''Aku bertanya padamu Nona.Apa yang kau lakukan disana?''
Yerim meremas jari-jarinya gugup.Dia mendadak diam.Melirik pria bermata gelap itu.''M-maaf.''Ujarnya tanpa melirik pria asing itu.
''Kenapa aku harus memaafkanmu?''
Yerim meneguk selivanya makin gugup.
''A-aku hanya ingin lihat-lihat.''Gumamnya.''Tanpa izin dari sang pemilik rumah memangnya boleh?''
Kedua bola mata Yerim sudah mulai berkaca-kaca.''Maafkan aku.''Lirihnya.
Bukannya mendengar balasan tajam dari pria asing itu.Justru pria itu berjalan mendekatinya.Kemudian dia merendahkan tinggi badannya dan menatap Yerim.Mata Yerim melirik Pria asing itu takut-takut. Air matanya sudah hampir tumpah.Namun,Anehnya dia justru tersenyum.
''Kau kenapa?Aku hanya bergurau, Kenapa malah menangis?Takut padaku ya?''Tanya Pria itu.
Kepala Yerim mengangguk.Kemudian dia memberanikan diri untuk menatap pria yang sedari tadi menatapnya.
''Apa yang kalian lakukan di sini? ''
Fokus Yerim buyar kala telinganya mendengar suara yang menusuk gendang telinganya.Jeon Jungkook disana berdiri sembari menyenderkan tubuhnya di dinding sembari menatapnya dan Pria asing di sampingnya itu datar.Tak ada ekspresi sama sekali.Dia jadi bingung,Apa Jungkook memang memiliki kepribadian dingin seperti ini sampai-sampai hanya untuk menarik sebuah senyuman tulus-pun tidak pernah.Bukan asal bicara tapi itu memang nyata adanya. Karena,Sejak awal yang Yerim lihat dia memang jarang tersenyum.
''Aku hanya mengajaknya melihat-lihat tempat ini.Tidak masalah bukan?'' Ujar pria di samping Yerim tak kalah datar.
Yerim bergidik ngeri melihat wajah dingin nan angkuh dari kedua pria yang tengah Yerim perhatikan ini.
''Keluar dari tempatku!''Perintah Jungkook kemudian menatapnya.Tangannya terulur memberikan kertas yang ia pegang.
Kedua kaki Yerim bergerak mendekati Jungkook.Dia menatap Jungkook yang kini menatapnya. Baru tangan Yerim bergerak berniat untuk mengambil kertas itu.Namun,Jungkook menarik kertas itu kembali.
''Nanti kuberikan setelah kau meminum teh yang sudah aku buat.''Ujar Jungkook.
Kepala Yerim menggeleng dengan cepat.''Tidak perlu repot-repot.''
Kali ini Jungkook menatap tajam Yerim seolah mengisyaratkan gadis itu bahwa Jungkook tidak menerima penolakan. Sehingga Yerim mengulum bibirnya memilih bungkam dan mengikuti Jungkook yang kini melangkah ke arah meja dapur.Juga diikuti pria asing itu di belakangnya.
''Aku tidak menaruh gula karena aku tidak menyukainya.Jika kau ingin kau bisa mengambilnya sendiri. ''Ujar Jungkook meletakkan Teh itu diatas meja yang membuat Yerim segera mendudukan bokongnya diatas kursi itu dan menerima Teh-nya.
''Terimakasih...Jungkook.''Ucapnya sembari membenarkan posisi duduknya.
Setelah menerima Teh itu Yerim memilih bungkam dan menikmati Teh tersebut tanpa banyak berbicara. Matanya lebih fokus melihat seluruh isi dapur dan jarinya mengetuk-ngetuk meja sesekali untuk menghilangkan rasa bosannya.Dia mencoba melirik kedua pria yang saling duduk berhadapan itu.Namun,Tanpa ia duga Pria asing itu balas menatapnya.
''Kufikir kau tidak menyukai Teh pahit. Kemarikan gelasmu. '' Yerim tersentak kaget.
Bagaimana pria itu tahu bahwa dia tidak menyukai Teh pahit.Yerim menggeleng mencoba berfikir positif bahwa pria itu hanya asal tebak.Kemudian tangannya mendorong gelas Teh miliknya ke arah pria asing itu dan langsung diterima oleh-nya kemudian melangkah pergi kedapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for You.[Jungri] End√
Gizem / GerilimSemua ini berawal dari masa lalu,Takdir dan Reinkarnasi yang membawa Jungkook untuk menemukan Yerim. [Jungri Story] [Start:22/2/18]