CHAPTER 28

2.8K 63 0
                                    

HAI HAI, KETEMU LAGI NIH, MAKASIH BUAT YANG SUDAH TERUS NGIKUTIN CERITA ABSURD DAN RECEH INI, MINTA SUPPORTNYA YA, TETIMA KASIH, UP UP UP UP UP, GEMAS SENDIRI KALO BANYAK YANG BILANG GITU, SEMENTARA KALO ADA URUSAN APAPUN YANG MENYANGKUT AUTHOR SILAHKAN CHAT DI LINE AJA YA TERIMA KASIH........ HAPPY READING AND HAVE A NICE DAY 😘😘😘😘

Di Bandara saat akan berangkat....

"tak sabar rasanya, karna sebentar lagi akan bertemu Dara, apa mungkin juga sudah mulai mencintai Dara, dan anak yang di kandung Dara, apa dia anakku atau bukan? Dara bukanlah wanita gampangan" ucap bathin Tama.

2 jam kemudian.....

"jemput aku di bandara sekarang" ucap Tama Datar.

"...."

"aku tunggu di depan toko bunga" ucap Tama lagi yang memberi tahu kepada orang suruhannya untuk menjemputnya di depan sebuah toko bunga yang tak jauh dari Bandara, ia sempat berpikir untuk membelikan Dara sebucket bunga, tapi beberapa detik kemudian ia juga ingat jika tidak mungkin ia untuk memberikannya langsung pada Dara bukankah itu terlalu beresiko, jadi kemungkinan Tama akan menyamar dan sebisa mungkin untuk terus lebih dekat dengan Dara setiap harinya.

"...."

Setelah menunggu selama kurang lebih 15 menitan lebih, akhirnya orang suruhan Tama pun sampai.

"maaf membuat anda menunggu tuan" ucap seorang  dari para orangnya itu.

"tak apa" jawab Tama datar.

"jadi kita langsung ke hotel atau makan dulu" tanya nya sambil terus menjalankan mobilnya, membelah jalanan Malang yang agak lengang hari ini.

"kita ke tempat Dara sekarang" ucap Tama final.

"nona Dara sedang keluar tuan" jawab nya.

"kemana?" tanya Tama kembali.

"menurut pelacakan dari anak buah saya, nona Dara sekarang sedang berada di alun-alun bersama Ody" jawab orangnya itu, jadi laki-laki itu bernama Ody, di alun-alun? Apa yang mereka lakukan, bukankah hari ini matahari sedang bersinar dengan sangat terangnya, bahkan cenderung panas terik yang menusuk kulit.

"yasudah kita kesana saja, tapi aku tak akan langsung menemuinya, aku ingin memperhatikannya saja dulu" jawab Tama.

"baiklah, jadi kita ke alun-alun terlebih dahulu" ulang orangnya itu.

Sesampainya di alun-alun kota....

"itu nona Dara disana, sedang dengan temannya lebih tepatnya mantan pacar nona Dara saat awal masuk SMU tuan, Ody." tunjuk orang Tama. Melihat Dara nya sedang duduk dan tertawa lepas membuat hatinya dilanda perasaan aneh, bagai desiran yang tak terduga, ada rasa bahagia yang menyelinap ke relung hatinya, bahagia melihat Dara nya sehat dan makin terlihat chubby mungkin karna pengaruh kehamilannya itu, perutnya terlihat agak membuncit, sedih karna baru bisa melihatnya sekarang, dan marah saat melihat Dara nya di buat tertawa lepas oleh seorang laki-laki asing, bagai ditusuk sebuah belati yang begitu tajam. Tapi semua itu cukup Tama tahan saja, percuma saja jika ia kesana, Dara tidak mungkin berlari dan memberikan sebuah pelukan hangat penghilang dan penyembuh rindunya selama ini, mungkin Dara malah lari karna trauma yang telah di buatnya dulu, jika tak berlari ketakutan mungkin Dara akan menamparnya sekuat tenaga yang ia punya. Jadi cukup TAHAN, dan bersabar entah sampai kapan.

"kita ke hotel sekarang, baru nanti malam kita Kerumahnya" ucap Tama datar, dan langsung masuk ke mobil BMW hitamnya itu.

"baiklah, tuan" jawab nya singkat.

—————————————

"kak!?" ucap Dara tiba-tiba sambil memegang lengan Ody.

"apa Ra, ada yang lain yang kau inginkan?" tanya Ody menawarkan, bisa saja ia menginginkan sesuatu tapi malu atau tidak enak hati untuk langsung mengatakannya, makanya Ody berinisiatif untuk menawarkan.

"ehmm tidak ada kak, hanya saja aku merasa seperti di awasi akhir-akhir ini" jawab Dara dengan gelengan pelan, lalu ia segera mengutarakan apa yang ia rasakan selama ini. Beberapa hari ini Dara merasa jika dirinya sedang berada dalam pengawasan seseorang, entah siapa, ia juga tak tau pasti, kalau tahu mungkin ia sudah melaporkannya ke pihak berwajib karna sudah melakukan tindakan tidak menyenangkan kepada Dara.

"benarkah?" tanya Ody memastikan, sebenarnya ia juga merasa seperti itu, namun ia menutupi itu, karna ia rasa mungkin itu cuma perasaannya saja, ia takut jika Dara tau Dara nantinya akan stress dan itu sangat membahayakan Dara juga calon anak nya itu. Maka sebisa mungkin ia menutupi semuanya.

"apa memang sudah ada yang mengetahui keberadaanku disini ya kak?" tanya Dara bingung, atau memang mungkin saja sudah ada yang tau keberadaan Dara disini, berarti bisa di pastikan jika keberadaan Dara saat ini tengah berada dalam bahaya.

"mungkin, aku akan menyuruh beberapa orangku untuk menjaga rumahmu" saran Ody pada Dara. Sebenarnya ia ingin menjaga Dara sendiri, tapi itu sepertinya tidak mungkin karna Dara dan Ody tidak memiliki ikatan apapun itu.

"terima kasih, eh iya kak, apa kakak bisa menginap untuk nanti malam saja?" ucap Dara tulus sambil bertanya apa Ody bisa menginap malam ini, jujur Dara merasa ada yang akan terjadi nanti malam, maka dari itu ia meminta Ody untuk menginap saja dirumahnya, biarlah orang mau mengansumsikan hubungan mereka itu seperti apa, yang penting Dara merasa aman, setidaknya untuk malam ini saja. Karna sudah beberapa hari ini Dara bagai tak bisa tidur dengan tenang.

"kenapa? Kamu ingin dekat dengan aku?" tanya Ody heran karna tak biasanya Dara seperti ini, biasanya di dekati sedikit saja Dara sudah mengamuk dan ngambek tapi ini, bukankah ini kesempatan bagus untuk Ody agar dirinya lebih dekat lagi dengan Dara, mungkin suatu saat cepat atau lambat hati Dara akan segera luluh, semoga saja seperti itu, pikir Ody girang.

"bukan seperti itu" kilah Dara, karna memang bukan itu tujuannya. Dia hanya ingin Ody melindunginya malam ini, tidak lebih, bukan seperti pikiran mesum Ody itu.

"jadi seperti apa? Hem" tanya Ody dengan nada menggodanya, melihat semburat merah itu muncul di pipi chubby Dara, ia malah semakin gencar menggodanya, dan tertawa terbahak-bahak.

"aku merasa akan ada hal yang tidak terduga akan terjadi nanti malam" ucap Dara dengan ekspresi tegang serta seriusnya.

"mungkin itu cuma firasatmu saja Ra" kilah Ody, tapi banyak  artikel yang telah di baca Ody jika seorang ibu hamil memiliki ke pekaan yang lebih untuk hal-hal yang mungkin akan terjadi nanti, sebenarnya Ody juga merasa resah tapi mau bagaimana lagi ia tak akan dengan terang-terangan

"oh ayolah kak, ya! Malam ini saja, banyak pikiran buruk yang ada di otakku saat ini, jadi ku mohon ya?" pinta Dara, dengan lebih keras lagi, semoga saja hatinya sebentar lagi luluh.

"okelah, aku menyerah, aku akan temani untuk nanti malam" oh akhirnya dia luluh juga, Ody tak mungkin bisa untuk menolak keinginannya, apalagi ini menyangkut tentang keselamatannya.

"terima kasih" ucap Dara tulus dan setelahnya ia mengecup pipi kanan kiri. Ody yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum simpul, sebenarnya ia sangat terkejut atas apa yang dilakukan Dara.

"iya sama-sama, tapi temani aku pulang ke rumah dulu, pakaian ku ada disana" ajak Ody sambil menggenggam pergelangan tangan Dara dengan lembut.

"oke siap bos, eh iya lagipula aku sangat merindukan ayah" ucap Dara yang masih betah dengan genggaman Ody atas pergelangan tangannya itu. Ia memang sangat merindukan Armando, ayah Ody itu, dialah pengganti sosok ayahnya selama di Malang, dia orang yang baik dan sangat menyayanginya.

"apa kamu tidak merindukan anaknya ini?" tanya Ody dengan senyum menggodanya.

"nggak lah" jawab Dara sarkas.

"kenapa begitu?" tanya Ody lagi dengan mimik wajah yang di buat sedih.

"karna kita kan...........

TBC......... I LOVE YOU, tetep support yak, maaf kalo buat yang udah mensave nomor author, nomornya udah ganti karna ke hack orang gk bertanggung jawab. Jadi kalo mau ikut GC silahkan komen nomor telpon dan namanya ya 💪💪💪💪 GANBATTE.

NIKAH MUDA?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang