Ketika aku memberikan pandangku, kau memberikan hangat senyummu.
Lalu aku berikan senyumku, kau berikanku kasihmu.
Aku berikan kasihku, kau berikan semi cinta untukku.
Aku berikan cinta untukmu, kau berikan aku hatimu. Aku berikan aku hatiku, kau berikan aku ragamu. Aku berikan ragaku, kau berikan jiwamu, kemudian aku berikan jiwaku, kau berikan semesta. Aku berikan semesta, kau berikan keseluruhan dimensi yang ada di dunia ini tanpa sedikitpun tersisa.
Lalu aku berhenti. Karena tak bisa menyaingimu.
Surya dan chandra yang ada di kedua genggamanmu itu, bukan kuasaku untuk memberikannya kepadamu, karena kau yang terlebih dahulu memilikinya untuk diberikan kepadaku.
Aku harus apa, Kasih?
-N kepada H-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari dan Bulan : Sebuah Kumpulan Sajak tentang NaruHina
Poesia[Highest Rank #204 in Poetry] Selain "Antologi Musim Semi", aku juga membuat karya berupa puisi dan prosa pendek bertema NaruHina.