11

12 1 0
                                    

Kami berhenti didepan rumah lama ku, aku melihat ada mama, Raihan dan Leon sedang berbincang di depan teras. Kami langsung turun dari mobil dan berjalan ke arah mereka. Kai langsung melayangkan tinjuannya ke wajah Leon yang berhasil membuatnya jatuh ke lantai.

"Kenapa lo ga bilang kalau Dion udah meninggal??? Kenapa??" Kai menggenggam kerah baju Leon dan menyudutkannya di dinding. "Ma!! Kenapa mama bohong sama Dina??? Mama bilang mama keluar negeri tapi ternyata mama ada disini dan pergi ke kuburan abang dengan Mereka?? Kenapa mama gak kasih tau Dina kalau Dina punya abang dan dia udah meninggal?!! Kenapa ma??!"Teriak ku. Mama hanya diam, terpaku di tempatnya. "Kai!!! Lepasin Leon!!! Dina, lo tenang dulu!! Mending kita ngomong baik-baik di dalam" Usul Raihan.


Kami semua masuk kedalam rumah lama ku itu, rumah itu tidak seperti rumah yang sudah lama ditinggal. Semuanya bersih, tanpa debu sedikit pun. Sepertinya mama sering kemari dan menyewa orang untuk membersihkan rumah ini setiap hari. Mata ku menangkap sebuah foto keluarga berukuran besar yang berbingkai bewarna emas, dibingkai itu tertulis 'The Layandra Family' disana ada aku, papa, mama dan seorang pria yang aku rasa itu adalah Abang ku, Dion Layandra.

"Oke, Kai tenanglah dulu. Biarkan aku bertanya pada mereka" Aku menatap pada Kai sembari menepuk pelan bbahu nya. "Huftt...oke" Kai melepaskan Leon dari genggamannya lalu menjauh darinya.


"Sebenarnya apa yang terjadi??? Kenapa Dina ga bisa mengingat semua yang berhubungan dengan masa lalu Dina?? Batas ingatan Dina hanya sampai kelas 2 SMP, sebelum itu, Dina ga bisa ingat apapun. Kenapa ada bekas jahitan di dada kiri Dina??? Kenapa mama ga pernah kasi tau Dina kalau Dina punya abang??? Trus kenapa mama ga bilang kalau dia udah meninggal???? Kenapa maa!?" Aku menatap mama yang sedang duduk di sofa. Pipinya sudah dibanjiri oleh air mata, begitupun dengan aku. Kaki ku bahkan masih terasa lemas, aku kembali jatuh ke lantai. Kai segera menangkap ku lalu memeluk tubuhku.

"Oi. Biasa aja lo!! Ga usah peluk-peluk tunangan gue!!" Ketus Leon sembari menarik Kai dariku tapi Kai tidak melepaskan ku. "Diam lo!! Mendingan lo jauh dari gue!! Gue ga tau, setelah ini apa masih pantas hubungan kita disebut tunangan" Aku menepis tangan Leon dan menatapnya tajam


"Udah cukup!!! Oke!! Mama akan jelasin! Mama ga nyangka, rahasia yang kami tutupin dengan baik dari kamu selama 5 tahun ini akhirnya kebongkar juga. Dulu, 5 tahun yang lalu..."

*Flashback 5 tahun yang lalu

Aku berjalan dengan gembira, hari ini adalah hari kelulusan abang Dion. Aku berniat menemuinya dan memberikan hadiah kelulusannya. Aku melihat bang Dion berdiri di seberang sana. Aku melihatnya seperti melihat malaikat yang selalu menyayangi ku dan melindungi ku dengan segenap hati nya. Dengan membawa sebuah kotak kecil ditangan ku, aku memanggilnya dari jauh.

"Bang Dion!! Gimana??? Lulus??" Tanya ku dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah ku. "Hmm" Bang Dion tersenyum lebar sambil mengangguk padaku.


"Lihat!" Aku mengguncangkan kotak kecil itu sembari memperlihatkan padanya."Aaaa adik kecil ku. Makasih, ayo sini!" Bang Dion melebarkan tangan nya untuk bersiap-siap memelukku. "Tunggu disana ya!" Pekik ku


Aku berlari ke arahnya. Tanpa melihat kiri dan kanan, aku menyebrangi jalan itu, ternyata ada sebuah mobil yang melaju ke arah ku. Duagh...
Mobil itu menabrak tubuhku, semuanya menjadi gelap dan aku tak sadarkan diri

When We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang