2-

155 5 2
                                    

Hasna mengangkat tanganya,membuat Ega menatapnya penuh tanya, "Gue gak mau" Ungkap Hasna

"Ini bukan pasar,gak ada tawar menawar." Jelas Ega sambil berjalan meninggalkan Hasna

"Tapi gue gak mau masuk ke geng lo yang gak jelas ini!" Teriak Hasna sambil menghentakan salah satu kakinya.

Ega langsung berhenti untuk beberapa saat,memutar tubuhnya 180 derajat yang membuatnya kembali melihat wajah Hasna.

Hening,tidak ada yang berani bicara detik itu juga.Ega sangat tidak suka jika ada yang melawan perintahnya, bisa-bisa tanduknya akan keluar.

"Helo?" Hasna melambaikan tangan kanannya,berharap dapat mengubah suasana dan mendapat jawaban dari Ega

Ega memperbaiki posisi jaketnya yang mulai tidak beraturan, "Trus,lo mau apa?"

"Gue mau pulang,sekarang" Mendengar hal itu Ega langsung berjalan menuju salah satu jendela yang berada disebelah pintu gudang dan menengok ke arah luar.

Ega kembali melihat ke arah Hasna setelah melihat ke arah luar, "Silahkan"

Tanpa menunggu perintah yang kedua kali,Hasna langsung melangkah ke arah pintu.

"Dua cowok bertato,satu cowok gondrong" Ucap Ega disaat Hasna tinggal satu langkah lagi membuka pintu.

Hasna membulatkan matanya, " Lo tahu darimana?!" Yang disebutkan Ega itu adalah preman yang mengejar Hasna.

Ega tersenyum puas, "Tuh, ada didepan"

Hasna bingung setengah mati,ia tidak tahu apa yang harus ia buat.Posisinya saat ini sama saja berada di lubang buaya yang berdekatan dengan singa, sama-sama membahayakan.

"Katanya mau pulang?" Ega menaikan satu alisnya, Hasna memainkan matanya berharap mendapat keputusan.

"Yaudah sih pulang aja,gak usah manja deh lo!" Sela cewek berparas bule, Hasna menatapnya miris.Mereka semua tidak ingin ia berada disini.

Ega menghampiri Hasna yang masih bingung sambil melihat ke arah lantai, "Perlu gue bukain?Ok."

Hasna diam,ia melihat ke arah Ega yang mulai membuka pintu gudang, "Eh-ehm" Hasna ingin berbicara tapi hati dan otaknya masih bimbang.

Kreekk..

"Eh!" Teriak Hasna saat melihat Ega mulai memegang ganggam pintu.

Kreekk..

"TUNGGU!!!" Ega berhenti, melepas ganggam pintu dan melirik ke arah Hasna.

"IYA! gue masuk ke geng ini" Hasna melanjutkannya dengan pasrah, "Good girl!"

Ega kembali ke tempat asalnya bermula,lantai dua.Dengan diikuti oleh semua pengikut setianya.

Hasna menarik nafasnya dalam-dalam sambil mengacak-acak rambutnya, kesal akan keputusan yang telah ia pilih.

"Sehat kan neng?", Hasna menaikan kepalanya dan sebelah alisnya penuh tanya,

"Santuy santuy,gue cuman mau lo isi biodata disini" Ujar lelaki itu.

"Buat?", "Ini wajib,buat info data aja" Jawabnya

Di depan halaman buku tertulis dengan jelas 'STB geng'.Tidak asing bagi mata Hasna dengan kata-kata tersebut.

"FWNI geng?" Tanya Hasna penuh tanya sambil memberikan kembali buku tersebut, "Hooh"

"Free Wild Never dIe" Lanjutnya.

Lelaki tadi melihat biodata dari Hasna, "Lia?", Lanjutnya setelah mengetahui namanya

Hasna menggeleng-gelengkan kepalanya, "Hasna",

Lelaki itu diam terpaku, "Hasna?Lia lebih famous ini"

"Dikeluarga gue, mereka semua dipanggil pake nama tengah" Jawab Hasna sambil tersenyum manis, "Nama lo?" Lanjut Hasna

"Oiye,nama gue Roy" Roy menyodorkan tangan kanannya pada Hasna.

"Roy?" Tanya Hasna menanyakan nama panjangnya.

"Roy Julian" Jawabnya, Hasna tertawa kecil, "Gue ramal pasti lo fans berat Roy Kiyoshi"

"Hampir bener weh, nyokap gue fans berat si Kiyo, gue mah gigi lovers"

Hasna menyipitkan matanya, "Lo fans nagita?!"

"Bukan sial, ngapain gue ngefans sama bini orang-", "Trus?" Sahut Hasna.

"Gigi H-A-D-I-D putih semua,wk" Canda Roy, "Sa ae" Jawab Hasna.

"Eh, gue pulang dulu ya" Pamit Hasna, "Yoi ati-ati ye gue keatas dulu" Hasna diam terpaku.

Pikir Hasna akan ada seseorang yang mengantarnya pulang, apalagi semua tahu ia habis dikejar oleh preman.

Sayangnya itu hanya harapan yang kandas ditengah jalan.

My Bad ABDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang