Kepala Pria bersurai hitam itu agaknya hampir pecah mengingat pesan yang Jimin lontarkan. Dia tidak bisa memaksa Kim Yerim untuk penyempurnaan itu. Akan tetapi itu perintah, dia tau ada perkara pelik yang akan terjadi sebentar lagi. Taehyung kembali berulah, Tapi dia mengerti mungkin ini untuk kebaikan gadis itu juga. Dia harus bisa melindungi dirinya sendiri saat ada situasi berbahaya yang tidak bisa Jungkook prediksi. Kemungkinan besar malapetaka yang akan terjadi mampu membawa dampak tak terkira yang berada di luar kepalanya.
Jika menghitung hari. Bulan purnama yang Jimin katakan itu akan datang tiga hari lagi. Dia tidak tahu apa gadis itu akan siap jika ia mengatakannya. Sebelumnya ia tidak pernah berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, akan tetapi ini tentang Yerim. Gadis yang memang harus ia jaga dan ia lindungi.
Sementara itu, Jungkook harus mempersiapkan semuanya matang-matang. Ini bukan asal memberi kekuatan. Dia takut gadis itu tidak mampu menampung kekuatan yang akan dia terima.
Lirikan matanya menatap setiap pergerakan yang gadis itu lakukan. Ia tersenyum kecil ketika melihat gadis itu menyiram tanaman-tanaman di pekarangannya dengan wajah serius. Dia tak pernah bosan menatap wajah cantik Yerim meskipun bertatapan setiap hari, dia memiliki pesona tersendiri yang membuat Jungkook merasa tenang saat bersama gadis itu.
"Jeon kau kenapa?" Mata bulat Jungkook melebar. Tau-tau gadis itu sudah ada di hadapannya sembari membawa camilan.
Tunggu. Sudah berapa lama ia melamun?
Perlahan kepala pria itu menggeleng. Ia mencomot satu kue kering yang gadis itu bawa. Kedua mata gadis itu menyipit bibir bawahnya ia gigit ragu.
"Bagaimana? Enak?"
Usapan di kepalanya membuat Yerim bungkam. Pria itu tersenyum tulus.
"Kau membuatnya dengan sempurna." Sahut Pria itu sembari mengambil kue yang kedua.
Mendengar itu mau tak mau Si gadis bermarga Kim itu tersenyum manis sudah berapa kali pria itu membuat jantungnya berdetak abnormal seperti ini. Dan itu sensasi menyenangkan yang Yerim rasakan saat berada bersama pria di hadapannya ini.
"Kau tidak bertanya mengenai hal kemarin?"
Gadis itu terkejut."Bolehkah aku menanyakannya?" Tanpa ragu Jungkook mengangguk.Seperti sudah kebiasaan Yerim. Dia memang selalu menanyakan ini maupun itu yang dirasanya mengganjal di kepala kecil gadis itu.
Yerim sudah bersiap dengan pertanyaannya,Namun sejenak ia diam lalu menggeleng. "Tidak-tidak. Aku tidak ingin membuatmu sulit dengan pertanyaanku.Aku ingin kau tidak merasa sulit dengan hal yang ingin aku tahu. " Ujarnya dengan mata bersungguh-sungguh.
Jungkook terkekeh lucu."Begitukah?"
"Tentu." Angguknya dengan serius.
"Baiklah kalau begitu sekarang aku yang bertanya." Yerim tersentak kaget ia menatap kedua mata kelam itu agak terkejut.
"Kau ingin bertanya padaku?" Sahutnya ragu-ragu.
Jungkook diam namun ekspresi wajahnya seolah mengatakan---Tentu saja aku akan bertanya.
"Apa kau keberatan jika aku bertanya padamu?" Si Kim kini bergerak satu langkah mundur.
Agak tidak adil mungkin jika Jungkook tidak boleh bertanya sementara hampir setiap detik gadis itu menanyakan ini dan itu tanpa mengingat waktu. Ia mengehembuskan nafasnya pelan kemudian mengangguk pasrah.
"Ini mungkin mudah jika kau yang bertanya padaku. Tapi jika aku yang bertanya padamu mungkin tidak semudah itu kau menjawabnya. Ini diantara mudah dan sulit." Tuturnya tanpa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for You.[Jungri] End√
Misterio / SuspensoSemua ini berawal dari masa lalu,Takdir dan Reinkarnasi yang membawa Jungkook untuk menemukan Yerim. [Jungri Story] [Start:22/2/18]