CHAPTER 17 (21++)

5.3K 92 6
                                    

Hehehhe kebijaksanaannya para pembaca aja ya karna disini author banyak keluarin bakat heheh, bukan juga sih😅 tapi banyak kalimat yang dewasa (21 ++), tapi bukan pornografi kok, buat yang gak kuat silahkan menepi, jangan dipaksakan, kalo dosa ditanggung sendiri lo ya.......

hai hai, ketemu lagi, mumpung idenya lagi ngalir kek sungai Musi, kayaknya bakal cepet update lagi, trus minta doanya karna author lagi banyak banget masalah akhir-akhir, tapi alhamdulillah otaknya masih bisa kerja ya, walaupun rambutnya udah suka rontok karna stress.

Happy reading, luf yaa 😘😘 semoga hari kalian menyenangkan
.
.
.
.

"kak Tama, stop" ucap Dara, yang kedengaran nya hampir berteriak.

"apa-an sih lo, minggir gak lo, gue mau tidur"

"kak aku mau bicara, aku....."
.
.
.
.
.
.
.
.
"apa-an sih lo, minggir gak lo, gue mau tidur" ucap Tama.

"kak aku mau bicara, aku udah coba sabar ya buat semua perlakuan kakak ke aku, aku udah coba buat terus berbakti ke kakak, coba jadi istri yang baik, sebenernya kalo dibilang capek, AKU CAPEK KAK, aku harus bangun pagi, buat sarapan walau itupun aku sendiri yang makan, sepulang sekolahpun aku belum bisa istirahat, aku harus melakukan pekerjaan rumah selayaknya seorang istri, tak jarang aku gak tidur hanya untuk tungguin kakak pulang, tapi apa semua pengorbanan aku gak ada artinya buat kakak, seenggaknya kalo kakak gak bisa cintain aku, HARGAI KEBERADAANKU, HARGAI AKU SEBAGAI ISTRIMU, JIKA MEMANG TAK BISA, HARGAI AKU SEBAGAI ADIK ATAU TEMANMU ITU SUDAH LEBIH DARI CUKUP, selama ini aku gak mau nuntut apapun ke kakak, aku gak mau kakak susah, tapi kenapa sikap dingin, cuek, kaku dan kasar kakak, yang malah buat aku susah kak, KENAPA?" ucap Dara yang meluapkan semuanya dihadapan Tama, sambil menangis, kadang juga ia tersenyum getir, juga berteriak menekankan semua ucapannya itu.

"oh jadi lo mau gue lo ngehargain lo, itu aja kan?"

Dara tak menjawab. Dan malah terus menangis sambil menatap kearah Tama yang berdiri didepannya.

"gue mau lo, layanin gue selayaknya seorang istri ke suami" belum sempat Dara menetralkan dirinya akibat keterkejutannya atas ucapan Tama, ataupun sekedar menjawab pernyataan dari Tama itu, ia sudah di gendong paksa oleh tama, sambil menggedong tubuh kecil Dara itu Tama terus saja melancarkan ciuman-ciuman yang terkesan kasar dan menuntut, Dara sudah mencoba untuk terus meronta dengan memukul dada bidang Tama, tapi kelihatan nya usahanya itu sia-sia saja, mengingat badan Tama yang lebih besar darinya, dan juga Tama adalah seorang lelaki, kelihatannya Tama akan membawanya masuk ke kamarnya, karna terlihat dari gerakan Tama yang seperti sedang menaiki tangga, sesampainya dikamar, Tama segera melempar tubuh kecil Dara ke ranjang dan segera ditindihnya tubuh itu, mulai dari meraung, meronta, memukul tubuh Tama semua sudah Dara lakukan tapi sia-sia saja dan Tama malah semakin menggila bahkan ia sekarang sudah mengunci kedua tangan Dara dengan hanya satu tangan dan tangan lainnya mencoba untuk melepaskan pakaian yang melekat di tubuh Dara, sambil terus menciuminya dengan kasar dan.. Melakukannya TANPA CINTA, HANYA NAFSU DAN NAFSU SAJA..... Sebagai peluap emosinya saja.

Sekarang yang bisa Dara lakukan hanyalah menangis, Tama bahkan tak mengindahkan semua bentuk penolakan darinya, mata Tama sangat menyiratkan kebencian, emosi dan NAFSU.

Saat Tama mencoba memasukannya disana Dara sudah mencoba sekuat tenaga, tapi dilihat dari manapun dan bagaimanapun Dara memang sudah kalah telak, mulai dari ukuran tubuh juga gender, sebisa mungkin ia menghindar agar itu tak terjadi, Dara berteriak saat tama memasukinya air matanya meleleh, suara tangisannya sangat parau sekalipun seperti itu Tama tak sama sekali mengindahkannya, tak kuat rasanya saat ia merasa ada yang sobek dibawah sana, setelah semuanya berakhir, berakhir juga masa depannya, saat ini yang bisa ia lakukan hanyalah menangis, menangisi semua yang telah terjadi, semua cita-citanya hancur beberapa jam yang lalu, masa depannya yang direnggut oleh suaminya sendiri yang BIADAB, bahkan setelah melakukan itu Tama langsung pergi entah kemana.

NIKAH MUDA?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang