Hanya Waktu

55 11 6
                                    

Hanya waktu yang kusesali; mengapa ia berjalan begitu cepat untukku namun begitu lambat bagimu. Air matamu yang terkuras disiksa sang Kala, hatimu yang tercurah dihempaskan pula olehnya.

Sebaliknya aku berterima kasih pada detik jarum jam yang senantiasa berdetak pada saat aku memandang wajah sayumu di rumah; berterima kasih karena masih ada geraknya, menandakan akan ada hari esok yang menyenangkan.

Detik sang Kala juga menakutkanku, bagaimana jika semua terlambat, tidak ada lagi dirimu, tidakkan lagi aku bersua dengan kekasihku, kemudian kita menjadi abu dan debu ditelan sang Zaman.

-N kepada H-

Mentari dan Bulan : Sebuah Kumpulan Sajak tentang NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang