Vote sebelum baca...
Happy reading...
Saat keluar dari dalam rumahnya, Ara melihat Johan berdiri di pintu pagar. Ara pun segera mengjampiri Johan.
"Kak." Panggil Ara.
"Eh, dah siap?" Tanya Johan yang dibalas anggukan dari Ara. "Ya udah ayok." Lalu Johan mengandeng tangan Ara.
"Loh tumben kakak gak bawa mobil?"
"Pengen aja bawa motor, biar dapat udara segar."
"Mau dapat udara segar atau mau modus?" Tanya Ara penuh selidik.
"Hehehe, kan sekalian Ra." Ucap Johan sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dasar."
###
Saat ini Ara dan Johan sedang berada di kawasan salah satu mall terkenal di Jakarta. Rencananya mereka akan berbelanja beberapa pakaian dan sepatu baru mereka akan makan siang.
"Eh kak, kayaknya sepatu ini cocok deh buat kakak." Ucap Ara saat melihat sepatu berwarna hitam dengan garis cokelat dipinggirnya.
"Apapun pilihan kamu aku pasti suka." Ucap Johan sambil tersenyum. Sedangkan Ara hanya mengerucutkan bibirnya.
"Kakak dari tadi terserah mulu."
"Bibirnya jangan manyun gitu dong, entar aku mikirnya kamu kode minta dicium." Ucap Johan santai. Sedangkan Ara sudah menutup bibirnya dengan tangan kanannya. Johan tak tahan untuk tidak tertawa, sehingga ia tertawa terbahak bahak sampai beberapa orang yang lewat melihat ke arah mereka.
"Udah ambil aja sepatunya, aku suka kok. Sekalian sama sepatu yang kamu mau nanti biar sekalian aku bayar." Ucap Johan.
"Oke." Jawab Ara dengan mata berbinar karena Johan akan membelikannya sepatu yang diinginkannnya.
Setelah puas berkeliling mall, Ara dan Johan memutuskan untuk makan siang. Pilihan Johan dan Ara jatuh pada salah satu restoran padang yang menyediakan berbagai masakan khas padang. Setelah mendapatkan tempat duduk yang pas, Johan segera memanggil waitres untuk memesan makanan."Mas sama mbaknya mau pesan apa?" Tanya sang waitres.
"Kamu mau pesan apa Ra?" Tanya Johan yang ditujukan kepada Ara.
"Terserah kakak aja." Jawab Ara.
"Ya udah, mbak kami pesan rendang sama dendeng balado terus untuk minumnya jus jeruk dua."
"Apa ada lagi?"
"Ehm, tidak."
"Baiklah, mohon tunggu 15 menit."
Sambil menunggu pesanan datang, mereka berbincang bincang dan sesekali tertawa.
"Ra, aku gak sabar banget pengen cepet lulus sma, terus kuliah dan segera ngelamar kamu buat jadi istri dan ibu dari anak anak ku." Ucap Johan sambil menggenggam kedua tangan Ara.
"Hm, kita jalanin aja dulu kak. Kalau emang kita berjodoh pasti kita gak akan berpisah."
"Ehm, bye the way ini restoran favorit aku banget lho."
Ara mengernyitkan dahinya "kenapa?"
"Ya karena pemandangan disini sangat indah."
"Hah, mananya yang indah? Kalau makanan sih mungkin enak, tapi pemandangan disini biasa aja sama kayak restoran pada umumnya."
"Lihat kebelakang." Lalu Ara menuruti untuk melihat ke belakang. "...bukankah itu pemandangan yang indah." Ujar Johan saat melihat salah satu turis dengan pakaian ketat yang menunjukkan lekukan tubuhnua dengan belahan dada rendah.
"Ish,dasar mesum." Cibir Ara sambik memalingkan wajahnya kesal
"Sayang laki laki kalau gak mesum gak normal dong, entar gimana dia bisa memproduksi seorang bayi mungil." Ucap Johan sambil menaik turunkan alisnya.
"Terserah, aku kesel sama kakak." Ucap Ara sambil melipat kedua tangan nya di depan dada. Sedangkan Johan hanya terkekeh.
"Jangan kesel, berat kamu gak akan kuat, biar aku saja."
"Ish, dasar plagiator."
Perdebatan mereka terhenti karena pesanan mereka datang.
"Silahkan dinikmati mbak, mas." Ucap waitres dengan sopan.
"Makasih mbak." Ucap Johan dan Ara bersamaan.
Tbc...
Follow ig : @ptrinazarinaa_
KAMU SEDANG MEMBACA
Alara
General FictionRank #103 in generalfiction [29/09/18] #107 in generalfiction [05/08/18] #159 in generalfiction [03/08/18] #172 in generalfiction [07/07/18] # 368 in generalfiction [06/07/18] Cover by : @sangrupawan Kalau p...