CHAPTER 2

6.3K 133 0
                                    

Akupun yang sudah siap langsung turun menuju ke koko yang sudah di garasi sedang mengeluarkan motor sport hitamnya itu lagi.

"udah siap? "

"udah ko, ayo berangkat sekarang" koko tidak menjawab tapi langsung naik ke motor sportnya itu dan akupun menyusul untuk naik ke motornya.

"emang kita mau cari makan dimana ko? "

"gue juga belum kepikiran mau makan dimana, jadi kita jalan-jalan aja dulu"

"tapi jangan ngebut-ngebut ya ko, udah malem dingin lagi"

"iyh, tenang aja"

Sudah hampir satu jam kita keliling-keliling tapi belum juga ketemu ada tenda makan,

"gimana nih ko, kita udah hampir satu jam-an cuma keliling-keliling gak nemu-nemu"

"yaudah, kita mampir minimarket aja, nanti lo yang masakin ya"

"iya, yaudah kita mampir aja beli mie instan sama sayur, telor dan nugget nanti gue yang masakin deh"

"ok klo apa yang mau dibeli itu terserah lo aja gimana ngaturnya, kita cari disini aja ya" aku hanya mengangguk saja untuk menjawab koko.

Setelah memarkirkan motornya kami masuk ke minimarket itu dan langsung mengambil keranjang belanjaan dan langsung menuju rak-rak belanjaan, mengambil sayuran segar, mie instan, telor, dan nugget beku. Selesai berbelanja kami langsung menuju ke kasir untuk membayar belanjaan kami.

"sudah mbak, mas ini saja" kata kasir laki-laki itu yang melihat belanjaan kami yang tak terlalu banyak, hanya 3 ikat sawi hijau, 5 mie instan, ½ kg telor, dan 1 bungkus nugget beku.

"iya, cepetan ya mas"

"oh iya mbak, sudah malam kok masih belanja aja"

"ya, bahan makanan dirumah abis, cepetan deh mas" kata koko dengan nada dingin dan juteknya itu karna geram atas kelakuan kasir itu yang terus memandang tubuhku daritadi.

"totalnya Rp 87.000 mas"

"ini cepat ambil" kata koko sambil memberikan satu lembar uang seratus ribuan.

"kembaliannya Rp 13.000 mas"

"udah gak usah buat lo aja"

"terima kasih sudah berkunjung" ucap kasir itu yang hanya dijawab deheman saja oleh koko.

Sesampainya diparkiran

"idih jijik banget gue liat muka tuh kasir, genit bener gak bisa liat ada yang bening sedikit udah langsung di godain" kata koko sambik menaiki motornya dan disusul oleh aku yang juga menaiki motor.

"iya juga ya ko, sebenarnya sih aku juga jijik tapi kita kan gak boleh kayak koko tadi, gak sopan"

"yaudah sih, emang orang kyak gitu pantes buat digituin tah"

"iya deh ko, makasih ya karna udah lindungin aku dari orang-orang kayak gitu"

"pasti dek, gue bakal terus lindungin lo kok karna itu udah tugas gue sebagai koko lo" perbincangan kami pun selesai.

Sekitar setengah jam-an kami sudah sampai di depan rumah kami, aku langsung turun dari motor dan membuka pintu rumah ku, sedangkan kokoku pergi ke garasi untuk menaruh motornya. Setelah masuk, aku langsung membawa belanjaan tadi ke dapur dan mengolahnya menjadi makanan. saat di dapur aku tak sengaja melirik jam dinding yang telah menunjukkan pukul 02 : 52 dini hari. Koko yang sudah masuk ke dapur untuk menyusulpun kaget setelah melihat jam dinding itu.

"wah, ko ternyata udah mau jam 3 pagi"

"iya gak terasa banget, kita begadang dong ini"

"yaudahlah ko, santai aja besok masih minggu"

NIKAH MUDA?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang