Sekarang aku tahu, mencintaimu adalah hal paling mudah dalam hidupku. Namun, untuk mempertahankan perasaan ini adalah hal terberat dalam hidupku. Dan kini ku tahu aku bukanlah satu-satunya lagi. Sekarang bukan hanya ada aku dan kamu, namun ada dia juga. Aku mengerti. Semua alasanmu sudah jelas dan aku bisa menerimanya. Atas nama mendiang Yoora eonni aku menerima dengan ikhlas wasiat terakhir itu. Mari kita bangun semuanya dari awal. Aku, kamu, dan dia. Semoga tidak akan ada lagi masalah setelah ini.
~•~
Keesokan harinya...
05.45 AM.
Seorang yeoja bertubuh mungil bermata puppy-eyes mulai mengerjapkan matanya, mengatur cahaya yang masuk melalui pupil. Setelah dirasa cukup kuat untuk bangun, ia pun mulai melihat di sekelilingnya. Disampingnya terbaring seorang yeoja yang ia kenali sebagai sahabat suaminya.
"Ah majja! Mulai hari ini kan dia menginap disini." gumam Baekhee sambil memandangi Ji Eun yang masih menutup matanya.
"Ah ya, bagaimana keadaan Chanyeol ya? Dari kemarin dia belum keluar kamar. Aku jadi khawatir dia kenapa-napa" lanjutnya.
Baekhee pun mulai bangkit dari tempat tidurnya kemudian berjalan meninggalkan kamar. Dilihatnya kamar Chanyeol masih tertutup. Ia pun mencoba untuk membuka pintunya dengan perlahan.
"Ah dia masih tidur rupanya..."
Baekhee pun menghampiri tempat tidur Chanyeol kemudian duduk di tepi ranjang itu. Ia memandang Chanyeol begitu lama. Matanya terfokus pada mata Chanyeol yang masih tertutup. Sangat damai, begitulah yang ia rasakan. Tangannya mulai tergerak untuk menyentuh wajah Chanyeol. Mulai dari mata, hidung, pipi, dan bibir semuanya Baekhee jelajahi dengan tangannya. Tak lama kemudian Chanyeol sedikit mengerjapkan matanya. Refleks Baekhee langsung mengangkat tangannya dari wajah Chanyeol.
"Ah apa aku mengganggumu?" tanya Baekhee setelah Chanyeol terbangun dari tidurnya.
"Oh kau ada disini? Ada apa?"
"Anniya. Geunyang bogoshiposeo (aku hanya merindukanmu)"
"Kemarilah! Aku akan memelukmu" seru Chanyeol sambil melebarkan tangannya.
"Nado bogoshipoyo Park Baekhee-ssi" lanjut Chanyeol.
"Kenapa dari kemarin kau di kamar terus?" tanya Baekhee.
"Karena aku lelah dan ingin istirahat." jawab Chanyeol dengan singkat dan spontan.
"Aku tau. Tapi setidaknya keluarlah untuk makan malam. Tadi malam aku memasakkan makanan kesukaanmu. Tapi saat aku ke kamarmu, kau masih tidur dan aku tidak ingin mengganggumu. Jadi makanannya aku taruh di atas meja. Dan apa ini? Kau belum memakannya sama sekali!"
"Mianhae.. Aku hanya tidak nafsu makan"
*Kruyuk kruyuk* (anggap aja itu suara perutnya Chanyeol)
"Hahaha.. Kau bercanda? Kalau tidak nafsu makan kenapa perutmu berbunyi?"
"Hehehe... Keceplosan"
"Mana ada perut keceplosan? Kau bisa berbohong padaku, tapi tidak dengan perutmu, Tuan Park!"
"Ah arasseoyo"
"Baiklah aku akan memasak dulu. Kali ini kau harus memakan masakan buatanku!"
"Siap Nyonya Park!"
Baekhee pun berjalan keluar kamar.
"Tunggu!"
"Waeyo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is NO Perfect
FanfictionCinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rintangan yang harus kita lalui dengan sabar. Cinta? Cinta tak selalu membahagiakan. Cinta yang tulus pun tidak selalu bahagia karena terkadang...