Back For You : 25

1.8K 255 31
                                    


Angin malam berhembus masuk kedalam jendela ruang makan, hal itu tak membuat rasa enggan untuk saling bertatapan datang. Pun keindahan paras sang pujaan yang selalu membuatnya goyah layak untuk di beri bintang lima oleh Sang pria. Sekiranya malu bercampur rasa senang terlihat menggerogoti perasaan gadis itu. Ada senyuman indah yang terbit tanpa terkecuali.

Setelah pernikahan yang luar biasa mendadak itu berakhir mereka memutuskan untuk segera menikmati makan malam. Meski itu lebih kepada keinginan gadis yang hampir seharian tak mencolek satu makanan sedikitpun dikarenakan gaun yang di gunakan terlalu pas, sehingga Yerim tak ingin merusak keindahan gaun itu dengan perutnya yang mungkin akan terlihat membuncit setelah makan.

Gadis itu makan dengan lahap, Seolah tak mempedulikan pria yang sedari tadi lebih fokus pada dirinya ketimbang makanan itu.

Oke, Biarkan Jungkook menikmati semua ini tanpa gangguan apapun.

Setelah selang beberapa menit gadis itu berhenti. Makanannya sudah habis. Ia melangkah menghampiri pria yang tak mencolek sedikitpun makanannya itu.

Yerim duduk di sampingnya. Menatap lebih jelas wajah laki-laki yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Pria itu tersenyum kecil. Mengusak kepala gadis itu.

"Rim, Aku sungguh-sungguh dengan ucapanku sebelum kita menghabiskan makanan ini tadi."

Usapan lembut pada tulang pipi Yerim membuat dada gadis itu tergelitik. Debaran jantung tak malu untuk terdengar, Kali ini keyakinan itu muncul----Mungkin tidak akan seburuk apa yang di bayangkan.

"Apa Kau percaya padaku?"

Satu kalimat itu membuat Yerim mendongak menatap sang lawan bicara, Tatapan penuh ketulusan serta senyum simpul yang cukup bermakna di matanya.

"Kau bisa menghentikanku jika aku menyakitimu."

Kini gadis itu tersenyum layaknya coklat karamel begitu manis,senyuman itu menyiratkan secercah kebahagiaan yang hadir tanpa disadari.

Satu tangan Jungkook bergerak meraih tangan kanan wanita yang malam ini akan menjadi miliknya tanpa terkecuali. Di kecupnya punggung tangan itu begitu lembut berusaha untuk tak melukai,takut tangan kurus itu akan hancur apabila dia menggenggamnya lebih erat lagi.

Sorot mata indah agaknya membuat Jungkook seolah terhisap oleh eksistensi gadis yang kini menatapnya. Cantik. Seolah satu kata itu saja belum cukup untuk membuktikan seberapa terpesonanya Jungkook pada gadis bertubuh mungil ini.

Perasaan ragu lenyap begitu saja saat Yerim merasakan bibir tipis itu membungkam mulutnya, Kecupan-kecupan itu menjadi pembuka manis, detak jantung kian berdentum keras hingga perlahan hisapan lembut mulai di rasakan. Begitu candu pun membuat keduanya seolah kembali merasakan gelora panas yang mulai menjalar di tubuh mereka setelah sekian lama.

Cumbuan itu membuat sekujur tubuh Yerim meremang. Bibir pemuda itu tak berhenti untuk merasakan kenyal bercampur manis yang ia rasakan. Menyesap, Menggigit ia ulangi berkali-kali. Gadis itu mengerang di sela-sela penyatuan bibir mereka.

Pelan-pelan Yerim mencoba mengimbangi ciuman yang mulai menuntut. Tanpa sadar kini ia membuka mulutnya,membiarkan Jungkook memperdalam tanpa ragu. Ada gelitikan aneh yang ia rasakan di tubuhnya saat lidah itu melilit miliknya untuk saling bertemu.

Terdengar suara kecupan sekaligus geraman Jungkook yang kini mengisi ruangan. Satu tangan pria itu menarik tangan Yerim menuntun agar gadis itu mengalungkan kedua tangan di lehernya. Bibir panas Jungkook kini mulai turun menuju perpotongan leher, Telinganya mulai terasa panas saat gadis itu memekik kala kecupannya kini menjadi gigitan kasar.

Back for You.[Jungri] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang