10-

76 4 1
                                    

Lega perasaan Hasna saat sudah sampai dirumah dengan selamat tanpa ada gangguan apapun.Ditambah dengan makanan yang ia bawa untuk sang Kakak dirumah.

"Kakak" Panggil Hasna dengan senyum cerianya, "Apaan" Jawab Alam yang sedang menonton televisi.

Hasna menyembunyikan makanan yang ia genggam dibelakang punggungnya, "Tebak Hasna bawa apa?"

Alam menoleh ke arah Hasna dan melihatnya dengan rinci, "Paan sih"

Hasna menghampiri kakaknya, "Ayo dong kak tebak dulu"

Alam mengganti pandangannya yang semula memandang Hasna kini kembali lagi ke arah TV, "Gue bukan anak sd yang doyan main tebak-tebakan"

"Yaa kakak sekali doang"

"Apaan sih lo bocah banget!Buruan gue gak ada waktu ngeladenin elo." Ucap Alam yang mulai tak sabaran.

Raut muka Hasna yang awalnya ceria kini mulai berubah menjadi raut muka yang menyedihkan.Pasalnya, ia hanya ingin kakaknya bisa seceria dulu seperti beberapa tahun yang lalu.

"LAMA!" Bentak Alam, "Lo bawa makanan kan?sini makanannya!" Alam menarik tangan kanan Hasna dengan kasar.

Ia menarik tangan Hasna hingga membuat lengan tangannya terbuka lebar akibat kaos bawah yang tergantung.

Tiba-tiba Alam memberhentikan aktivitasnya ia sibuk meperhatikan sesuatu di lengan kanan Hasna, "Sini lo!" Pintah Alam sambil menarik tangan Hasna lebih dalam lagi.

"Lo dapet tatto ini darimana?" Suara kak Alam mulai memberat.

Hasna terdiam berusaha ikut melihat sesuatu di lengannya.Betapa kagetnya Hasna melihat sebuah tatto kupu-kupu kecil bersarang pada tubuhnya.

Betapa kagetnya Hasna melihat sebuah tatto kupu-kupu kecil bersarang pada tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama hidupnya ia sama sekali tidak pernah menatto tubuhnya.Jangankan menatto,punya keinginan saja tidak.

"JAWAB!" kak Alam meremas lengan baju Hasna, "Lo dapet tatto ini darimana!"

"A-aku gak tahu kak"

Bruk.

Alam mendorong Hasna hingga badannya terbentur pada lemari televisi dibelakangnya.

"Gak tahu lo bilang!Sekali lagi gue tanya lo dapet tatto ini darimana!"

Air mata Hasna perlahan keluar dari pelupuk matanya, "Sumpah kak, aku gak tahu kenapa ada tatto disitu"

"Kalo gitu kasih tahu gue siapa yang udah natto lo?" Hasna hanya menggelengkan kepala.

Buuk.

Alam menendang lemari yang berada tepat disebelah kepala Hasna, "Elo-" Alam terdiam sambil menunjuk ke arah Hasna.

"Elo anggota YWNI genk?!" Tanya Alam sambil mulai mendekati wajah Hasna dan menarik kerah bajunya, "Bilang sama gue sejak kapan lo berani masuk ke genk itu tanpa sepengetahuan gue ha!"
Hasna hanya bisa memejamkan mata saat suara menggelegar itu masuk ke dalam rongga telinganya.Ia tidak dapat berkata apa-apa lagi.Hasna tidak menyangka bahwa malam ini akan menjadi malam buruk untuk kesekian kalinya.

Alam menarik nafas dalam sambil perlahan melepaskan genggamannya pada kerah baju Hasna, "Jelasin ke gue,sekarang"

"Ehm," Hasna mulai memberanikan diri, "Waktu itu, waktu aku pulang tengah malam, aku dikejar preman kak" Sesekali ia melihat ke dalam mata kakaknya.

"Trus aku sembunyi digudang tua ternyata itu basecamp mereka, trus-", "Trus apa?!Lo gabung gitu aja tanpa minta ijin dari gue!"

Hasna menggelengkan kepalanya, "Aku gak ada pilihan kak, kalo aku gak gabung sama mereka aku bakal ditangkep preman"

"Dengerin gue" Alam mendekatkan wajahnya pada Hasna, "Mulai detik ini, lo keluar dari genk itu!Ngerti?"

"K-kenapa kak?" Tanya Hasna pelan.Alam membulatkan matanya, "Kenapa kakak semarah ini" Hasna mempercepat ucapannya saat melihat Alam yang sudah mau mencapai puncak.

"KENAPA!" Alam memegang kedua pipi Hasna dengan kasar, "Lo ngerti ketua genk lo itu yang bikin hidup kita hancur ngerti ga lo ha!HANCUR!!!" Jelasnya sambil membuang genggaman pipi Hasna secara kasar hingga membuat wajah sebelah kanan Hasna menabrak lemari dibelakangnya.

My Bad ABDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang