"Hey. Masih marah?" tanya Jennie pada pemuda disampingnya yang terlihat acuh. Berpura-pura fokus pada serial drama di depan mereka dengan setoples kripik kentang ditangannya.
Taehyung sejak tadi mendiami Jennie, hanya karena hal sepele. Kuma tidak sengaja mengencingi sepatu Gucci Taehyung. Membuat pemuda itu mencak-mencak tak jelas saat mendapati sepatu kesayangannya yang basah.
"Ayolah Tae, Kuma tak sengaja. Biasanya dia tidak pernah begitu" Jennie terus membujuk Taehyung. Berusaha membuat pemuda itu berbicara lagi padanya. Karena setelah mendapati sepatunya lembab dan berbau pesing saat baru saja memasuki apartement, Taehyung terlihat begitu kesal dan berikutnya malah bungkam tak bersuara.
Usaha membujuk Jennie tentu saja sia-sia. Pasalnya, penyebab sebenarnya dari rasa kesal Taehyung bukan sepatu favoritenya yang tak dapat ia kenakan besok. Ada hal lain yang membuat emosinya memuncak dan memilih diam saja. Takutnya, pemuda itu malah meledak dan memarahi Jennie yang sebetulnya tak bersalah. Ah, tidak. Taehyung koreksi lagi. Sebenarnya Jennie juga bersalah disini. Salah sendiri kenapa gadis Kim itu begitu menggoda dan membuat banyak pria menginginkannya. Termasuk Park Bogeum. Teman baiknya yang saat ini sangat ingin Taehyung maki habis-habisan.
"Yasudah. Bagaimana kalau aku ganti saja sepatunya. Aku belikan yang baru dan sama persis ya" Lagi-lagi Jennie membujuk Taehyung. Berusaha membuat pemuda disampingnya setidaknya sedikit menanggapi dengan kata tak perlu atau terserah. Itu kebih baik dari pada apa yang sebetulnya Jennie dapatkan. Tak ada reaksi sama-sekali.
Benar-benar menyebalkan Kim Taehyung yang sedang diam. Pemuda yang biasanya hiperaktif dan berisik itu tiba-tiba saja bertingkah sok dewasa dengan diam tenang. Padahal sungguh, tingkah taehyung saat ini sama persis seperti anak kecil yang sedang merajuk karena tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, kekanakan sekali.
Yasudah. Jennie menyerah saja. Memilih ikut diam tak lagi merayu untuk mendapat suara emas V BTS. Jennie tak butuh. Dia ikut kesal sekarang.
Merasa tak ada lagi suara dari arah sampingnya, Taehyung menoleh memastikan keberadaan Jennie, dan sialnya matanya malah bertemu langsung dengan mata Jennie yang menatapnya tajam.
"Jangan menatapku. Terus saja marah dan diam sana." gadis ikut tersulut emosi. Membuat Taehyung melengkungkan bibirnya dengan mata sedikit berkaca. Sebenarnya dia kaget karena baru saja dibentak Jennie tiba-tiba. Apalagi mata tajam yang barusan tepat menusuk matanya itu sedikit menakutkan. Membuat keterkejutannya bertambah. Sungguh, dia berkaca-kaca dan terlihat seperti anak anjing yang minta dipungut itu karena terkejut. Taehyung bukan pria cengeng. Dia bahkan hanya menangis sesekali saja. Tidak sering.
"Maaf" kali ini situasi berbalik. Jennie yang bungkam dan Taehyung yang memelas.
"Aku janji tidak akan marah lagi. Tidak akan diam lagi" Taehyung meraih tangan Jennie. Mengusap punggung tangan lembut kekasihnya-akhirnya taehyung bisa menyebut Jennie kekasihnya- sedikit memijat jemari gadis itu.
"Benar? Janji?" respon Jennie karena merasa betapa manisnya sikap Taehyung yang memohon maaf darinya. Taehyung mengangguk lucu. Padahal beberapa waktu lalu pemuda itu diam dengan rahang mengeras, tegas. Beda sekali dengan sekarang, dimana ekspresi lucu seperti anjing kecil meminta makan pada majikannya tergambar jelas di wajah tampan Taehyung. Dualism yang sempurna.
"Jadi tak marah lagi dengan kuma kan?" Tanya Jennie memastikan.
"Iya. Memang dari tadi tidak. Mana bisa marah pada anak sendiri walau dia nakal" Jennie terkikik lucu mendengar penuturan polos Taehyung. Terdengar begitu manis saat kekasihnya itu menyamakan posisi kuma dan yeontan. Membuat Jennie gemas saja.
"Aduh.. Lucu sekali pacar Jennie Kim" Jennie mencubit kedua pipi Taehyung dengan gummy smilenya yang sekarang menghiasi wajah Jennie. Melihat itu Taehyung ikut tersenyum. Membiarkan kedua pipinya yang akhir-akhir ini makin berisi dimainkan Jennie dengan jemari lembutnya.
Suasana apattement jadi menghangat. Diisi bukan hanya dengan suara dari layar tipis didepan mereka. Ada kikikan serta tawa kedua pasangan penghungi apartement itu sekarang. Mereka benar-benar terlihat menikmati 'menghabiskan waktu bersama' dengan sangat baik. Sebelum sebuah suara membuat keduanya memandang benda pipih yang menjadi sumbernya.
"Siapa?" tanya Taehyung. Saat Jennie meraih handphone miliknya.
Jennie hanya menggeleng bingung sambil menunjukkan layar datar dengan deretan angka dan suara yang tak juga berhenti itu.
"Jangan di angkat" ucap Taehyung cepat saat kembali mengingat penyebab kekesalannya tadi.
"Mulai sekarang, jangan balas pesan dan angkat telpon sembarangan. Aku tak suka" dan Jennie hanya mengangguk mengerti. Tak begitu peduli dengan siapa pemilik nomer baru itu. Jennie mendiamkan handphonenya dan kembali duduk merapat pada Taehyung. Pemuda itu melebarkan lengannya menerima tubuh mungil Jennie untuk didekap. Mereka kembali melanjutkan adengan romantis yang sempat tertunda itu.
Namun otak Taehyung seolah kembali berputar dengan kejadian beberapa jam lalu saat perjalanan pulang.
"Aku tidak mungkin salah. Dia pacarmu kan Tae?" Taehyung kembali mengangguk tanpa sadar. Membuat kening Minjae berkerut.
"Jadi kau pacaran hyung? Dengan Jennie Blackpink?" pertanyaan Minjae kembali membawa Taehyung kealam sadarnya. Membuat pemuda itu panik setengah mati dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Hah? Apa? T..tidak. mana mungkin. Siapa yang pacaran?" Jawab Taehyung gelagapan.
"Tadi Hyung baru saja membenarkan ucapan Bogeum Hyung" balas Minjae.
"kau salah. Aku mengangguk untuk hal lain. Aku...aku menikmati musiknya. Iya...musiknya" Taehyung terus saja mengelak. Beruntung mereka memang sedang menyetel musik saat ini. Dan lagu dengan beat tegas yang masih terdengar itu cukup dapat dijadikan alasan yang logis untuk anggukan Taehyung.
"Syukurlah kalau bukan. Jadi Hyung bebas kan mendekati Jennie" ujar Bogeum dengan pandangan yang sibuk mengamati jalanan disampingnya. Seolah kalimat barusan keluar dari mulut pemuda Park itu dengan begitu natural.
"Tentu. Siapa saja bisa kan mendekatinya" Balas Taehyung setenang mungkin yang mendapat persetujuan berupa anggukan dari Minjae yang matanya tak teralihkan dari jalanan didepannya.
"Kalau begitu. Tae, bantu Hyung dapatkan nomer Jennie ya" rayu Bogeum yang sekarang menatapnya dengan senyum merekah.
"kami tidak begitu dekat untuk saling bertegur sapa dan meminta nomer ponsel" bohong Taehyung. "Lagi pula. Kami tidak akan ada pada scene yang sama nanti...
"Aku bisa membantu Hyung" belum selesai Taehyung dengan kalimatnya, Minjae sudah menyela.
"Aku bertemen dengan Joy. Aku bisa meminta nomer Jennie pada Joy" Lanjut Minjae yang berhasil membuat bungkam seorang Kim Taehyung sepenuhnya.
"Dasar Minjae sialan" Maki Taehyung dalam hati.
###
Namjen sebenernya gemesin. Tapi... Susah banget Jennie mah. Kalau cantik, lucu, sexy gitu maunya dia punya laki 7 aja sekalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Still Love You (It's Called Love Vol 2)
Cerita PendekHe's never changed --------- [Shisi, Maret 2018]