22nd. - Merelakan?

739 43 9
                                    

"Jadilah terhebat yang akan terus mencintai tanpa syarat."

~~~

Mentari pagi menyambut hari Sandra dengan baik. Bersinar dengan baik, walaupun hati Sandra sedang tidak baik.

Ia masih berfikiran,mengapa Fika mendiami Sandra dari kemarin? Sandra bingung akan memulai obrolan bersama Fika dari mana. Biasanya,mereka tidak pernah kehabisan bahan obrolan untuk bercerita,tapi untuk kali ini,mereka benar-benar tidak berbicara sedikitpun dari kemarin.

Sandra berniat hari ini untuk menanyakan kepada Fika apa yang sebenarnya membuat Fika mendiami Sandra dari kemarin.

•••

Sandra berjalan menuju kelasnya. Belum sampai di depan kelasnya,ketika melewati koridor sekolah,Sandra bertemu dengan Yudis dan Yunita.

Entah apa yang Sandra rasakan sekarang,yang ia pikirkan hanyalah "Merelakan".

Sandra melihat Yudis dan Yunita berjalan bersamaan melewati koridor itu. Sandra memang tidak ada perasaan apa-apa kepada Yudis,tapi entah kenapa perasaan ia aneh dan berupaya untuk merelakan Yudis untuk Yunita. Aneh.

Sandra berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja dan mencoba untuk menyapa mereka.

••

"Wah.. kayaknya ada yang baru jadian nih..",ucap Sandra ketika Sandra berpapasan dengan mereka.

Yunita tersadar dan langsung menoleh ke arah Sandra.

"Eh.. iya san",ucap Yunita singkat.

"Duh duh,PJ nya dongg",jawab Sandra.

"Ah apaan sih san",ucap Yudis.

"Eaaaeaa malu malu nihh",ucap Sandra.

"Sssttt,udah ah diem san,ga enak diliatin orang",jawab Yunita.

"Kalau ga enak kenapa jalannya deketan gitu tuh?",tanya Sandra dengan sedikit tertawa.

Yunita dan Yudis langsung menjauhi tubuhnya yang tadinya berdekatan.

"Eaaeaaaaa",ejek Sandra.

Yunita dan Yudis pun hanya membalasnya dengan senyuman.

"Jadilah terhebat ya kak,yang selalu mencintai tanpa syarat",ucap Fika.

Yunita dan Yudis tersenyum dan  mengangguk bersamaan.

"Yaudah ya kak,aku mau ke kelas dulu. Langgeng yaa ckck",ucap Sandra.

"Iya Aamiin,makasih san",jawab Yunita.

Sandra pun berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Ikhlas san.. ikhlas..",ucap Sandra dalam hati.

•••

Sandra sampai di kelas. Ia mendapati Fika yang sudah duduk di kursi belakang paling ujung. Sandra sangat berniat untuk menjelaskan dan bertanya sebenarnya apa yang membuat Fika mendiami Sandra dari kemarin.

BertahanlahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang