Taehyung itu amat sangat mengutamakan pemilik hatinya. Bahkan dia pernah membagikan rencana masa depannya dalam sebuah wawancara. Tentang rencana pensiun dan fokus pada keluarga suatu saat nanti. Tentang kehidupan impian dengan sebuah keluarga kecil dengan gadis yang ia cintai.
Pemuda itu akan mengoceh seperti bocah saat pertanyaan tentang cinta dan seputar rencana masa depan disuguhkan. Dengan senang hati akan selalu membagi isi kepala super polosnya tentang bagaimana gadisnya nanti yang begini dan begitu. Tentang menikah dan jadi seorang ayah dengan sepasang anak lucu yang ia namai Kim Taeguk dan Kim Chi.
Celotelah khas bocah yang benar-benar Taehyung.
Jadi tentu, dengan siapapun dia akhirnya nanti. Gadis super beruntung itu akan punya kisah super manis dengan pemuda tertampan di dunia. Gadis itu akan sangat amat bahagia dan pasti akan selalu berucap sukur pada tiap tarikan nafasnya.
Mungkin akan terdengar berlebihan, tapi bersama Kim Taehyung akan terbayang jelas akhir yang bahagia. Happy ending.
Tapi jelas, semua orang punya sudut pandang yang berbeda tentang akhir bahagia yang mereka idamkan. Begitu pula dengan Jennie dan Taehyung yang jelas punya cara sendiri menilai akhir bahagia mereka.
"Aku tidak bisa membohongi Army tentang perasaanku. Kita sudah cukup lama mengulur waktu dan membiarkan semua orang bertanya-tanya tentang hubungan kita. Aku tidak bisa terus begini" Taehyung masihlah Taehyung yang sama yang teramat menyayangi dan mencintai Jennie. Masih pemuda sama yang mengagungkan gadisnya. Tapi, kali ini dia tak bisa menyetujui permintaan sang kekasih untuk terus bersembunyi.
Sedangkan Jennie, masih tak bicara sejak beberapa menit lalu. Sejak permintaannya untuk menutupi hubungan mereka dari media dan para Fans ia ajukan. Walau Jennie sendiri tau, semua orang bahkan sudah tau kedekatan mereka. Jennie hanya tak ingin memperjelas status mereka seperti apa yang ingin Taehyung lakukan. Dia belum siap. Atau bahkan tak akan pernah siap.
"Mereka akan mengerti. Aku akan menjagamu Jen. Kau, percayakan padaku?" Itu lagi. Kalimat itu sudah bosan Jennie tanamkan di otaknya. Tentang Army dan Blink yang akan memahami cinta mereka. Tentang Taehyung yang akan menjaganya dan tentang dia yang hanya perlu mempercayai Kim Taehyung, kekasihnya.
Tapi jelas itu tak pernah berhasil sejauh ini. Bahkan setelah kecelakaan pun, cara pandang dan pemikiran Jennie masih sama. Tidak ada kata siap untuk mengumbar hubungan asmaranya. Karena entah bagaimana, selalu ada lubang besar yang seolah membesar dan siap menelannya saat membayangkan tentang pengakuan hubungannya dan Taehyung. Menakutkan.
"Ayo putus saja. Kita jelas punya cara pandang berbeda tentang masa depan. Ini tidak akan berhasil. Karena kau tak akan mengalah dan menyetujui permintaanku, dan aku pun sama." Tidak. Bukan perpisahan yang Jennie inginkan. Tapi kalimat barusan muncul kepermukaan begitu saja. Seolah tameng seorang Jennie Kim dengan egonya. Padahal jelas, kehilangan Kim Taehyung bukan hal yang ia inginkan.
"Benarkah? Putus? Apa kau bisa hidup tanpaku? Karena aku tak bisa." Jennie menunduk, ingin mengatakan bahwa dia juga tak bisa jika Taehyung pergi. Tapi lidahnya terkunci. Membuat Taehyung menyimpulkan jawabannya sendiri atas pertanyaannya barusan.
"Lagi-lagi sama. Hanya aku dan cinta sepihak ku. Aku ragu kau bahkan pernah benar-benar menyukaiku Jen." Taehyung berdiri dari tempat duduknya. Berbalik dan berjalan menuju pintu apartemen mereka. Jennie ingin mencegahnya, tapi tidak bisa. Dia hanya menatap punggung Taehyung yang menjauh dan berakhir menghilang.
***
"Hey... Jen... Jen.." Taehyung mencoba membangunkan kekasihnya yang terisak dengan mata terpejam. Tubuh gadis itu bergetar. Entah karena tangisnya, atau mimpi buruk yang mungkin ia alami sekarang. Bisa juga keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Still Love You (It's Called Love Vol 2)
Short StoryHe's never changed --------- [Shisi, Maret 2018]