"Tak semua maaf berarti memaafkan. Terkadang, ada maaf yang terpaksa dibuat agar bisa terus bersama."
~~~
Sandra bangun dari tidurnya. Muka ia terlihat pucat. Mata ia terlihat sangat bengap. Tangisan Sandra semalam membuat Sandra nampak begitu tidak sehat.
Sandra bersiap untuk pergi ke sekolah. Hari ini,ia berangkat diantar oleh om nya.
"Sandra sekolah dulu ya om",pamit Sandra kepada Om Fito.
Om Fito hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Ia pun pergi menggunakan motornya meninggalkan Sandra.
•••
"Sandra",panggil suara seorang perempuan dari parkiran sekolah yang tidak lagi yaitu Fika.
"Kenapa?"
"Itu mata lo kenapa? Muka lu pucet banget lagi"
"Gapapa"
"Lo sakit?",tanya Fika.
"Engga kok,udah yuk ke kelas",ajak Sandra sambil menarik tangan Fika.
Fika hanya menuruti perintah Sandra. Fika sebenarnya tidak tau apa yang telah terjadi. Fika hanya ingin membuat Sandra berbicara akan masalahnya.
Mereka sampai di kelas,dan keadaan kelas sudah lumayan sangat ramai. Biasanya,kelas nampak sepi karena muridnya pasti sedang berkumpul di kantin.
"Eh san",panggil Rama sang ketua kelas.
"Kenapa?",jawab Sandra.
"Ga jadi deh"
"Lu ngapa dah?"
"Gapapa,tadi mau ngomong tapi ga jadi"
Sandra pun meninggalkan Rama yang ga jelas itu sendirian di depan pintu kelas.
"Rama lagi ngapa dah fik?",tanya Sandra heran."Biarin eg san,diemin aja,lagi kumat sikap ga jelas dia",ucap Fika.
"Ckck... Lucu juga ya si Rama",ucap Sandra.
"San,gua boleh tanya sesuatu?",tanya Fika.
"Tanya aja"
"Lo lagi kenapa?"
Sandra hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Fika.
"San?"
"Kecewa gua fik.."
"Kenapa?"
"Kemarin gua dikabarin sama teman lama gua,katanya dia ngeliat Aldi jalan sama perempuan lain"
"Maksud lo? Aldi seling.."
"Ga tau gua fik",jawab Sandra yang memutuskan omongan Fika.
"Dari kemarin Aldi gua hubungin gaada balesan sama sekali,ga tau Aldi masih anggep gua ada apa engga", sambung Sandra yang mulai mengeluarkan air matanya.
"Lo udah coba tanyain ke dia?"
"Belum"
"Coba nanti di rumah lo tanyain baik-baik. Liat dia jujur apa engga"
"Kalau dia ga jujur gimana fik?",tanya Sandra.
"Jawabannya ada di hati lo san",ucap Fika sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahanlah
RomanceBagaimana jika cinta dihambat oleh jarak? Bagaimana jika cinta dihambat oleh pendidikan? Bagaimana jika cinta dihambat oleh kepercayaan? Ini kisah ku. Kisah cinta ku dengan 'nya'. Aku,Sandra. Wanita 15 tahun yang akan pergi meninggalkan kekasihku un...