Mungkin benar jika aku mampu menerimanya dengan baik. Namun, bagaimana dengan hatiku? Sakit itu pasti. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima rasa sakit yang tidak berkesudahan ini. Lalu ada apa dengan sikapku, yang seolah-olah berbanding terbalik dengan hatiku? Bukankah diriku bisa menerimanya? Namun, kenapa tidak dengan hatiku? Sebenarnya siapa yang salah? Aku atau hatiku? Tuhan, tolong beritahu aku, siapa yang patut disalahkan atas kejadian ini.
~Park Baekhee~
Chanyeol pov
Masalah di rumah terlalu rumit untuk ku selesaikan sendiri. Oleh sebab itu, aku meminta cuti untuk menenangkan diri. Dan, selama cuti aku akan berlibur entah kemana yang jelas aku ingin menenangkan diri. Sendiri. Tanpa Baekhee dan Ji Eun.
Saat ini aku sedang menunggu Sehun di kantor. Aku ingin memberitahu Sehun tentang hal paling bodoh yang aku lakukan di Perancis hingga membuat rumah tanggaku dengan Baekhee nyaris hancur, yakni menikahi Ji Eun. Aku tak tau apa-apa saat itu. Yang ku tau, noona ku sekarat dan memintaku berjanji melakukan hal konyol seperti itu di depannya. Lalu bagaimana dengan Baekhee? Apa yang harus ku katakan padanya jika tiba-tiba saja aku membawa yeoja pulang ke rumah? Hancur sudah rumah tanggaku. Aku tidak tega melihat Baekhee menangis untuk ke sekian kalinya. Alhasil, aku membohonginya dengan mengatakan bahwa Ji Eun adalah sahabatku dan ia ingin menginap di rumah kita. Bodohnya aku! Bagaimana bisa aku membohongi istriku sendiri? Bodoh! Benar-benar bodoh! Aku kesal. Aku marah pada diriku sendiri. Kenapa hidupku seperti ini? Seolah-olah Tuhan telah menghukumku begitu berat karena aku pernah menyianyiakan cinta tulus Baekhee.
Lama aku termenung melamunkan hal terbodoh yang ku lakukan tersebut, tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampilkan sesosok namja jangkung berkulit pucat.
"Eoh wasseo (Kau datang)?"
"Ne. Wae hyung memanggilku kesini? Apa ada masalah lagi dengan Baekhee?" tanya Sehun membuka pembicaraan.
"Begini, aku ingin kau mengetahui satu hal."
"Apa itu hyung?"
"Kau tau, aku... menikah lagi,"
"Mwoooooooooo!!!???? Jinjjayo?? Waeyo hyung? Bagaimana dengan Baekhee? Kau bilang kau mencintainya, tapi kenapa kau menikah lagi? Dasar, namja BRENGSEK!!! BERANI-BERANINYA KAU MENYAKITI HATINYA LAGI!!!" emosi Sehun tak terkendali. Sehun mengepalkan tangannya dan langsung meninju tepat di wajahku. Alhasil, hidungku sedikit mengeluarkan darah.
"OH SEHUN!! Bisakah kau tenang dulu? Ini bukan seperti yang kau kira. Tolong ambilkan tisu dulu, aku harus membersihkan darahnya. Setelah itu, aku akan menjelaskannya padamu."
Sehun pun mengambil tisu dan memberikannya padaku.
"Jelaskan, hyung!! Aku butuh penjelasanmu."
"Ne, tapi kau harus berjanji untuk membantuku apapun keadaannya."
"Geurae, arasseo. Aku berjanji."
"Sebelumnya, apa kau tahu alasanku menikah dengan Baekhee dulu?"
"Hmm... Alasanmu menikah dengan Baekhee? Kurasa... Kai pernah bercerita tentang itu. Bukankah kau menikahi Baekhee dengan terpaksa? Karena wasiat dari mendiang Luna noona, 'kan?" jawab Sehun mengira-ngira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is NO Perfect
FanfictionCinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rintangan yang harus kita lalui dengan sabar. Cinta? Cinta tak selalu membahagiakan. Cinta yang tulus pun tidak selalu bahagia karena terkadang...