7-

88 5 3
                                    

Hari ini restaurant sedang ramai pembeli.Bahkan ada yang mengadakan acara disini membuat pekerjaan Hasna bertambah tiga kali lipat dari biasanya.

Hasna menggelap keringat yang mulai membasahi wajahnya dengan lengan baju kerjanya.Ia tidak pernah merasa sepengap ini diruangan ber-ac.

Beruntung pak Andre sedang berbaik hati tidak memperpanjang jam buka restaurant.Hasna bisa pulang tepat waktu hari ini.

"Hasna, sini kamu" Panggil pak Andre.Pikiran Hasna mulai tak karuan, ia takut membuat kesalahan lagi dan dihukum seperti waktu itu.

Hasna mendekati pak Andre, "Iya pak,ada apa?", "Ini kan ada makanan yang belom habis, kamu bawa pulang aja" Jelas pak Andre seraya menunjuk tempat prasmanan yang tadi sempat digunakan untuk acara meeting.

Hasna menatap prasmanan itu dan wajah pak Andre secara bergantian, "Daripada mubadzir" Ujar pak Andre sambil tersenyum, "Terimakasih pak" Jawab Hasna sambil membalas senyum pak Andre

Akhirnya Hasna bisa pulang ke rumah dengan hati gembira.Membawa makanan kerumah pasti akan membuat kakaknya senang tanpa harus menyiksa Hasna lagi.

TIIIINNNN!!!

Hasna tersentak kaget mendapati mobil sedan dibelakangnya membunyi klakson sangat keras.
Pasalnya,Hasna tidak sedang berjalan ditengah jalan dan menganggu aktivitas penggendara yang lain.

Ia membalikkan tubuhnya dan menatap samar mobil yang berada dibelakangnya itu.Mendapati cahaya yang terang dari lampu mobil membuat Hasna semakin pusing dan tidak bisa menyeimbangkan badannya.

Bruk.

Kali ini Hasna beruntung, Ega dengan sigap menompang tubuh Hasna yang hampir terjun ke tanah.

Ega menggendong tubuh Hasna untuk dimasukan ke dalam mobil.

Melihat Ega menompang tubuh Hasna membuat semua orang bertanya-tanya, "EGA ANAK ORANG LO APAIN NYINK?!" Teriak Danil

"Lo abis nonton ape Ga?napsu amat tepos juga" Sindir Satria

"Eng-"

"Gila gila parah lo, parah" Sela Disa

"Ck, dibil-"

"Jadi alasan lo jemput dia itu ini?" Untuk kedua kalinya ucapan Ega disela kali ini Emil yang menyelanya.

"GUE GAK NGAPA2IN WOY! TADI PINGSAN DIDEPAN MOBIL GUE" Teriak Ega

"Masyaallaah engasnya kamu beb" Balas Danil, "Sini gue bantuin" Sahut Roy seraya membantu Ega menompang Hasna.

Tanpa diminta, Disa dan perempuan yang sedang ada disana, membantu menyadarkan Hasna dengan memberikan minyak kayu putih tepat dihidung Hasna.

Beberapa menit kemudian, Hasna menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan dengan pelan.

"Hasna bangun" Ucap Disa pelan sambil membantu Hasna untuk duduk, "Aku dimana?" Pertanyaan yang lazim bagi seseorang yang baru saja pingsan.

Ega berjalan mendekati Hasna, "Elo?!" Ucap Hasna, "Elo?!" Jawab Ega menirukan nada Hasna

Hasna bangkit dari sofa, "Kok gue ada disini?!Kan tadi gue didepan restaurant, lo nyulik gue?!" Cerocosnya, Ega hanya menyipitkan kedua matanya.

Mata Hasna mengelilingi sekitar tempat itu, ia baru ingat bahwa dirinya saat ini sudah menjadi bagian dari STB genk.

Roy mendekati Hasna sambil memegang pundak kirinya , "Ini basecamp kita Na yang dilantai dua, basecamp lo juga" , "Iya gue inget, sorry ya ngerepotin lo tadi waktu gue pingsan"

Melihat tingkah Hasna, Ega semakin gemas, "He sarap!Yang repot gue bukan si Roy, lo kata badan lo body goals?"

"Huanjay, sakiiitzz!" Sahut Bagas

"Iyaiya maaf!"

Hasna teringat kejadian disekolah tadi pagi, ia bertekat menyusul Ega yang berada dilantai satu untuk menanyakan kebenarannya.

"Gue mau tanya sesuatu" Ega tidak menjawab ia sibuk memperbaiki mesin mobilnya.

"Lo apain Rizal?" Tanya Hasna tanpa basa-basi.

Terdengar suara obeng yang dipukulkan pada salah satu mesin mobil, "Ada urusan sama lo?", Hasna terdiam sejenak, "Ya-ya ada dia temen gue, tetangga sekolah gue" Jawab Hasna berbohong

Ega melanjutkan aktivitasnya semula, "Rizal sampe masuk rumah sakit gara-gara lo!Tujuan lo itu apasih bikin dia kayak gitu?"

"Gak semua harus lo tahu"

Hasna geram, "Ya emang kenapa?Gue kan tanya tugas lo cuman jawab"

"Gue kasih tahu sama lo, gak usah kepo sama urusan orang.Kenapa?biar harga diri lo gak dianggap rendah."

Lelah,Ega memutar kepalanya hingga berbunyi, "Lo jahat!" Hasna menunjuk ke arah muka Ega.

Ega tidak menghiraukan perkataan Hasna, ia merapikan peralatannya dan menutup mesin mobilnya.
Ia berjalan menuju tangga melewati Hasna begitu saja.

Hasna terlihat mengerutkan dahinya melihat Ega yang menaiki anak tangga, "Yakan lo emang jahat!Bener kata mereka genk lo emang gak bener"

Ega menoleh ke arah Hasna, "Kalo kata mereka tai itu enak, lo percaya?" Ega melanjutkan perjalanannya hingga Hasna tidak lagi bisa melihat sosok Ega dihadapannya.

My Bad ABDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang