Di perjalanan pulang Mesha banyak diam. Ia sering mencuri pandangan Adam. ia ingin melihat wajah Adam sebelum nantinya meninggalkan cowok itu. Namun sialnya sikap Mesha yang aneh segera diketahui Adam.
“Kenapa kok ngliatin gue kayak gitu, sambil senyum-senyum lagi.” Adam tersenyum. “Lo suka ya?” Goda Adam pada Mesha yang berubah tersenyum pahit.
Mesha langsung mengalihkan pandangan ke depannya. “Ya. Aku suka sama kamu. Ternyata kamu nggak seperti yang aku bayangin sebelumnya.” Kata Mesha sambil terus memperhatikan kendaraan yang berpapasan dengannya.
“Karin cerita apa aja ke lo? Pasti nyritain yang nggak-nggak soal gue.” Kata Adam sambil terus konsentrasi menyetir. Mesha baru sadar kalau Adam memang lincah dan cara menyetirnya berbeda dengan orang biasa.
“Dam. Apa kamu punya SIM A?” Tanya Mesha yang pandangannya mengarah ke wajah santai Adam.
“Sejak gue bawa mobil ke sekolah, nyokap usahain gue punya SIM A.” Jawab Adam tenang. “Lo takut gue kena tilang?” Adam tertawa kecil.
“Nggak. Aku nggak takut sama polisi. Aku Cuma takut satu mobil sama rider kelas atas.” Kata Mesha dengan majas ironinya.Adam tersenyum. “Bagus kalo gitu. Jadi kapan-kapan gue bisa ajakin lo balapan.”
“Bener nih?” Tanya Mesha sedikit bersemangat.
“Gila. Ya nggak mungkin lah. Lo nggak pantes mati muda dengan cara kayak gitu.”
Mesha cemberut. “Kamu pikir kamu pantes?”
“Iya lah. Gue kan rider kelas atas.” Sekarang balik Adam yang melempar balik sindirannya.Mesha memukul bahu Adam. suasana pun menjadi hangat. Kedekatan itu semakin sering mereka rasakan. Mesha semakin nyaman dengan Adam.
Hari ini mungkin akan menjadi hari yang tak akan pernah Mesha lupakan. Menghabiskan waktu bersama Adam. mengetahui banyak sisi lain Adam.
membuatnya kagum pada sosok Adam. rasa bencinya kini juga mulai luntur. Kini di pikiran Mesha di penuhi oleh Adam. sesekali ia mengingat saat-saat bersama Adam. Adam memang lelaki yang misterius, unik, dan satu lagi sifat yang baru ia temukan yaitu ternyata Adam seorang yang dermawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS NOT LOVE❤ [Completed]
RomanceAdam tersenyum melihat ekspresi Mesha. "Kenapa senyum-senyum?" Tanya Mesha mencoba menyembuyikan rasa malunya. "Tapi yang jelas aku udah bikin kamu emosi. Berarti aku berhasil." Mesha tertawa garing.