Langit terlihat lebih kelam.
Hampir sama seperti saat pertama kali menginjak Scotlems, tak ada matahari maupun bulan, tak ada awan maupun bintang. Terkadang untuk berekspresi bingung tidak akan mungkin salah untuk orang awam yang pertama kali terdampar di dimensi aneh seperti yang Yerim pijaki saat ini.
Tanah yang lebih gelap dan hawa yang sangat dingin.
"Akh..." Ringisan kecil terdengar dari bibir tipis Yerim.
Tubuhnya membungkuk sejenak tangannya menopang dengan memegangi dinding. Pandangan matanya hampir kabur jika tak ada tangan yang lebih besar kini menarik tubuhnya agar tidak limbung, iris matanya mengedar. Menatap pria bersurai hitam yang kini menatapnya dalam diam.
Tangan satunya lagi menyentuh punggung gadis itu.
Ringisan kembali menjadi, Hawa panas yang terasa di belakang punggungnya bukan main, Bagai terbakar diantara bara api yang menyala-nyala. Nyeri yang ia rasa makin bertambah begitu jari Telunjuk lelaki itu menekan punggungnya.
"H-hentikan---"
"Sakit?" Maka anggukan kecil menjadi jawaban.
Taehyung lantas mengangkat tubuh kecil gadis mungil yang kini masih meringis dalam gendongannya.
"Sejak kapan?" Pertanyaan itu membuat Yerim mendongak.
Tubuhnya diletakkan keatas ranjang dengan hati-hati. Usapan lembut mendarat pada surai panjangnya, Wanita itu agak tersentak. Mungkin dia harus terbiasa dengan perhatian pria kedua setelah Jungkook yang kini membelai rambutnya pelan.
Taehyung-----Ayahnya.
Sebetulnya fakta itu masih belum Yerim terima dengan baik, Tapi Taehyung yang Yerim lihat saat ini sangat berbeda dengan yang berada di Scotlems saat itu. Jadi saat mendapat perhatian kecil darinya tubuh Yerim merasa aneh.
"Kau membenciku?" Penuturan singkat itu membuat gadis itu buru-buru menggeleng.
Mungkin Taehyung berpikir seperti itu karena Yerim tak kunjung menjawab pertanyaan pria yang kini menjadi Ayahnya dan malah diam sembari menatap rahang tegas itu dengan tatapan kosong.
"Hari sesudah Jungkook melakukan--Emm---itu." Yerim cukup malu saat menjelaskan hal-hal berbau intim, Jadi kini dia membuang pandangannya kearah lain.
Tentu malu. Jika yang bertanya adalah wanita seperti Joohyun---ahh, bukan Ibunya. Pasti dia tidak akan semalu ini, Tapi ini yang bertanya adalah seorang pria meski dia mendapat status sebagai Ayahnya. Wajah muda itu membuat Yerim malu setengah mati.
"Ah, begitukah?" Dan dia justru balik bertanya dengan satu alis terangkat.
Mau ditaruh dimana mukanya saat ini?
Kedua manik mata gelap itu melebar saat wajahnya dibalik dengan tangan besar itu. Matanya menatap lebih tajam, ada setitik rasa penasaran yang membuat Yerim ikut menyorot tanpa ragu. Taehyung terlihat mengamati sesuatu yang tak Yerim mengerti sama sekali dari iris matanya.
"Apa yang kau lakukan di kamarku?"
Sejenak Taehyung terkekeh, Pandangan matanya beralih menatap lelaki tinggi yang kini menatapnya kelewat tajam seperti dia habis ketangkap basah setelah melakukan sesuatu yang buruk pada Yerim.
"Aku hanya mengecek keadaan putriku, apa itu mengganggu?" Balik bertanya dengan wajah tenang.
Mungkin satu hal yang tidak pernah berubah sama sekali dari pria yang kini menampilkan seringai miring. Taehyung masih sama menyebalkannya seperti saat itu, hanya saja sorot matanya terlihat lebih lembut dan penuh perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for You.[Jungri] End√
Misteri / ThrillerSemua ini berawal dari masa lalu,Takdir dan Reinkarnasi yang membawa Jungkook untuk menemukan Yerim. [Jungri Story] [Start:22/2/18]