Part 26

2.9K 89 7
                                    

Happy reading ....

Jangan lupa voment

Saat jam istirahat, Ara pergi menuju taman belakang untuk menemui Johan. Pagi tadi saat bangun tidur, Ara mengecek ponselnya dan menemukan notifikasi dari Johan.

Ra, kakak mohon. Kakak ingin bicara sesuatu sama kamu. Temui kakak saat jam isitrahat di taman belakang.

Begitulah kira-kira isi pesan dari Johan. Awalnya, Ara enggan untuk menerima ajakan Johan bertemu di taman, tapi karena ia ingin mendengar langsung penjelasan dari Johan, maka Ara memutuskan untuk menemui Johan.

Sesampainya di taman, Ara melihat Johan yang tengah duduk membelakanginya. Ara berdehem ketika sudah berada di samping Johan. Johan yang melihat Ara langsung mempersilakan Ara untuk duduk di sampingnya.

Selama beberapa menit, Johan tidak mengucapkan kata-kata dan hal itu membuat Ara kesal.

"Jadi kakak mau ngomong nggak sih?" tanya Ara yang sudah kembali memanggil Johan dengan sebutan 'kakak' bukan 'lo'.

"Kakak bingung, Ra. Harus mulai dari mana."

"Dari mana aja. Kalo nggak jadi ngomong aku pergi nih."

"Kamu tahu, saat kamu dan Selly berbicara di sini, kakak mendengar semuanya," jelas Johan.

"Jadi kakak nguping?" tanya Ara dengan kesal.

"Iya. Kamu udah dengarkan, apa yang di katakan Selly? Dia ingin menghancurkan hubungan kita, Ra. Dia ingin kita berpisah. Selly sengaja menjebak kakak supaya kakak terlihat buruk di matamu," tutur Johan.

Kemudian, Johan berjongkok di hadapan Ara dan menggenggam kedua tangan Ara.

"Kakak sama sekali tidak ada niat untuk menduakanmu, apalagi dengan Selly, sahabat kamu. Kakak hanya cinta sama kamu, Ra. Jadi, bisakah kamu memaafkan kakak, dan kembali bersama kakak?" tanya Johan.

Ara memalingkan wajahnya dan berusaha untuk melepas genggaman tangan Johan.

"Kakak yakin kalau kakak nggak suka sama Selly? Tapi kenapa selama ini kakak nggak pernah cerita sama aku kalau Selly deketin kakak? Meskipun niat dari Selly buruk, harusnya kalau kakak sayang sama aku dan nganggap aku pacar kakak, kakak cerita sama aku dan mencari solusinya bersama-sama."

"Maafkan kakak Ara, kakak hanya tidak mau merusak hubungan persahabatan kalian. Kakak pikir, kakak bisa membuat Selly sadar dengan kesalahannya. Tapi ternyata tidak. Kakak akui kakak salah, tapi kakak mohon maafkan kakak."

Mendengar penjelasan dari Johan, Ara langsung memeluk Johan yang tengah berlutut di depannya sambil menangis. Ara tidak pernah menyangka alasan Johan menutupi kelakuam busuk Selly, adalah supaya persahabatannya dengan Selly tidak hancur. Ara kira, Johan menutupinya karena Johan mulai memiliki perasaan kepada Selly, tapi ternyata tidak.

"Maafkan aku kak, maaf," lirih Ara dengan sesegukan.

"Sstt ... kamu nggak salah. Aku yang salah. Bukannya kamu sering bilang kalo nggak ada yang namanya busalah adanya masalah. Jadi aku yang salah," canda Johan.

"Ih apaan sih. Malah ngelucu."

"Hahaha, biar kamu nggak mewek terus. Jadi ... kita nggak jadi putus kan?" tanya Johan

"Masih nanya lagi. Ya, jadilah."

"Hah?"

"Becanda, becanda. Sayang."

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Rian terus memperhatikan interaksi antara Johan dan Ara. Hatinya sakit. Sudah lama Rian mencintai sahabat kecilnya, tapi ternyata Ara lebih mencintai Johan. Padahal, dirinya pindah ke Indonesia lagi salah satu alasannya adalah Ara. Ia ingin Ara menjadi lebih dari sekadar sahabat. Memang, terjebak friendzone itu menyakitkan. Apalagi kalau hanya satu pihak saja yang cinta. Dan pada akhirnya yang bisa dilakukan hanyalah merelakan.

Rian akhirnya memilih pergi dari pada hatinya terus-terusan merasa sakit melihat Johan dan Ara bermesraan. Sedangkan, Johan dan Ara. Mereka saling berpelukan seakan enggan untuk melepaskan.

Bagi Johan, rasanya lega sekali, akhirnya hubungannya kembali baik-baik saja. Meskipun sempat merasa frustasi, tapi Johan akhirnya bisa menjelaskan apa yang terjadi antara dirinya dan Selly kepada Ara.

Tbc ....

See you next part ....

AlaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang