Tak berdaya

1.6K 57 2
                                    

      Membersihkan toilet sudah menjadi hukuman melegendaris yang biasa bagi siswa nakal di sekolah. Seperti saat ini yang dilakukan oleh Cindy hanya menyiram-nyiram air dari bak ke kantai toiler sampai air yang semula penuh menjadi hampir habis. Baru 3 toilet. Cindy dan Irma memilih untuk mengerjakannya dengan bersama-sama mengerjakannya tidak mengerjakan berpencar karna selain untuk mengenakkan Cindy yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa juga agar Vano mudah untuk mengawasi mereka berdua atau lebih tepat hanya mengawasi Cindy saja sampai Irma tak sekali menangkap basah Vano yang tengah memandangi Cindy.

       Semakin lama Cindy membuang-buang air hingga habis karna deruan gayung di dasar bak sudah terdengar. Irma gemas sendiri dengan Cindy yang seenaknya saja selama mereka membersihkan 3 toilet. "Jangan cuma dibuangin air nya. Bersihin juga bak nya. Lagian air nya juga penting buat bersihin nih kloset." Tunjuk Irma pada kloset yang baru saja ia bersihkan.

       "Gimana mau bersihin! Diliatin mulu sama setan!" Sewot Cindy beralasan sekalian bermaksud menyindir Vano. Cindy tau bahwa sedari tadi Vano memperhatikannya. Memang dasar Vano brengsek tadi pagi Vano bermesraan dengan Nafa sekarang Vano malah memandangi Cindy seperti ini. Jadi jangan salahkan bila Cindy sudah mulai membuka hati dengan segala perlakuan Vano meskipun awalnya Cindy yang ingin menggoda Vano.

       Cindy membuang gayungnya dengan asal lalu pergi keluar toilet. Irma sudah pasrah saja dengan tingkah Cindy tapi tidak dengan sang pengawas mereka. Vano menahan Cindy sebelum Cindy berhasil kabur dengan mencengkeram pergelangan tangan Cindy.

       "Ck." Cindy mendecak tidak suka dengan tindakan Vano yang mencoba menghadangnya. "G-gu-e." Vano berdehem sejenak untuk memperbaiki suaranya. Kemudian kembali melanjutkan "Gue nggak bisa biarin lo kabur dari tanggung jawab!" Lanjut Vano dengan tegas.

       "Bagus! Tapi gue cuma mencontoh seorang ketua osis yang brengsek dan juga sama sekali tidak bertanggung jawab atas kesalahannya." Sinis Cindy.

       "Lo masih marah sama gue?!" Vano melantangkan suaranya hingga Irma dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka.

       "Bego banget bangsat!" Cindy dengan reflek membungkam mulut Vano dengan tangannya.

       Cindy juga menarik Vano sedikit menjauh agar Irma tidak bisa mendengar percakapannya dengan Vano. Sementara itu tangan Vano bergerak-gerak mengisyaratkan agar Cindy melepas bungkaman tangannya karna Vano kesusahan untuk bernafas. Setelah Cindy melepaskan bungkaman tangannya Cindy bergerak sedikit mendekati Vano ingin berbisik bisik untuk berwaspada saja. "Kalo ngomong tu di pikir! Lo mau gue di bully sama fans lo yang se sjshsksbjsk?!Bego banget njirr!"

       "Iya iya. Btw soal kemarin jangan dimasukin hati tentang omongan gue. Gue sama sekali nggak ada niatan jahat sama lo. Maaf kalo gue udah keterlaluan." Vano menundukkan kepalanya.

       Jleb

       Rasanya mak jleb banget di dada Cindy mendengar pengakuan Vano. Vano emang brengsek! Harusnya dari awal dia nggak usah terlalu berharap sama Vano. Harusnya dari awal Cindy cuma main-main aja sama Vano sama kayak mantan-mantannya. Tapi kali ini rasanya beda. Bahkan Cindy sempat berharap bahwa omongan receh Vano bener-bener tulus dan bisa dibuktiin jadi nyata. Terlebih untuk ungkapan Vano kemarin.

       Setelah lama Cindy terdiam Vano kembali melanjutkan kalimatnya masih dengan kepala yang menunduk. "Kita masih temenan kan?"

       Cindy sedikit mendongakkan kepalanya sehingga dengan reflek Vano mengikuti arah pergerakan kepala Cindy. "Lo mau kita temenan?" Cindy menatap bola mata Vano. Dan dengan sedikit anggukan Vano membenarkan oertanyaan Cindy.

       "Kalau gitu gantiin gue buat bersihin toilet! Baru kita bisa temenan seperti kata lo!"

       Bukannya marah atau apa nyatanya Vano malah menyeringai. "Oh gitu. Jadi kalo gue mau kita pacaran gue harus ngapain?" Tanya Vano dengan senyum jahilnya. Inilah salah satu yang Vano suka dari Cindy. Cindy mudah memaafkan orang lain.

My Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang