17th. - Menikung

914 47 12
                                    

"Bahagia dengan cara merebut kebahagiaan orang lain adalah cara lain untuk sengsara."

~~~


Yunita melihat Yudis dan Sandra di depan kelas Sandra. Yunita mendengar apa panggilan Yudis kepada Sandra. Ya, "pacar". Itu panggilan Yudis kepada Sandra.

Yunita terdiam. Sandra menyadari ada Yunita yang tiba-tiba lewat. Ia terkejut. Sandra pun berusaha meyakinkan Yunita bahwa apa yang dikatakan Yudis itu tidak benar.

"Kak..",lirih Sandra kepada Yunita.

"Oh jadi kalian pacaran? Hm ok,langgeng ya",ucap Yunita dengan senyuman fake nya.

"Kak kak,ini salah faham kak. Aku ga pacaran sama kak Yudis sumpah demi apapun",jawab Sandra dengan sedikit memohon.

"Hm gapapa juga kok kalian pacaran,aku ga ngelarang",jawab Yudis.

Sandra menoleh ke arah Yudis. Yudis hanya memasang tampang bodo amat nya. Sandra kesal akan sikap Yudis. Karena Yudis,Yunita menjadi salah faham atas semuanya.

"Aku pergi duluan ya",ucap Yunita.

"Kak tunggu",jawab Sandra sambil menarik tangan kanan Yunita.

"Makasih udah mau nikung saya",ucap Yunita sambil melepaskan tangan nya dari genggaman Sandra.

"Dasar pelakor",ucap Yunita dalam hati.

"Kakakkk!! Ini semua gara-gara kakak!",teriak Sandra kepada Yudis.

"Kenapa sih?",tanya Yudis dengan santai.

"Coba tadi kakak ga panggil aku dengan sebutan 'pacar',pasti kak Yunita ga akan salah faham",jelas Sandra.

"Ya emang kenapa? Kamu kan otw ke jadi pacar saya",jawab Yudis.

"Pede banget sih kak,aku ga nerima kakak!",ucap Sandra dengan sedikit emosi.

"Hah?",jawab Yudis bingung.

"Yang mestinya kakak tembak itu kak Yunita,bukan aku!",ucap Sandra.

Yudis hanya terdiam dan mengepalkan tangannya.

"Mulai sekarang,kakak gausah deketin aku lagi",ucap Sandra.

Yudis tidak berkata apa-apa. Ia pun langsung pergi meninggalkan Sandra dan kembali ke kelasnya.

•••

Sandra merasa bersalah kepada Yunita. Ia bingung akan memulai kata maaf dari mana. Ia sudah menyakiti perasaan Yunita. Mau tidak mau,Sandra harus menjalani ini semua dan berusaha agar bisa dimaafkan oleh Yunita.

•••

Sandra berdiri di depan kelas Yunita. Jam sekolah telah usai. Ia menunggu Yunita yang keluar kelas. Ia ingin menjelaskan semuanya. Entah Yunita akan paham atau tidak.

Seorang perempuan mengenakan ikat rambut biru, tas berwarna hitam serta dengan memakai sepatu all star keluar dari kelas itu. Perempuan yang sudah ditunggu Sandra sedari tadi.

BertahanlahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang