Aneh. Hal itu yang pertama kali ia rasakan saat kedua kelopak matanya terbuka di pagi tadi.Tubuhnya tidak sekaku kemarin.Panasnya menurun dan rasa pusing di kepalanya menghilang. Padahal kemarin dia tidak meminum obatnya saat sore sampai malam.Yang ia ingat terakhir kali dia memang tak meminum obat atau vitamin apapun.Lalu apa ini?Apa hanya sebuah Kebetulan atau mukjizat?
''Sungguh kepalamu tidak sakit? Lalu bagaimana tubuhmu sudah lebih baik?'' Pertanyaan Sang Ibu yang kini tengah memeriksa kondisi tubuhnya dibalas dengan anggukan singkat.
''Syukurlah,Ibu fikir tidak akan sembuh dalam waktu dekat.''Terdengar ada nada kelegaan pada tutur kata Ibu.
''Ibu sekarang Yerim sudah boleh pergi kan?''Ujarnya menatap Ibu dengan penuh harap.
Sebab dia ingin memeriksa sepeda kesayangannya yang sudah berhari-hari menginap di rumah Paman Lee.
Namun,Dia belum bisa pergi keluar karena Sang ibu masih menahannya dengan alasan 'Baru sembuh dan takut sakit lagi' Sungguh sulit sekali meyakinkan Ibunya yang terlihat kukuh untuk tidak mengizinkannya keluar.''Ayolah Bu,Aku sudah tidak apa-apa kok. Yerim janji tidak akan lama tidak akan sampai tiga jam.Boleh ya.''Ujarnya meyakinkan Ibu yang masih terlihat enggan.
''Tidak Yerim kau baru sembuh.'' Tolak Ibu dengan lembut.
''Baik dua setengah jam?Bagaimana?''
''Tidak!''
''Dua jam''
''Tetap tidak!''
''Satu setengah jam aku janji tidak akan lebih dari itu.Kumohon.''Pinta Yerim dengan memelas.
Kali ini Ibu terlihat tengah berfikir. Antara ingin mengizinkan atau tidak. Namun,Setelah dua menit berfikir akhirnya Wanita yang sudah berkepala empat itu mengangguk membuat Yerim bersorak riang.
''Tapi ingat hanya satu setengah jam.Lalu pulang.Mengerti?''ucap Ibu mencoba memperingati.
Yerim tersenyum senang.''Iya Ibu tenang saja.Tidak akan lebih kok.''
Setelah itu Yerim berpamitan dengan Ibu lalu beranjak pergi dari rumahnya.Memikirkan dia sudah bebas dari rumahnya saja sudah membuatnya senang. Berhari-hari terkurung di dalam kamar dalam keadaan sakit bagaikan berada di dalam sel tahanan menurut Yerim sebab dia tidak bebas melakukan apapun.Bahkan karena rasa sakit itu Yerim sudah terasa bosan setengah mati karena tidak keluar sama sekali dari dalam kamarnya.
Mengawali langkahnya dengan tidak terlalu terburu-buru sehingga kini ia melangkah cukup pelan. Matanya sesekali menatap ke menapun yang ingin ia lihat.Tapi,Saat matanya menangkap rumah besar berwarna putih disamping rumahnya Yerim berhenti sejenak. Mengapa rumah itu selalu terlihat seperti tidak di huni orang.Apalagi bentuk dari bangunan ini sedikit menyeramkan.
''Memangnya tidak takut apa tinggal di rumah seperti ini?'' Ucapnya kemudian kembali melangkah pergi.
Saat sudah hampir sampai dekat kebun milik Sang Paman. Yerim menatap para warga yang terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing.Jika saja Ibunya mengizinkannya berlama-lama di luar pasti dia akan ikut membantu para warga desa memanen buah dan sayur di kebun milik sang Paman yang luar biasa besar ini.
Apalagi mencicipi buah-buahan yang baru saja di panen.Pasti sangat menyenangkan.
Yerim menggeleng mencoba mengingat tujuan awalnya pergi.Lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena asik menatap para warga desa yang sedang berkebun.Kakinya melewati jalanan setepak yang tidak jauh dari perkebunan.
Tak selang begitu lama matanya menatap rumah berukuran sedang milik Pamannya yang terlihat tenang itu.Kakinya melewati gerbang kecil milik Pamannya kemudian menatap pintu rumah yang tidak tertutup itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/139524764-288-k745521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for You.[Jungri] End√
Gizem / GerilimSemua ini berawal dari masa lalu,Takdir dan Reinkarnasi yang membawa Jungkook untuk menemukan Yerim. [Jungri Story] [Start:22/2/18]