5-

99 6 4
                                    

05.30 am

Hasna masih tertidur lelap hingga suara keras itu memasuki rongga telinganya, "Woy bangun bangun!"

"Ehm" Hasna berusaha membuka matanya, "Bangun!" Orang itu mulai menarik paksa tangan kanan Hasna.

Hasna memperjelas pandangannya, "Kakak" Ucapnya sambil mengucek mata kiri.

"Buatin gue makanan, gue laper" Pintah Alam dengan berkacak pinggang

Hasna menatap mata kakaknya lembut, "Aku udah buatin makanan kaka tadi pagi, ada dikulkas kak" Ucap Hasna seraya mengambil guling yang jatuh akibat ulah kakanya yang menyeretnya dari tempat tidur.

"Terus? Lo mau gue makan es batu? Iya?!" Kali ini Alam mulai emosi

"Enggak kak, iya aku panasin makanannya tapi bentar ya kak aku beresin tempat tidur dulu" Ujar Hasna sambil mulai membereskan.

Alam menarik tangan Hasna dengan keras membuat Hasna tersontak kaget, "Kalo gue suruh panasin sekarang ya sekarang! Lo mau gue mati kelaperan?!"

"I-iya kak aku panasin sekarang" Alam melepaskan genggamannya pada Hasna, "Dari tadi,sana!" Ucap Alam sambil mendorong tubuh belakang Hasna.

Kejadian yang sudah biasa terjadi dipagi hari, bahkan ada yang lebih parah dari ini.Sempat beberapa hari yang lalu Hasna dibangunkan tepat pukul 2 pagi hanya untuk mengipasi kakaknya yang saat itu sedang kepanasan karna mati lampu dan alhasil Hasna tidak tidur semalaman.

Hasna bergegas ke sekolah usai menyiapkan makanan untuk kakaknya.Ia masih bersekolah dan akan segera menghadapi ujian tahun ini.

Tersudut paling belakang tanpa barisan, itu tempat duduk Hasna selama 1tahun belakangan ini.Siswa dikelas ini berjumlah 33 yang membuat salah satu siswanya harus duduk sendirian dibelakang sana.

"Lo ngapain megang tas gue!Mau nyuri ya lo!" Tegur Kinah; teman sekelas Hasna, saat Hasna sedang mengambil tas Kinah yang jatuh

"Enggak tadi tas kamu jatuh" Bela Hasna, "Sana-sana tas gue mahal gak level disentuh sama lo! Awas ya sampe ada barang gue yang ilang gue tuntut lo!" Omel Kinah seraya mengambil paksa tasnya dari tangan Hasna

"GENGS ADA BERITA BARUUU!!!" Teriak Jane; teman sekelas Hasna,  didepan kelas.Jane memang salah satu siswa yang update masalah gosip dikelas Hasna.

Semua orang berkumpul didepan kelas menunggu berita baru dari mulut Jane, "RIZAL MASUK RUMAH SAKIT!" ,"Rizal?Rizal Nugrohodiono?" Tanya salah satu siswi.

"Yaps!Rizal Nugrohodiono, siswa SMA sebelah kita" Lanjut Jane

Meski Hasna mendengarkan dari kejauhan tapi dia jelas mendengar perkataan Jane yang menggelegar.

Rizal, siswa SMA Graha Mandala terkenal tampan dan sangat kaya.Dia selalu membawa mobil yang berbeda setiap ke sekolah.

Jane melanjutkan beritanya, "Katanya Rizal di hajar sama genk FWNI", "Seriusan?Terus gimana gimana?" Tanya yang lain.

"FWNI?" Hasna mulai mengingat sesuatu, "Itu bukannya-"

Hasna mulai memikirkan kesana kemari, tanpa menghiraukan kegaduhan yang masih terjadi di depan sana, siapa genk FWNI itu sebenarnya dan apa tujuan mereka.

Ingin Hasna ikut serta dalam kegaduhan itu, tapi itu sama saja mempermalukan diri sendiri karna jika Hasna menampakan wajahnya disana maka ia akan dicaci maki habis-habisan karena dikira 'sok ikut campur'.

Istirahat, surga dunia bagi murid sekolah terkecuali Hasna.Meski istirahat, pelajaran,bahkan pulang sama saja artinya tidak ada yang berbeda.

"Hei, kamu gak makan?" Tanya seseorang pada Hasna yang sedang duduk asik ditaman memandang air mancur didepannya.

"Eh kak Lion, aku masih kenyang kok kak" Jawab Hasna sambil bergeser ke arah kiri.

Lion; satu-satunya teman yang dimiliki Hasna semenjak saat itu hingga sekarang.Hasna memanggilnya kak karna memang umurnya satu tahun diatas Hasna tapi seangkatan dengannya.Itu karna Lion telat sekolah saat SD.

"Ngelamunin apa nih?Bagi-bagi dong" Tanya Lion, "Kakak tahu berita tentang Rizal anak sebelah gak?"

"Tahu lah, dia kan anak hitz semua beritanya pasti kesebar cepet, kenapa?", "Genk FWN itu siapa sih kak?"

Lion tersentak kaget, "Kamu ngapain tanya genk itu?Kamu ketemu sama mereka?Dimana?" ,Hasna makin bingung dengan jawaban temannya ini.

"Kok kakak keliatan kaget gitu sih?Emangnya kenapa?" Lion memegang pundak Hasna erat, "Kamu jangan sampe temenan sama mereka, bahaya!"

My Bad ABDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang