Luka itu kini kembali membuka. Kesalahan dalam masa lalu kini terjadi lagi. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi. Aku sudah muak dengan segalanya. Jika memang itu yang kau inginkan, maka aku akan pergi. Terima kasih untuk segalanya.
~•~
Setelah diizinkan dokter, Mark mengantarkan Baekhee pulang. Kini Mark sudah sampai di depan apartemen Baekhee.
"Mark, gomawo sudah mengantarku pulang. Gomawo juga tadi kau membawaku ke rumah sakit. Kajja masuk dulu ke apartemenku!" ucap Baekhee setelah turun dari mobil Mark.
"Cheonma. Ah tidak usah, Baek. Aku harus segera pergi. Soalnya banyak urusan yang belum selesai. Jadi, masuklah ke apartemen mu ini dingin!" balas Mark.
"Ah arraseo! Hati-hati Mark~" Baekhee melambaikan tangan ke arah Mark.
"Ne, aku pergi dulu ya! Besok aku akan ke kafe mu lagi, pai pai~"
"Pai pai, jangan ngebut ya!"
Setelah mobil Mark berputar balik meninggalkan apartemen Baekhee, Baekhee segera masuk ke apartemen nya.
"Eoh oppa sudah pulang?" gumam Baekhee ketika melihat sepatu sang suami sudah tertata di ruang tamu.
"Oppa~" panggil Baekhee.
"Ah, Baek kau sudah pulang? Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau tak meneleponku untuk menjemputmu?" Chanyeol keluar dari kamar dan langsung menghujani Baekhee dengan berbagai pertanyaan.
Btw, Chanyeol sudah tahu jika Baekhee pulang diantar seorang namja asing. Bahkan, Baekhee melambaikan tangan pada sang namja ketika akan pergi. Seolah-olah kenal dengan namja asing itu, Baekhee terlihat sangat akrab dengannya.
"Aneh. Padahal Baekhee tidak biasanya diantar oleh seorang namja. Kalaupun aku tidak menjemputnya, Baekhee akan pulang naik taksi. Tapi ini apa?" batin Chanyeol.
"Hehe... Aku baik-baik saja Oppa. Oh ya, tadi aku-" Sebelum Baekhee melanjutkan perkataannya Chanyeol langsung memotongnya.
"Kau diantar oleh namja asing dan kau menerimanya. Kau tidak biasanya seperti ini. Apa kau..."
"Anni, Oppa. Aku bisa jelaskan. Namja itu-"
"Apa yang bisa kau jelaskan? Semuanya sudah jelas di mataku. Kau... Apa kau bermain di belakangku? Iya kan?" Lagi-lagi Chanyeol kembali memotong ucapan Baekhee.
"Hah? Anni Oppa, itu tidak benar. Oppa, ku mohon jangan salah paham dulu. Biarkan aku menjelaskannya. Namja itu-"
"CUKUP BAEKHEE!! AKU TIDAK MAU MENDENGAR ALASANMU!" Bentak Chanyeol kemudian berjalan meninggalkan apartemen.
"Oppa!! Oppa, tunggu! Ku mohon dengarkan penjelasanku... Hiks hiks... Oppa, aku bisa jelaskan semuanya. Oppa, namja itu adalah temanku yang sudah banyak membantuku. Aku berhutang budi padanya. Dia namja yang telah menyelamatkanku dari keterpurukanku karena mu. Namja itu sudah seperti kakak bagiku. Ku mohon kau jangan salah paham Oppa hiks hiks..." ucap Baekhee sambil menangis ketika sang suami telah meninggalkan apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is NO Perfect
FanfictionCinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rintangan yang harus kita lalui dengan sabar. Cinta? Cinta tak selalu membahagiakan. Cinta yang tulus pun tidak selalu bahagia karena terkadang...