Aku wanita yang kejam. Aku pernah menjadi tebing yang memisahkan cinta kalian. Maafkan aku. Terima kasih sudah mau menerima kehadiranku. Setelah ini, aku janji tidak akan pernah mengganggu kehidupan kalian lagi. Aku menyayangi kalian lebih dari yang kalian kira. Satu hal yang ku pinta, tolong jangan lupakan aku. Terima kasih atas segalanya.
~Park Ji Eun~
Baekhee pov
Di sinilah aku, duduk di depan ruang ICU dengan Taehyung yang masih berada di pangkuanku. Kami menunggu Chanyeol keluar dari ruangan itu. Setelah mendengar pernyataan dari dokter, hatiku berkecamuk, dadaku sesak, air mataku tak mau berhenti mengalir. Secepat itukah dia meninggalkan kami? Padahal aku baru saja menganggapnya sebagai adikku sendiri. Padahal aku baru saja menyayanginya. Ku pikir kita akan bersama selamanya. Namun, ternyata Tuhan berkehendak lain.
Sudah 15 menit Chanyeol berada di dalam sana menemani Ji Eun. Tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan sosok namja jangkung dengan kerutan wajah yang tidak dapat diprediksi. Ia pun menghampiriku dan duduk di sampingku.
"Sudah selesai?" tanyaku seraya menatap wajahnya yang sedang menunduk. Ia pun mengangguk.
"Apa Ji Eun akan pergi meninggalkan kita?"
Masih dengan wajah tertunduk dan mata tertutup menahan tangis. Lalu, ku tuntun kepalanya bersandar di bahuku sambil ku peluk erat dari samping.
"Baek, apa yang harus ku lakukan? Sahabatku sedang sekarat di dalam sana hiks hiks..." ujarnya sambil menunjuk ruang ICU.
"Bersabarlah Chan, kita doakan saja agar dia segera siuman," tuturku sambil mengelus bahunya, memberinya kekuatan bahwa dia masih memiliki aku dan Tae.
"Ma.. Apa imo baik-baik caja?"
Bahkan, Taehyung yang tidak tahu apa-apa pun ikut khawatir melihat kondisi Ji Eun yang tak kunjung membaik.
"Kita berdoa saja sayang, imo pasti baik-baik saja," jawabku menenangkan Taehyung. Sebenarnya aku sangat khawatir melihat Ji Eun terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan tidak berdayanya. Meskipun aku mengenal Ji Eun hanya dalam hitungan minggu, namun aku sudah mulai menyayanginya. Kenapa di saat aku mulai menerimanya, dia malah akan pergi meninggalkan kita semua? Aku takut hal itu terjadi. Bahkan, aku belum mengenalkan Ji Eun dengan keluargaku dan keluarga Chanyeol. Aku harus bilang apa ke mereka? Apa jejak Ji Eun di rumah ini akan selalu tak terlihat? Kenangan kita tentang Ji Eun, apakah akan terhapus begitu saja?
"Chan, aku akan menghubungi eommonim. Dia berhak tahu tentang Ji Eun,"
Chanyeol menoleh dan tersenyum kepadaku.
"Gaurae, tolong hubungi eomma!"
Aku segera beranjak dari tempat dudukku dan menelepon Eomma Park.
(Percakapan dalam telepon)
"Yeobseyo eommonim, keuggae..."
"Eoh Baek, waeyo? Apa terjadi sesuatu?"
"A-anu.. Ada sesuatu yang harus eommonim dan abeonim ketahui dari kami,"
"Apa yang tidak kami ketahui sayang? Kau menyembunyikan sesuatu?"
"Eommonim, ku mohon setelah ini jangan marah dan jangan membenci Chanyeol. Ku mohon eommonim... Ini sangat mendesak dan sangat tiba-tiba. Aku tidak tahu harus mulai dari mana untuk memberitahu kalian. Aku bingung, situasi kami sedang tidak mendukung. Tolong jangan marah pada kami, terutama pada Chanyeol. Dia tidak salah apa-apa eommonim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is NO Perfect
FanfictionCinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rintangan yang harus kita lalui dengan sabar. Cinta? Cinta tak selalu membahagiakan. Cinta yang tulus pun tidak selalu bahagia karena terkadang...