Back For You : 05

3.9K 612 27
                                    

Hampir lebih dari lima hari berturut-turut Yerim merasakan rasa sakit yang terjadi sejak ia berkunjung ke rumah Jungkook.Anehnya,Seberapa sering ia bertanya pada dokter yang berada di pusat kesehatan desa di dekat rumah Pamannya itu jawaban yang selalu ia dapatkan hanyalah 'Anda hanya terlalu lelah.Kepalamu pusing karena anda sering tidur sampai larut malam.'

Apanya yang kelelahan? ia jarang melakukan aktivitas berat kenapa ia bisa kelelahan?Itu penyampaian yang tidak semestinya. Tidur terlalu larut?Sungguh!Jika Dokter itu tahu bahwa Yerim tidak pernah tidur diatas jam sepuluh pasti dia akan menarik kata-katanya kembali.

Lalu penyebab sesungguhnya itu apa?

''Apa kepalamu sudah lebih baik?'' Fokus matanya teralih kala kehadiran Ibu yang tengah membawa nampan berisi makanan kehadapannya.

Kepalanya menggeleng lemah.Matanya menatap sayu Sang Ibu.''Belum.'' Jawabnya sembari menyentuh kepalanya.

Ibu menghela nafasnya pasrah.''Sebenarnya kau itu kenapa?Ibu tidak mengerti dengan kondisimu.'' Ujar Ibu kemudian duduk diatas ranjang dan mengusap sayang rambut panjang anaknya.

Yerim menggenggam erat tangan Sang ibu.''Aku tidak apa-apa Bu.Sebentar lagi pasti akan sembuh.Percayalah padaku.''

Entah,Karena hal apa?Sejak awal dalam hati Yerim selalu berkata pada dirinya sendiri bahwa sesungguhnya ada hal tidak beres disini. Dari banyaknya kejadian aneh yang terjadi akhir-akhir ini dan penyakit yang datang secara tiba-tiba tanpa diketahui apa penyebabnya.

''Bu atau mungkin...'' Yerim mencoba berfikir untuk menyampaikan kalimat yang ingin ia katakan.

Sang ibu mengernyit sembari menunggu Yerim menyelesaikan kalimatnya yang menggantung.

''Tidak jadi.'' Dan Ibu makin kebingungan atas penyampain yang setengah ragu-ragu itu.

''Ibu,Bagaimana keadaan Yerim.'' Tiba-tiba terdengar suara Ayah yang kini tengah menghampiri anak dan istrinya dengan seorang Pria di belakang punggung sang Ayah yang kini tengah membawa beberapa buah-buahan.

Ibu menggeleng sebagai jawaban. Pria yang Ayah bawa itu melangkah maju mendekati Yerim yang masih terbaring dengan wajah pucat.

''Rimm.Bagaimana bisa semua ini terjadi padamu?''

Daniel meletakkan buah yang ia bawa keatas meja di samping ranjang milik Yerim.Satu tangannya mengusap lembut surai hitam milik gadis yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil dulu.

''Tidak tahu...Tiba-tiba kepalaku pusing.Lalu seperti ini jadinya aku terbaring diatas ranjang terus-menerus lantaran rasa pusing ini yang tidak hilang-hilang sampai lima hari lamanya.''Ujar Yerim sembari tersenyum kecut.

Mata Daniel menatap nanar.Sedih melihat gadis yang sejak dulu selalu tersenyum dengan tingkah jahil tiba-tiba sakit seperti ini.

''Aku janji akan kembali ke kota untuk mencari dokter paling hebat disana untuk merawatmu sebaik mungkin.'' Ujarnya dengan satu tangan menggenggam tangan kanan Yerim untuk memberi sedikit kekuatan untuk gadis itu.

''Berjanjilah.Jika Dokter itu sama payahnya dengan dokter yang lain maka aku akan menyita motor jelekmu itu.'' Ledek Yerim dengan kekehan samar yang membuat Daniel sedikit lebih lega lantaran melihat Yerim mulai bisa tertawa seperti biasa.

''Wahhh...Semakin besar sudah semakin berani kau padaku. Dasar anak kecil cengeng.''Kemudian Daniel mencubit gemas hidung Yerim.

Yerim merengut sebal.''Hey...Aku tahu kau lebih tua dari pada aku. Biar kutanya padamu siapa yang menolongmu saat kau terjatuh dari pohon?Dan jangan lupakan bahwa kau menangis meraung-raung padahal saat itu usiamu sudah empat belas tahun.'' Ujar Yerim dengan tatapan mata tajam seolah-olah tidak terima saat Daniel mengatainya cengeng.

Back for You.[Jungri] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang