3-

141 5 2
                                    

Lelaki itu kembali asik memainkan handphonenya sambil merebahkan tubuhnya kedalam sofa merah maroon.

Kali ini ia terbelalak menatap sosok perempuan yang berhasil mengambil handphonenya dengan paksa.

"Are you seriously?!" Ujar perempuan itu, "Ega!Are you seriously?"

Ega mengambil kembali handphonenya, "What?" Tanyanya datar seraya bermain kembali dengan handphonenya.

"You like her?"

"I dont know what you mean", "EMIL!" Teriak Ega, untuk kedua kalinya Emil mengambil handphonenya tanpa ijin.

Emil berjalan mundur saat Ega ingin mengambil handphonenya, "Why you invite her to join with us,huh?!" Tanya Emil disela-sela jalannya yang mundur.

"Come on Emil, this is our rules!you know it! and im a king so take my handphone, now!" Bentak Ega

Rasa takut yang dialami Emil ketika Ega membentaknya membuat Emil mengembalikan handphone Ega kepada pemiliknya.

"I hate her Ga, i dont trust her", "Because you dont know her, girl" Jawab Ega datar

"Apanih?Ada lomba story telling?" Tanya Hari yang tiba-tiba datang membawa botol minuman ditangannya.

Tidak ada yang menjawab satu pun, Ega asik memainkan handphonenya sedangkan Emil sedang asik melihat Ega dengan penuh amarah.

"Buset emas di peanut-in" Ujar Hari; sahabat dekat Ega.

"Bule mah beda, kita yang buluq bisa ape yegak?" Respon Danil; sahabat dekat Ega, sambil merangkul pundak Hari.

Hari melepaskan rangkulan dari sahabatnya itu, "Lo buluq gue gak, sori dori mori gue nih produk lokal produk javana!"

"Javana pala lo meletak, javana merk teh bego" Engas Danil

"Javana pret, gak percaya banget lo sama gue" Hari menghampiri Emil, "Orang jawa asli Javana kan bahasa Inggrisnya Mil?"

Emil tidak menggubris pertanyaan Hari, ia langsung pergi dengan meninggalkan tatapan sinis pada Ega yang sedang melihatnya.

"Astagfirullahhaladzim" Ujar Hari sambil melihat kepergian Emil, "kerja lembur bagai kuda" Lanjutnya

"Pake qalqalah babik, yang bener napadah" Omel Satria; sahabat dekat Ega

"Oiyo, ulang", "Qerja lembur baqai quda, sampai lupa orang tua"

Satria tiba-tiba menyela nyanyian Hari, "Oh hati terasa durhaqa, maksud hati bahagiakan orang tua"

"Apa daya dipalak preman,
pusing sudah ini kepala, sungguh kejam itu preman" Lanjut Ega

"STOP WOY, RAMAYANA UDAH KAGAK ADA DISKON!" Teriak Danil

"Yang pusing bukan preman ler tapi gue dengerin suara lo yang jebolan wc ntuh" Sahut Bagas; anggota genk Ega.

"Ada lah, selama ada si Bos semuanya ada diskon wk" Satria menghampiri Ega dan duduk disampingnya, "Sat, gue meragukan ke aslian lo" Balas Ega sambil duduk menjauh dari Satria.

"Astagfirullahhaladzim, qerja lem-"

"Lo nyanyi gue isep ubun-ubunan lo sampe mbeledos" Potong Danil cepat, "Mbeledos paan nyink?" Tanya Satria

"Tahu dah, mbeledos paan Har?"

"Astagfirullahaladzim-" Jawab Hari, "UDAH COKOP MBON!GUE BAKAR RAMAYANA ABIS INI" Sela Bagas sambil membawa palu yang berada disebelahnya.

"Palunya si Thol dicuri gila" Sela Ega

"THOL SAT THOL" Teriak Danil dan Hari bersamaan

"Ega lidahnya kebelit utang ye?Yang sabar bos"

"Belajar jadi uke noh, uuh gemes gemes gemes" Ujar Bagas sambil lari menuju Ega dan memukul mukul dada bidang Ega.

"NGACENG!"

"Satria!" Teriak perempuan yang berada disana, setelah mendengar ucapannya.

Satria tersenyum bangga, "Apa sih sayang ngaceng, ngakak kenceng nethink mulu nih bebeb gue smua"

Eza menggaruk-garuk rambutnya, "Lidah gue juga punya hati kali, gak usah lo bully juga udah terhina"

"Masyaallah, sadar kamu mas?" Balas Hari

"Ega!" Teriak seseorang dari arah lain yang membuat seluruh orang yang ada disana melihat kearahnya.

Ega berdiri menemui orang itu, "Kenapa Roy?"

Roy; sahabat dekat Ega memberikan handphonenya kepada Ega, "Rizal masuk rumah sakit, dan katanya dia di opname sekarang" Jelasnya.

"Bagus dah" Jawab Ega sambil kembali ke tempatnya semula

Ega melemparkan dompetnya kepada Billy; anggota genk Ega, "Siap bos, Dis ikut gue" ujar Billy seakan-akan ia tahu maksud Ega.Ya!Malam ini genk Ega akan berpesta ria.

 "Eh Disa, sama abang aja hayuk" Goda Satria, "Kagak mauuuu" Tolak Disa mentah-mentah

"Napadah?Cowok bening nih gue", "Cowok bening tapi homo apa sensasinya?"

"MAMPUS DIBILANG HOMOGEN HAHA!" Teriak Danil penuh kemenangan

"Kuping gue buset HIPPO!" Hari balas meneriaki Danil tepat pada kuping kanannya

"Stt.." Ega memberi isyarat agar diam, "Gue pengen kentut"

Bruuttt..

My Bad ABDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang