Kim Taehyung bungkam.
Siluet matanya yang tajam menatap langit kosong yang kini mulai terlihat gelap. Awan-awan berwarna kelam mulai menyebar menutupi langit biru. Hanya dalam kurun waktu lima menit, perlahan suara gemuruh petir mulai saling menyambar.
Tapi tak ada tetes hujan yang seharusnya turun.
Telapak tangannya terbuka. Dia menatap garis tangan yang kini mulai menghitam, Sorot matanya redup.
Kedua tangannya mendarat diatas surai hitam pekat miliknya. Tubuhnya ambruk, ia manarik kasar surai itu untuk melampiaskan kekesalannya. Perlahan bola matanya menyendu. Ia menepuk-nepuk dadanya yang terasa hampa.
Dia sangat tahu alasan dari kedua garis tangannya yang mulai menghitam,pikirannya yang mendadak kosong, hatinya yang terasa hampa. Dia pernah mengalami hal ini sebelumnya. Dan rasa sakit itu kembali ia rasakan untuk yang kesekian kalinya.
Rasa sakit yang membuatnya hancur.
"Joohyun!" Ia berteriak frustrasi.
Kedua manik matanya berganti menjadi merah terang, taring-taring mulai muncul di kanan dan kiri giginya. Sial! Dia kembali gagal bahkan sebelum berjuang ke medan perang. Dunia baru yang ingin ia genggam bersama gadisnya perlahan surut. Terganti dengan aura gelap yang kini merundungi seluruh pikirannya.
Rasa panas yang membakar tubuhnya, dia paham betul. Wanita itu sudah memasuki penjara paling dasar yang membuat siapapun kesulitan untuk mencarinya. Membayangkan bagaimana gadis itu berjuang seorang diri tanpa kekuatan di dunia kejam itu membuat hatinya sakit.
Dia harus menang. Setidaknya jika dia berhasil dia akan pergi menyusul Joohyun di Asverdose tanpa perlu melunturkan kekuatannya. Harus bisa membawa kembali gadis itu ke sisinya.
Ia kembali bangkit. Emosinya berusaha ia redam. Taringnya kembali hilang. Iris matanya kembali seperti semula.
"Tuan Taehyung." Suara yang sangat ia kenali membuat kepalanya menoleh.
Pria tak terlalu tinggi dengan surai berwarna perak yang kini menatapnya penuh sarat kekhawatiran. Sangat terlihat jelas dari sorot matanya yang agak menyipit. Perubahan wajahnya terlalu kontras. Taehyung menangkap itu semua.
"Siapa yang kau bawa, Park Jimin?"
Gadis bersurai gelap yang kini tengah memandang keduanya dari kejauhan sesaat tertegun. Sorot mata tajam Taehyung membuat bulu kuduknya meremang. Tatapannya seperti siap untuk membunuh siapapun yang sekiranya membuat dia kesal.
"Itu Kang Seulgi dia manusia biasa. Dia akan membantu kita untuk membebaskan Kim Yerim dari sekapan Heistro. Mereka tidak akan berani menggunakan seluruh kekuatan mereka karena Seulgi adalah manusia. Kita bisa memanfaatkannya dalam beberapa hal." Sahutnya mencoba menjelaskan secara rinci agar penjelasannya mampu di terima dengan baik.
Manik mata pria itu masih menelisik gadis yang kini menatapnya tanpa minat. Tak ada sorot mata takut dari kedua bola matanya. Sejenak Taehyung bungkam.
"Kau mempercayai gadis itu?" Sahutnya kelewat dingin.
Jimin mengangguk pelan. Dia ikut menatap gadis yang kini tengah mengusap senapan panjangnya dengan sorot mata yang sulit untuk diartikan.
"Beberapa hari yang lalu. Salah satu pasukan Heistro ada yang membunuh Kakak kandungnya. Dia tidak akan meminta imbalan apapun. Dia hanya ingin melihat kematian Heistro di depan matanya. Maka dia akan puas. Setidaknya sedikit banyak gadis itu bisa membantu kita menghadapi pertarungan nanti." Ujarnya kini menarik satu sudut bibirnya untuk terangkat kala melihat wanita itu susah payah mencari peluru yang sempat dia bawa di belakang tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for You.[Jungri] End√
Mistero / ThrillerSemua ini berawal dari masa lalu,Takdir dan Reinkarnasi yang membawa Jungkook untuk menemukan Yerim. [Jungri Story] [Start:22/2/18]