie akan datang dengan gummy smilenya sambil berkata 'aku mencintaimu' dan memeluk Taehyung untuk meminta maaf karena mengerjainya.
Iya. Tentu saja begitu. Jennie Kim pasti ingin membuat Taehyung semakin menggilai gadis itu. Mencoba menyiapkan kejutan manis yang sering diperagakan para pemeran utama wanita di drama untuk sang kekasih.
Waktu kembali berlalu, 30 menit, 1 jam , 3 jam dan masih juga tak ada tanda-tanda kedatangan Jennie. Taehyung pikir, gadis itu benar-benar kelewatan kali ini. Jika nanti Jennie datang, Taehyung akan mengabaikannya saja. Bagaimana bisa dia mengerjai Taehyung dengan begitu kejamnya.
Beberapa pelayan direstoran itu bahkan menunjukkan wajah prihatin mereka pada Taehyung. Terlihat begitu mengasihani pemuda tampan dengan setelan mewah itu. Kim Taehyung benar-benar terlihat menyedihkan.
Dan setelah malam berlalu. Taehyung akhirnya sadar. Dia benar-benar ditinggalkan.
***
Taehyung tidak kembali kekamar hotelnya. Memilih melangkah ke pintu yang berjarak tak jauh dari pintu miliknya. Berdiri disana beberapa saat, setelah membunyikan bel dan mengirim pesan pada seseorang didalam sana. Seseorang yang sangat ia butuhkan saat ini.
"Oh Hyung?" bukannya wajah sahabat baiknya yang ia lihat, malah wajah kelinci milik si adik kesayangan.
"Kau disini?" Entah itu perlu di jawab atau tidak. Karena Jeon Jungkook hanya membalas dengan cengiran tanpa dosanya.
"Kenapa tidak langsung ke kamarmu saja? Ingin pamer ya?" ujar seseorang yang ikut muncul di balik tubuh Jungkook.
Taehyung berjalan masuk saat Jungkook membuka pintu lebih lebar. Dilihatnya kamar hotel sahabatnya itu yang kacau. Penuh dengan bungkus makanan ringan dan kaleng-kalen soda kosong.
"Aku tidur disini" Taehyung bahkan tak merespon Jimin perihal tuduhan pemuda park itu tentang pamer. Karena Taehyung benar-benar tidak berminat membahas apapun. Termasuk tentang pertemuannya dengan sang kekasih yang seharusnya ia banggakan sebagai moment paling romantis. Kalau saja gadis itu datang.
"Tidak bisa Hyung. Aku akan tidur disini. Kasurnya akan terlalu sempit untuk bertiga" Jungkook protes. Tapi Taehyung terlihat tak peduli. Pemuda itu terus saja berjalan hingga menghempaskan tubuh di kasur. Membuat Jimin memikirkan hal yang tidak-tidak saja.
"Apa kalian bertengkar?" tanya Jimin. Wajahnya intens menatap sang sahabat yang berbaring lemas.
Lagi-lagi diam, tak merespon. Karena berikutnya yang terjadi, pemuda Kim yang berbaring dikasur sudah memejamkan matanya. Dengan salah satu lengan menutupi wajahbtampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Still Love You (It's Called Love Vol 2)
Short StoryHe's never changed --------- [Shisi, Maret 2018]