Hari ini tepat sekali pelajaran melukis membuat mood Kia semakin buruk, ditambah lagi Rayyi yang sedari tadi menatapnya intens.
Kia menggeser kursinya agar menjauh dari Rayyi tapi apalah daya semakin dia menggeser makin memepet ke tembok.
"Bisa gak si lu gak lihatin gue terus? " Tanya Kia ketus.
Rayyi hanya menggeleng dan kembali menatap Kia lebih tepatnya setiap inci wajah wanita itu.
Empat sahabatnya yang dibelakang sedang sibuk dengan lukisannya masing-masing sehingga tidak ada yang mengetahui kelakuan Rayyi dan Kia saat ini.
"Rayyi please.... Gue mau ngerjain ini, lu juga harus ngelukis kan, " ucap Kia sesabar mungkin sambil memberanikan diri menatap Rayyi.
Rayyi terkekeh dan mengambil telapak tangan Kia dari atas kertas gambar.
"Khusus buat lo panggil gua Ayi aja. " Ucap Rayyi lembut.
Kia menghempaskan tangan Rayyi begitu saja dan kembali fokus pada kertas gambarnya.
"Ya, kalo gua suka sama lo gimana? " Tanya Rayyi membuat Kia menoleh padanya.
Rayyi menampilkan senyuman paling manisnya.
Kia bergidik ngeri dan memukul pelan pipi Rayyi.
"Jangan mimpi udah pagi soalnya. " Ucap Kia.
Rayyi cengengesan dan mengambil pensil yang ada ditangan Kia.
"Rayyi love Kia, " ucap Rayyi sambil menulis kata itu di kertas gambarnya.
Kia menoyor kepala Rayyi hingga cowok itu hampir terhuyung ke samping.
"Lu gak usah bikin mood gue tambah ancur deh. " Ucap Kia ketus.
💖💖💖
Kini Gulian dkk sedang melakukan pemanasan sebelum olahraga.
Gulian disuruh oleh Pak Dadi untuk menjadi ketua pemanasan didepan teman-temannya.
Tepat pada saat itu juga bel istirahat berbunyi menandakan kelas sepuluh dan sebelas keluar dari kelasnya.
Kia dkk berjalan santai dipinggir lapangan sesekali melemparkan candaan.
"Eh... Ndut, gue rasa nih ya, si Rayyi suka deh sama Kia. " Ucap Sasa santai.
Kia menggeleng kencang dan menoyor kepala Sasa pelan.
"Gak usah ngaco kalo ngomong deh, Sa. " Sahut Kia jutek.
"Yelah gak papa lagi, lebih cocok sama lo daripada sama gendut, hahaha.... " Sahut Rizka sambil tertawa terbahak-bahak.
Lesti mengangguk setuju sambil ikutan tertawa.
"Ngaco ngaco ngaco.... Lagian gue gak suka sama bad boy. " Dusta Kia.
"Alah... Boong sekali anda ini, " sahut Sasa sambil merangkul Kia.
"Permisi nona nona.... Saya ingin mengawal puteri Kia ke kantin, " ucap Rayyi tiba-tiba datang dan menggandeng tangan Kia.
Kia menghela nafasnya kasar dan langsung menjambak rambut Rayyi agar melepas gandengannya.
"Awh... Sakit bebh.... " ringis Rayyi.
"Hahaha.... " tawa sahabatnya Kia terkecuali Dewi.
Dari lapangan Gulian melihat semua kejadian itu.
Ada rasa aneh yang timbul di hatinya, semacam cemburu padahal dia tidak memiliki perasaan apapun pada Kia.
'Kok nyesek yah. ' Batin Gulian.
Tanpa Gulian sadari ada lemparan bola basket dari arah sampingnya membuat Kia berlari ke lapangan dan langsung mendorong Gulian.
Duagh...
Kia meringis kesakitan sambil memegangi keningnya yang memat karena bola basket.
"Dek, kamu gak papa? " Tanya Gulian sambil menahan bahu Kia.
"JANGAN SENTUH DIA... " bentak Rayn pada Gulian dan langsung menggendong Kia dengan gaya bridal style.
Gulian menatap punggung Rayn yang mulai menjauh dari lapangan.
"Lo gak papa, yan? " Tanya Adib menghampirinya.
Gulian menggeleng dan masih terpaku dengan sikap Rayn pada Kia.
Rayyi yang ada dipinggir lapangan langsung mengejar Kia ke UKS.
Rayn menidurkan perlahan tubuh Kia di atas brankar.
"Pusing... " gumam Vita.
Rayn menatap kasihan pada Kia yang begitu cinta pada Gulian.
'Lo bodoh Ya udah cinta sama cowok bajingan kayak dia. ' Batin Rayn.
Kia lebih baik sama Rayn atau Rayyi ni gaes🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Teen Fiction"Kak, apa cuma aku yang ngerasain rasa ini sendirian? Apa kakak hanya ingin mempermainkan aku yang sudah mempercayai semuanya pada kakak? " ~Raskia Starlla Adila~ "Kenapa kamu selalu aja baik sama aku, padahal kan sikap aku ke kamu hanya sebatas per...