(10). Meet Someone

4.4K 239 3
                                    

Dia seorang teman yang membantuku saat aku di luar negeri. Saat suamiku tidak lagi memikirkan perasaanku, dia ada untukku. Kini dia berkunjung ke negeri kelahiranku, Korea. Dan aku bertemu dengannya lagi.

~•~

Sebulan kemudian...

07.00 AM.
Seorang yeoja bertubuh mungil bolak-balik kamar mandi hanya untuk memuntahkan sesuatu. Ya, kini dia sedang mual dan pusing.

"Hoekk... Hoeekk... Ada apa denganku?" gumam yeoja itu -Baekhee-

Tiba-tiba sang suami berjalan ke arahnya.

"Kau kenapa Baek? Apa kau sakit?" tanya Chanyeol khawatir.

"Aku tidak apa-apa, Oppa. Mungkin aku hanya masuk angin. Tadi malam aku juga tidak makan, kan? Jadi mungkin karena itu aku seperti ini." jawab Baekhee.

"Kau yakin kau tidak apa-apa?"

"Ne. Sudahlah Oppa, lebih baik oppa berangkat ke kantor"

"Hmm, arraseo. Kalau begitu, aku berangkat dulu ne? Jika kau ada apa-apa, kau harus menelponku. Arrachi?" ucap Chanyeol sambil mengelus surai rambut Baekhee.

"Arraseo Oppa!" Chanyeol memeluk Baekhee dan mengecup keningnya. Hanya sebagai kewajiban saja sebagai suami-istri. Karena memang sudah sewajarnya begitu. Namun siapa yang tahu bagaimana perasaan Chanyeol pada Baekhee? Entahlah. Hanya Chanyeol lah yang tahu.

"Baek, aku berangkat dulu ne? Oh ya, jika kau tidak enak badan jangan bekerja dulu. Aku akan bilang ke kepala pelayanmu."

"Anni, Oppa. Aku harus tetap bekerja."

"Baiklah, tapi jangan memaksakan dirimu ne?"

"Arraseo"

Skip

12.30 PM.

Chanyeol pov

Sebenarnya aku tidak tega melihat Baekhee selalu bekerja tiap hari. Tapi mau bagaimana lagi, dia sendiri yang memaksa agar aku tidak melarangnya bekerja. Entahlah, aku juga bingung dengan kelakuannya yang terkadang menggemaskan itu.

"Baekkie kenapa ya? Apa mungkin dia hanya masuk angin saja?" gumamku.

Ah ya, sekarang aku sudah berada di kantorku. Aku sedang menata berkas-berkas yang ada di atas meja kerjaku. Tapi pikiranku tidak bisa tenang karena Baekhee. Aku khawatir jika dia kenapa-kenapa. Dia sedang sakit, tapi malah memaksa untuk bekerja.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruanganku.

"Masuk!" suruhku kemudian pintu terbuka menunjukkan sesosok namja berkulit albino dengan menenteng sebuah tas kecil.

Love is NO PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang