Setelah kejadian kemarin nampaknya Cindy sudah melupakannya. Encha pun juga sudah melupakan dan mengajak Cindy bermain voly di salah satu GOR tempat biasanya Cindy memuaskan hobi nya. Sementara Sasa dan Runi hanya menonton karna mereka tidak begitu menyukai Volly.
"Cindy!" Cindy menoleh karna namanya di panggil.
"Kemarin kenapa nggak main Volly?" Fauzan memberikan sebotol minuman dingin untuk Cindy. "Thanks." Ujar Cindy kemudian menenguk habis minuman yang diberikan Fauzan. Fauzan adalah kakak dari Juita teman Cindy bermain Volly Fauzan juga menyukai Volly oleh karena itu mereka jadi sering bertemu.
"Cindy habis di bekap sama pacarnya." Juita tiba-tiba datang menyelusup diantara Fauzan dan Cindy.
"Hah!! Tapi lo nggak papa kan, Cin?" Fauzan berubah menjadi panik dan memegang kedua bahu Cindy.
"Nggak. Udah nggak usah bahas itu." Cindy memalingkan wajahnya. Sakit jika harus mengingat hal itu lagi.
"Ju, passing aja yuk."Untuk mengembalikan moodnya lagu Cindy mengajak Juita passing. Juita mengangguk lalu berjalan dibelakang Cindy.
-//-
"Katanya Nafa sakit kak?" Kata Mama Vano yang asik membaca majalah diruang keluarga.
"Iya ma." Ucap Vano singkat.
"Terus? Kamu diem aja gitu? Pacar sakit kok nggak di jengukin di temenin! Gimana sih." Mama Vano meletakkan majalahnya di meja.
"Nanti ma." Vano menaiki tangga menuju kamarnya dengan membawa sebotol minuman dari dalam kulkas.
Setelah sampai di kamar Vano merebahkan badannya di ranjang king size nya. Setelah kejadian kemarin Vano langsung kerumah Nafa namun sampai disana Vano melihat Septiyan juga ada disana. Kemarin adalah hari yang melelahkan dan membuat Vano kesal. Dan hari ini di sekolah Vano tidak melihat Cindy dan juga Nafa bahkan Septiyan tidak bersamanya pada saat istirahat jadi Vano bersama Niko. Teman-teman Cindy juga tidak terlihat.
Vano reflek segera duduk ketika Hp nya bergetar menandakan ada notifikasi line.
Niko.a : Ayo Volly, rame di GOR dari sekolah sebelah juga ada. Tak lama kemudian Vano segera membalas chat dari Niko. Seperti biasa Niko memang rutin mengajak Vano volly tapi jarang sekali doi setujui.
Alivano : OK.
Kali ini Vano menyetujui ajakan Niko untuk membangkitkan semangatnya kembali setelah seharian ini tidak melihat Nafa atau pun Cindy. Lagi pula ia sudah lama tidak bermain Volly setelah dulu hampir setiap hari ia kesana kadang juga bersama orang tuanya yang juga menyukai Volly. Jadi ia juga sudah kenal dengan anak dari SMA sebelah yang bermain volly di situ.
Tumben nih anak mau.
***
Di GOR
"Vano!" Niko melambaikan tangannya kearah Vano yang baru datang dan terlihat celingak celingkan.
"Masih dipake yang cewek." Ujar Niko saat Vano sudah mendudukkan dirinya disampingnya.
"Iyan mana, Van? Biasanya nempel terus sama lo." Niko berkata kembali karna belum juga mendapat tanggapan dari Vano
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl
Teen FictionTegas, berani, nakal namun sebenarnya rapuh ialah diri Cindy yang sebenarnya. Tidak seorangpun yang sadar dan peduli akan hal itu kecuali satu-satunya orang yang bimbang tentang kisah percintaannya selalu di kata brengsek namun ialah satu-satunya le...