Roy :
Hasna 081333571827Regan :
ThanksRoy :
Lo mau ngapain?Regan :
Apaan?Roy :
Tumbenan minta kontak ke gueRegan :
Lagi males scroll kontak di grupRoy :
Gue harap sih lo bisa jadi sama diaRegan :
Jadi apaanRoy :
Kagak ngerti dah, cocok ae sifat lo berdua beda jauh bisa saling isi kayaknyeRegan :
Ngaco lo sampe ubun2an gue coyRoy :
Ye si munakRegan :
Tidur dulu bosMentari mulai mengusir rembulan dari tempat singgahsananya, ia mulai melakukan tugasnya memberikan cahaya kepada makhluk hidup di bawahnya.
Salah satu cahayanya menembus tepat langsung kearah kamar Ega yang saat itu sedang tertidur pulas membuatnya teringat sesuatu.
Tak ada kata mandi, ia langsung bergegas melewati kakeknya yang saat itu sedang sibuk menyantap makanan.
(Suara klakson)
Ega membunyikan klaksonnya tepat dibelakang punggung Hasna yang sedang berjalan menggunakan seragam sekolah, "Masuk" Ujarnya sambil membuka sebelah jendelanya, "Gak usah makasih"
Ega tidak mau menyerah, "Lo gak punya jam?" Sontak Hasna membuka tas bagian depannya dan mengambil handphone, saat itu juga ia baru menyadari bahwa ia akan terlambat ke sekolah jika harus berjalan kaki hari ini.
Ega yang melihat ekspresi Hasna hanya bisa menatap wajahnya dengan sinis, hingga akhirnya Hasna masuk kedalam mobil tanpa suruhan dari Ega, "Lo ngapain sih disini?",
"Oh, kagak tahu kata terimakasih" Gerutu Ega sambil menatap lurus kedepan, "Makasih-abduullll" Ucap Hasna gemasEga langsung memberhentikan mobilnya tanpa aba-aba, "Gila ya lo!" Gerutu Hasna yang hampir terjatuh ke bawah karena kelakuan Ega, "Bisa panggil gue yang sopan?", "Kenapa?Nama lo kan ada Abdulnya salah gue dimana?"
Ega menatap Hasna penuh ancaman, "Gak usah sok kenal sama gue, cukup panggil gue Ega" Ungkap Ega sambil melanjutkan perjalanan mereka.Sesampainya di sekolah, Hasna langsung turun begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun untuk Ega, "Save nomer gue" Hasna terdiam dan membalikkan tubuhnya, "Apaan?", "Lo buta huruf?Gue ngechat gak di bales"
Hasna masih tidak paham, "Ngechat gue tadi pagi?", "Iya itu gue yang ngechat lo tadi pagi", Hasna ber-oh pelan, "Gue belom buka hp sih dari tadi pagi, jadi sorry ae kalo lo merasa gue kacangin" Hasna langsung bergegas masuk menuju sekolahnya.
Siang ini Ega memutuskan untuk tidak menuju ke basecamp seperti biasanya, karena tadi malam kakeknya sudah berpesan bahwa ia harus menemani sang kakek menemui rekan bisnisnya yang baru.
Namun, pesan dari sang kakek terpaksa harus Ega duakan terlebih dahulu, ia lebih memilih untuk melangkahkan kakinya ketempat mamanya tinggal sekarang.
Bergegas berlari ke arah kamar mamanya, Ega justru dihadang oleh penjaga keamanan disana, "Tunggu mas, jam besuknya masih belom buka". Ega melihat jam di tangan kirinya menunjukkan pukul 6.59.
"10,9,8,7,6,5,4,3,2,1, udah jam 7 pak, saya udah boleh masukan?" Ucap Ega sambil menunjukkan jam kepada satpam tersebut
Beruntung mamanya sudah terbangun saat itu, Ega langsung memeluk mamanya dari belakang sangat erat, meskipun hanya dibalas dengan tatapan kosong, "Ma, Ega kangen mama" Ucapnya
"Sebelumnya, Ega mau minta maaf sama mama, Ega gak bisa kontrol perasaan Ega ma.Ega udah terlanjur suka sama dia, Ega gak pengen ini terjadi ma, Ega bisa apa?" Mama Ega merespon ucapan dari anaknya tersebut hanya sekedar sahutan, "Kamu?"
"Iya ma, Ega tahu ini gak bener, tapi Ega gak bia bohongin perasaan Ega ma, Ega tahu pasti mama kecewa sama Ega" Ega melanjutkan ucapannya sambil terus memeluk orang yang telah melahirkannya tersebut, "Hiks.. Hikss..."
Mama Ega menangis, mengeluarkan seluruh air matanya tanpa mengucapkan sepatah katapun.Ega yang menyaksikan mamanya menangis dalam pelukannya membuat Ega kebingungan, sudah tiga bulan lebih Ega tidak pernah melihat mamanya menangis seperti ini.
Tak lama kemudian Ega memanggil suster karena dirasa mamanya sudah mulai semakin histeris, suster pun datang dan menyuruh Ega untuk kembali meninggalkan mamanya agar ia bisa beristirahat.
"Kalau Ega bisa, Ega bakal lakuin ma tapi sayangnya Ega cuman korban dari kelakuan dewa cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad ABDUL
RomanceAktivitasnya berjalan seperti biasa layaknya angin yang berlalu bergitu saja.Namun, semua berubah ketika malam itu terjadi.Hasna masuk kedalam lubang kegelapan tanpa ia sadari, lubang yang mengikatnya setiap detik hingga membuatnya tidak bisa bernaf...