Aku sangat merindukanmu. Selalu menunggu kapan 'Nanti' yang kita saling janjikan itu. Berharap saat terbangun esok hari 'Nanti' itu datang. Tapi takdir tak juga mengabulkan harapku. Tak ingin lagi menunggu, aku menjemputnya. Menghampiri 'Nanti' yang kita janjikan. Karena lelah menunggunya yang tak juga datang. (Jennie- It's Called Love Vol. II 2018).
"Lama tidak bertemu... Kim Taehyung" Jennie tersenyum cerah menampakkan gummy smilenya. Menatap tepat kemata pemuda yang sekarang tengah sibuk menata berbagai kalimat pembuka yang tak kunjung ia ucapkan. Mereka sekarang berada di ujung lorong gedung salah satu stasiun TV yang akan menayangkan Drama "Wild Rose", drama yang keduanya ikut serta didalamnya.
Dari pada sebuah kalimat pembuka. Taehyung langsung menghambur kepelukan Jennie. Merasa lega karena gadis itu bahkan menyebut namanya dengan lengkap. Taehyung bahkan sempat menduga-duga apakah Jennie sudah melupakannya dan janji mereka tentang 'nanti' itu?
"Aku rindu sekali padamu" Akhirnya tersampaikan juga. Kalimat yang selalu Taehyung persiapkan setiap paginya saat ia membuka mata. Berharap bisa segera mengutarakan rindu beratnya. Dan hari ini pun datang. Menjadi jawaban atas 'Nanti' yang mereka tunggu wujudnya.
"Aku juga... Rindu.. Rindu sekali..." Jawab Jennie sambil membalas dekapan erat Taehyung. Mereka beberapa saat hanya saling mendekap erat, sampai seseorang datang menghampiri keduanya.
"Jen... Sudah saatnya pulang" Manager Jennie datang dengan seorang pria yang mengekor. Mereka berdua yang baru datang tersebut terlihat was-was memandang sekitar.
"Ini tempat umum. Wajah kalian akan menghiasi semua media besok pagi" itu bukan manager Jennie yang bicara. Tapi orang lain yang tadi ikut mengekor saat menangkap kemesraan mereka. Sejin, manager BTS.
"Aku harus bicara dengan Jennie, Hyung. Sebentar saja. Aku mohon" Sejin itu paling lemah jika Tarhyung sudah memohon. Lagi pula, tak ada salahnya kedua orang yang sedang dimabuk cinta itu melepas rindu. Sejin tau jelas bagaimana tiap hari Taehyung seolah menunggu sesuatu yg tak jelas. Mungkin pertemuan yang saat ini terwujud lah yang menjadi alasan Taehyung bekerja lebih keras belakangan. Mencoba menyibukkan diri dan melupakan tentang menunggu.
"Baiklah. Tapi tidak disini. Sekarang ayo kemobil dan cari tempat yang lebih aman" Taehyung tersenyum senang mendengarnya. Melepaskan genggaman tangannya dari Jennie dan mengusap pucuk kepala gadis itu.
"Aku duluan. Kau bisa menyusul ku nanti. Nomermu..." belum selesai Taehyung dengan kalimatnya Jennie telah memotong cepat.
"Nomer lama... Aku masih menggunakannya" Mereka berdua saling melempar senyum dan kemudian Taehyung mendahului berjalan ke arah luar gedung.
***
"Aku kira kau mengganti nomermu" ujar Taehyung membuka pembicaraan. Mereka berada di van Taehyung sekarang. Bersama Sejin sang manager yang berada dibalik kemudi.
"Aku malah mengira kau yang melakukannya" balas Jennie. Yang sekarang sudah berada di posisi yang nyaman. Bersandar didada pemuda itu dengan kedua tangan mungilnya yang melingkar di pinggang Taehyung. Mungkin terlihat berlebihan untuk dua orang ynlang baru saja bertemu kembali setelah sekian lama, namun entah bagaimana skinship terasa begitu biasa saat ini bagi mereka, padahal sebelumnya bahkan mereka tak sedekat itu.
"maafkan aku. Aku terlalu takut menghubungimu duluan. Aku takut kecewa jika saja saat aku hubungimu kau telah mengganti nomermu Jen. Aku takut kecewa lagi" Jennie sangat mengerti maksud Taehyung, dia juga merasakan hal yang sama. Ingin menghubungi duluan tapi takut jika saja terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan, seperti nomer yang sudah di ganti atau diabaikan. Jennie sama takutnya seperti Taehyung.
"Jadi kenapa menolak peran utama? Padahal aku sangat senang saat di tawari pertama kali sebagai Hwang Ran dan tau kalau kau yang akan jadi lawan mainku. Tapi setelahnya harus kecewa dengan sebuah artikel tentang Kim Taehyung yang ingin peran antagonis" Jennie tersenyum jail sekarang. Menunggu pemuda itu menjawab.
"Kalau aku tau Jennie Kim orangnya, pasti tidak akan aku tolak. Aku bahkan harus berpura-pura menjadi aktor profesional yang ingin mencoba peran baru sebagai antagonis. Padahal jelas sekali aku tidak seprofesional itu karena menghidar dari adegan romance di drama" Jennie terkikik geli mendengar jawaban Taehyung. Sebenarnya, Jennie sedikit merasa lega saat membaca artikel tersebut. Tidak sepenuhnya kecewa karena tidak bisa bermain sebagai pasangan dengan V BTS itu. Dengan Taehyung menolak peran tersebut berarti pemuda itu memikirkan perasaannya, karena tidak ingin terlibat hal-hal picisan dengan gadis lain, walau hanya acting. Begitulah wanita dengan kebahagiaan sederhananya.
"Setidaknya, kita tetap bertemu karena drama ini. Aku sengaja menerimanya tanpa pikir panjang saat mendengar rumor kau tetap akan menjadi bagian dari drama karena tentunya Bighit ikut andil dalam drama kita" Ya. Jennie tidak berbohong dengan semua yang ia katakan. Dia lelah menunggu kapan pertemuan mereka terrealisasi dan dari pada terus menunggu, dia akhirnya menciptakan pertemuan itu dengan mengikuti drama yang disponsori bighit entertaiment.
"Dan kau juga jangan lupa YG juga ikut andil sebagai sponsor Jen" balas Taehyung yang ikut menggoda Jennie dengan keterlibatan agensi gadis itu.
"Dan kau mengabaikan hal itu. Seharusnya kau bisa menebak-nebak siapa artis YG yang akan ikut. Dasar Kim Bodoh Taehyung" Jennie menjentikkan jarinya tepat pada kening Taehyung. Membuat pemuda itu meringis berlebihan.
"Siapa yang akan mengira idol yang sedang sibuk karena album solonya berjalan baik dan comeback yang memukau dengan groupnya akan terjun ke dunia acting. Aku bahkan kaget kau bisa membaca naskah dengan baik tadi" Jennie mengerucutkan bibirnya kesal. Apa Taehyung lupa Jennie itu dijuluki Golden Princess nya YG. Dia bisa semuanya. Walaupun dia memang harus berusaha keras dengan latihan membabi buta. Bahkan Jennie ikut kelas acting singkat sejak beberapa minggu lalu setelah setuju dengan peran yang akan ia mainkan. Hwang Ran bukanlah karakter yang mudah.
"Wah, lucu sekali gadis ini. Lihat pipi bulatnya akan jatuh sebentar lagi" canda Taehyung dengan kedua tangan yang memainkan pipi bulat Jennie.
"Sayang sekali tuan Kim. Aku tidak akan selucu ini lagi minggu depan. Karena aku harus diet ketat untuk drama." Taehyung telah menduganya. Dari apa yang ia baca di naskah, sosok Hwang Ran adalah gadis anggun yang tegas. Dan pipi bulat Jennie yang sekarang hanya akan membuatnya terlihat imut dan menggemaskan di kamera. Taehyung harus bersiap-siap mengucapkan selamat tinggal dengan gumpalan daging lucu itu.
"Bagaimana dengan menghabiskan waktu bersama sebelum benda bulat lucu ini menghilang?" Tawar Taehyung.
###
Selalu ingat pesan Daddy Joon. Love myself, love yourself. Karena semuanya memang dimulai dari mencintai diri kita sendiri, dan mencintai apa yang kita lakukan.
Tapi gue termasuk orang yang gagal :) lagi terus nyoba untuk mencintai diri sendiri biar ga melulu tentang orang lain. Tapi kan, kalau gagal bukan berarti harus nyerah ya . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Still Love You (It's Called Love Vol 2)
Cerita PendekHe's never changed --------- [Shisi, Maret 2018]