Because You: 6

6 3 0
                                    

Galih dkk sedang bermain basket di lapangan gedung SMA Harapan Nusa, memang hanya Galih yang berbeda gedung dengan mereka karena dirinya lebih pintar dari yang lain, makanya Galih ditempatkan pada satu gedung dengan anak-anak yang sama pintar dengan dirinya, yaitu di SMA Gemilang.

Bel pulang memang sudah lama berbunyi tapi mereka berlima tidak menghiraukannya.

Kia dan Eriska pun terpaksa menunggu Galih sampai selesai bermain basket dengan temannya.

"Kak, lu tahu gak cowok yang itu, " ucap Eriska sambil menunjuk ke arah Rayn.

Kia pun mengikuti arah jari telunjuk Eriska.

"Oh dia, cowok bad boy yang pernah dititipin ke kelas gue dan duduk bareng. " Jawab Kia santai.

Tubuh Eriska seketika menegang mendengar jawaban dari Kia.

"Kenapa emangnya? " Tanya Kia balik.

"Kenapa bisa dia duduk bareng sama lu? "

"Yah gak tau juga sih, mungkin aja dia terpesona dengan wajah imut gue. "

"Eh, jangan sampe yah lu suka sama dia, lu kan udah nargetin Kak Gulian. "

Kia jadi teringat kado yang diberikan oleh Gulian padanya.

Kia membuka kado berwarna pelangi di tangan nya.

Alangkah kagetnya karena isi kado tersebut adalah gelang kesukaannya yang ingin dia beli sejak dulu.

Kia mengambil sepucuk surat yang menyatu dalam gelang itu.

To: My Angel

Selamat ulang tahun yah
Maaf hanya ini yang bisa aku kasih ke kamu, memang gak seberapa tapi kamu akan tahu alasannya kenapa aku kasih ini ke kamu.
Dipakai yah, suatu hari nanti pasti kita akan bersama.

From: Gulian

Eriska menepuk keras pundak Kia yang sedari tadi mengabaikan omongannya.

"Sshhh.... Sakit bego, " teriak Kia sambil mengelus pundaknya.

"Lagi siapa suruh senyam senyum kayak orang gila. "

"Ya udah gak usah pake mukul berapa si? "

"Mahal harganya, gue yakin lu gak sanggup bayar. "

"Songong banget lu, " teriak Kia mengambil ancang-ancang untuk mengejar Eriska yang sudah berlari menjauh darinya.

"ERISKA.... JANGAN LARI LU.... " teriak Kia mengejar Eriska.

"Sini kalo bisa nangkep gue berarti lu hebat... " teriak Eriska dengan tawanya.

Kia mengelilingi gawang untuk mengejar Eriska yang ada didepannya.

"Eh kampret, jangan lari lu. " Ucap Kia sebal.

Adib yang tadi sedang mendribel bola basket akhirnya menghentikan kegiatannya dan menatap kedua cewek yang sedang berlarian.

"Itu adek lo, Gal? " Tanya Adib mendekat ke Galih.

Galih yang berdiri sambil menyeka keringatnya mengangguk kecil.

"Etdeh.... Cantik-cantik bener kayak bidadari. " Sahut Yogi.

Gulian memandang ke arah Eriska yang sedang berlarian pun tersenyum tipis.

'Cantik, imut lagi, siapa namanya yah. ' Batin Gulian.

Rayn berlari ke arah Kia yang tersandung tali sepatunya sendiri dan langsung menahan tubuh cewek itu dengan satu tangannya.

Pandangan mata mereka bertemu untuk tiga detik saja, karena Kia dengan cepatnya menghempas tangan Rayn pelan.

"Hati-hati, nanti lo jatoh gimana? " Tanya Rayn sambil menyelipkan anak rambut Kia ke telinganya.

Eriska yang melihat itu dari kejauhan mendengus sebal dan menghentakkan kakinya untuk pergi dari sana.

'Gua janji akan ngejaga lo, Kia. ' Batin Rayn.

💖💖💖

Eriska menatap langit sore dengan helaan nafasnya yang memburu.

"Kenapa harus lu kak yang ditolong sama Kak Rayn dan kenapa harus lu juga yang kenal duluan sama Kak Rayn, " ucap Eriska mengacak rambutnya.

Eriska merasakan ada yang memeluknya dari belakang langsung menoleh begitu saja ke orang itu.

"Maaf, gue juga gak tahu kalo dia nolongin gue, " ucap Kia sambil membalikkan badan Eriska.

"Gue gak marah kok sama lu. " Sahut Eriska ketus.

"Kalo gak marah jangan gitu dong ngomongnya. "

"Iya, gue gak marah sama lu. "

"Nah gitu dong. "

'Gue gak bisa marah sama lu kak, tapi gue kecewa kalo lu nusuk gue dari belakang. ' Batin Eriska.

















Lanjuttt.....

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang