"Wes, bro tumben lo main ke kost an gue?" ujar seorang pria bergigi gingsul dan berlesung pipi.
"Ngapa emangnya? Gak boleh?" sinis Johan
"Ya bukan gitu, biasanya kan lo bareng cewek lo kalo weekend gini."
"Lagi bad-mood dianya."
"Lah ngapa?"
"Ya karena kasus perceraian Orang tuanya. Terus sampe sekarang nyokap nya tuh gak ada kabarnya."
"Oh. Terus?"
"5 hari lagi bokapnya bakal nikah lagi."
"Gilak ya calon pamer lo."
Johan sedang berada di kost-an Abyan. Sahabat karibnya sejak smp. Abyan adalah orang yang tahu banyak tentang Johan, karena Johan selalu bercerita apapun kepada Abyan.
"Terus, lo dah kasih tahu tentang beasiswa lo?" tanya Abyan pada Johan. Johan hanya menghela nafas.
"Gue belum beri tau Ara, gue takut dia sedih gue bakal jauh dari dia. Masalah cewek gila itu juga buat gue tambah stres," gumam Johan sambil mengacak rambut frustasi.
"Aelah bro idup lo ribet amat. Embat dua-dua nya. Contoh gue, pacar gue ada dimana mana, tiap hari ganti-ganti. Biar gak bosen," ucap Abyan dengan bangga sambil menaik turunkan alisnya.
Johan memutar bola matanya malas. "Bangat lo Ab, sok kegantengan banget lo. cowok gentle cukup setia pada satu wanita."
"Lah gue emang setia."
"Setia apanya?"
"Setiap tikungan ada." Johan langsung menoyor kepala Abyan membuat sang empu meringis.
"Sakit nyet."
"Makanya punya otak tuh dipake yang bener." Lalu Johan mengambil minuman dingin di dekat Abyan.
"Eh, monyet. Kenapa minuman gue lo minum?" tanya Abyan dengan kesal.
"Bodo amat. Kesel gue." Kemudian Johan pergi dari kost an Abyan begitu saja."
Blam...
Johan menutup pintu dengan sangat keras.
"ANJENG LO."
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Alara
General FictionRank #103 in generalfiction [29/09/18] #107 in generalfiction [05/08/18] #159 in generalfiction [03/08/18] #172 in generalfiction [07/07/18] # 368 in generalfiction [06/07/18] Cover by : @sangrupawan Kalau p...