Meeting.

7.2K 146 19
                                    

Jakarta, 9 Mei 2018
  
       Vano terbangun saat mendengar bunyi alarm yang semalam ia pasang untuk membangunkannya berbunyi sangat nyaring di telinganya.Dengan mata yang masih tertutup ia segera mencari sumber suara dan mematikannya. Tangannya mengucek kedua matanya menghilangkan segala kotoran dimatanya ia menarik nafasnya panjang lalu menggeliat. Vano berjalan sempoyongan ke dalam kamar mandi. 10 menit kemudian ia keluar dengan handuk yang melilit dipinggangnya menampakkan perut six pek nya. Entah apa yang dilakukannya di dalam sehingga mandinya menjadi sangat lama. Jika kata Bella__adik Vano, mencuci mukanya saja Vano membutuhkan waktu 1 jam. Wkwk

       Setelah selesai bersiap-siap Vano tidak ikut sarapan dengan orang tuanya karna ia yakin akan terlambat mengikuti rapat osis karna terjebak macet. Vano menuruni anak tangga dengan tas di lengan kanannya. Dilihat mamanya sedang duduk di meja makan sambil mengoles selai ke roti tawar di tangan kirinya. "Vano berangkat dulu ya, Ma." Pamit Vano kepada mamanya. "Eh, nggak pamit sama Papa dulu, kak?" Mama Vano yang masih mengoleskan selai di rotinya tersentak kaget melihat Vano yang langsung menyambar tangannya.

       "Nggak, ma. Titip aja deh sama Mama nanti sampein ya!." Teriak Vano yang sudah menaiki motor ninja hijaunya. Dan Mama Vano hanya menggeleng-nggeleng melihat tingkah anak sulungnya itu.

       Vano bukannya tidak ingin pamit dengan Papanya tapi Papanya sangat lama jika sedang mandi sama sepertinya. Yahh mungkinsudah warisan keturunan dari generasi ke generasi. Bisa-bisa rapat osisnya keburu bubar seperti bebarapa bulan yang lalu. Sungguh memalukan! Hanya karna uang jajan Vano rela menunggu papanya yang sedang bersemedi di kamar mandi hingga rapat osisnya bubar sebelum di mulai dan hasilnya cacat dari anggota osis lainnya terutama Beni__rivalnya di osis. Seperti saat ini saja Vano sudah terjebak dalam kemacetan parah. Tidak ada celah satupun bahkan kendaraan roda 2 tidak bisa menerobos. Vano hanya bisa pasrah terlambat lagi mengikuti rapat osis.

        Akhirnya Vano sampai di sekolah satu setengah jam kemudian tepat sebelum gerbang di tutup. Vano memarkirkan motor ninja hijaunya dibelakang sendiri karna parkiran sudah penuh oleh kendaraan-kendaraan lain. Untungnya tadi Vano mengebut di jalan sehingga ia masih bisa masuk ke sekolah. Kan nggak lucu kalau seorang Ketua Osis terlambat masuk sekolah. Vano berdecih saat melihat jam di tangannya. "Duhh, mampus gue telat lagi." Ujarnya sendiri setelah menyadari harusnya rapat sudah dimulai 10 menit yang lalu.

       Vano berlari menyusuri koridor kelas X ia membayangkan betapa kesal dan bosannya teman-teman pengurus osis menunggunya sama seperti kesalnya Bella menunggu Vano mandi ketika kran di kamar mandi kamar Bella rusak. 10 menit menunggu dan sekarang Vano sudah berdiri di ambang pintu ruang osis. "Sorry, gue telat." Semua pandangan tertuju kepada Vano yang masih berdiri di ambang pintu mengontrol nafasnya yang tidak teratur akibat berlari.

        "Vano, kamu terjebak macet lagi." Nafa yang notabenya sebagai pacar Vano berdiri setelah semula duduk memandang Vano yang berdiri diambang pintu tanganya memegang pundak Vano dan mengelusnya. Namun segera ditepis oleh Vano membuat Nafa tersentak kaget. "Bisa kita mulai aja rapatnya?" Vano akhirnya berkata setelah menepis tangan Nafa dari pundaknya. Sebenarnya ia sedikit merasa bersalah pada Nafa tapi ia tidak ingin mengumbar kemesraannya di depan umum. Ia hanya ingin bersikap profesional. Dan perkataan Vano tadi hanya di jawab anggukan oleh peserta rapat.
   
       "Ketua osis macam apa?! Terlambat terus! Alasan terus! Harusnya macet nggak bisa di jadiin alasan buat acara kek gini." Seketika seluruh peserta rapat menatap Beni termasuk Vano sendiri.
Vano hanya bungkam enggan menanggapi ia sudah hafal sifat Beni yang seperti ini.

       "Udah deh Ben, mending kita rapat sekarang keburu siang." Akhirnya Nafa menghentikan aksi Beni yang sedang berusaha memancing emosi Vano. Meski Nafa tau Vano tidak akan mudah terpancing.

My Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang