Part 8

2.1K 78 21
                                    

Seluruh anggota keluarga sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam, kecuali Alara yang belum menampakkan batang hidungnya di meja makan.

Ceklek...

Tampak Ara  keluar dari kamar menggunakan piyama tidurnya menuju meja makan.

"Malam, ayah," sapa Ara sambil mencium pipi kiri ayahnya. Lalu, ia duduk di salah satu kursi dan berhadapan langsung dengan ibu Manda. Saat tanpa sengaja Ara melihat ke arah ibu Manda, beliau menatap Ara dengan sinis, tapi Ara tampak acuh.

"Budhe, malam ini masak apa?" Tanya Ara pada asisten rumah tangga yang baru di pekerjakan Indra beberapa hari yang lalu.

"Budhe masak sayur bening bayam, ayam goreng, tumis kacang panjang dan lele goreng krispy." Ucap Budhe Asmi menyebutkam menu makan malam.

"Itu doang budhe?" tanya Ara dengan raut kecewa, pasalnya Ara tidak menyukai semua masakan tersebut kecuali ayam goreng.

"Iya non, hanya itu yang diperintahkan ibu buat budhe masak," ucap budhe Ismi sambil menatap ibu Manda.

"Baru ini loh, ada 'tamu' yang lebih berkuasa dari tuan rumah," ujar Ara sambil tersenyum sinis.

"Ara," ucap Indra memperingatkan Ara.

"Iya, iya. Maaf."

Lalu Ara mulai menyantap sepiring nasi dengan perasaan dongkol. Saat ia tengah menikmati makan malamnya, tiba-tiba ponselnya yang diletakkan di meja makan berdering menandakan ada notifikasi dari aplikasi whatsapp nya. Ia pun melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.

Saat ia melihat siapa yang mengiriminya chat, ia langsung senyum sumringah dan langsung membalas chat tersebut.

Sayangku💕
Malam, dear...

Me
Malam juga😍...

Sayangku💕
Lagi apa?

Me
Lagi makan malam, tapi gak nafsu

Sayangku💕
Kenapa gak nafsu?

Me
1. Makanannya gak enak
2. Liat orang yang dimeja makan bikin muak
3. Rindu dinner sama kakak

Sayangku💕
Wkwkwk

Me
Aelah, udah panjang panjang nulisnya cuma dibalas 'wkwkwk'   -_-

Sayangku💕
Terus harus jawab gimana dong?

Me
Ya panjangin dikit kek

Sayangku💕
Wkwkwwkwkwkwkkkwkwkwkwkwkwkkwkwkw

Me
Ah, udahlah males bahas lagi, tambah buat bad mood aja-_-

"Alara, bisakah kamu menghargai makanan di depan mu itu!?" tegur Indra saat melihat putrinya asik sendiri dengan ponselnya dan tidak menghiraukan makanan di depannya.

"Hah---eh apa yah?" Ara menjawab dengan tergagap karena fokusnya hanya pada ponselnya.

"Simpan ponselmu dan habiskan makanan mu," desis Indra tenang namun tegas.

Ara bukannya takut Indra, ia justru teraenyum miring.

"Apa ayah lupa siapa yang mengajariku seperti ini? Ayah yang mengajariku. Dulu saat bunda masih bersama kita Ayah selalu asik dengan ponsel Ayah ketika kita sedang quality time menghabiskan waktu bersama."

"---Ayah asik dengan dunia Ayah sendiri, tanpa mempedulikan orang-orang disekitar ayah. Dulu aku kira ayah sibuk dengan urusan bisnis, tapi ternyata ayah sibuk dengan seorang PELAKOR yang membuatku menjadi anak broken home," sindir Ara dengan menekankan kata 'pelakor' sambil melirik ke arah Manda, yang hanya menunduk saja.

Sedangkan Indra dia hanya diam mematung mendengar sindiran keras dari putrinya. Saat mata Ara tak sengaja melirik ke arah ibu Manda, beliau menatap Ara dengan sinis. Tapi, Ara tidak peduli sama sekali.

Ketegangan kembali hadir di meja makan, tidak ada yang menyentuh makanan lagi, karena semua sibuk dengan pikiran masing masing. Tanpa berkata kata lagi, Ara meninggalkan meja makan dan pergi ke kamarnya.

Blamm...

Ara menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga menimbulkan suara nyaring yang membuat orang-orang yang berada di sekitarnya menjengkit kaget.

"Hmm, Ma, Ma, Mas. Aku ke kamar Alara bentar ya." Saat Manda hendak pergi dari meja makan, suara ibu Manda kemudian menginterupsi.

"Mau ngapain kamu kesana? Yang ada nanti kamu di apa-apain lagi sama anak kurang ajar itu," ujar ibu Manda dengan ketus.

Sementara Indra tangan nya sudah terkepal dan rahangnya mengeras. Namun, sebisa mungkin ia mengendalikan emosinya. Karena, bagaimanapun juga beliau adalah calon ibu mertuanya.

"Ma, jangan ngomong kayak gitu tentang Alara. Dia gak salah Ma. Aku dan Mas Indra yang salah. Kami menjalin hubungan terlarang dan sekarang Alara terkena dampaknya," ucap Manda membela Ara.

Lalu Manda pun langsung meninggalkan meja makan diikuti dengan Indra.

###

Saat ini Ara sedang duduk di meja belajarnya sambil melamun. Kemudian ia mengambil suatu benda dari dalam laci meja belajarnya. Lalu ia mengusap benda tersebut dan memeluknya sambil menangis.

"Bun, bunda kemana sih? Ara kangen sama bunda. Bunda bilang mau jemput Ara, tapi mana? Sampai sekarang bunda gak kesini juga. Ara muak sama orang orang di sini bunda hiks .... " Yaps benda tersebut adalah bingkai foto

Tanpa Ara sadari ada dua orang manusia yang sedang menyaksikan kesedihan Ara.

"Mas kita udah jahat sama Alara Mas hiks ..., aku merasa jadi wanita paling jahat yang udah memisahkan seorang putri dengan ibunya hiks ...." ucap Manda sambil menghambur ke pelukan Indra.

"Ssttt, ini bukan salah kamu. Ini emang udah takdir. Bahwa aku dan Rere memang tidak di takdirkan bersama. Sekarang yang harus kita lakukan adalah membuat Ara menerima kenyataan."

Tbc...

Jangan lupa voment guys...

Follow ig : ptrinazarinaa_

Sorry ya guys lama update, gak ada kuota.

AlaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang