Because You: 7

11 3 0
                                    

Frida membuka gorden kamar Kia lebar-lebar supaya terik matahari masuk ke dalam.

Kia langsung menarik selimutnya hingga kepala karena silau matahari menerpa wajahnya.

"Kak, bangun ada temen kamu tuh dibawah, " ucap Frida sambil mengelus kepala Kia yang tertutup selimut.

"Emang udah jam berapa mah? " Tanya Kia malas.

"Jam delapan, udah sana bangun temuin temen kamu, " ucap Frida sambil berlalu.

Kia membuka selimutnya kasar dan mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan.

Kia berjalan dengan malasnya menuruni anak tangga.

Sesampainya disana lengan Kia ditarik begitu saja oleh Sasa agar duduk disampingnya.

"Ngapain si kalian, belom puas bikin kejutannya buat gue? " Tanya Kia sambil menyenderkan bahunya ke belakang.

"Anak perawan jam segini belom bangun, malu sama kucing yang udah bekeliaran nyari makan. " Ucap Rizka.

"Tahu nih, kayak gue dong udah rapih pake baju pake celana mau olahraga pagi, iya kan, Sa. " Sahut Dewi.

"Serah lo aja deh, ndut... " teriak Rizka dan Sasa bersamaan.

Lesti hanya geleng-geleng sambil memperhatikan Kia.

"Kia, ayok cepetan mandi, kita mau jalan pagi lho ini entar keburu siang. " Ucap Lesti.

Kia hanya manggut-manggut sambil memejamkan matanya.

"Elah, udah deh tinggalin aja, biarin nih bocah kita tinggal, " sahut Sasa sambil menarik lengan Rizka untuk berdiri.

"EH KAK LIAN... " teriak Eriska.

Kia langsung berdiri tegak dan merapihkan penampilannya.

"Hahaha..... Gila dasar lu... " tawa Eriska membahana ketika sudah tepat didepan Kia.

Keempat sahabat Kia juga tertawa lepas melihat reaksi lucu dari Kiaa.

"ERISKA...... " teriak Kia kesal.

💖💖💖

Kia menatap punggung cowok itu dari belakang dan sambil meniup-niup rambutnya.

"Jadi mau ngapain kita kesini kak? "

Cowok itu berbalik ke arahnya sambil mengambil gelang di kantong celananya.

"Will you be my girl friend ?" Tanya cowok itu sambil menggenggam tangan Kia.

Kia menatap lekat cowok yang ada di hadapannya.

Kia jadi teringat nasihat dari Rayn malam tadi.

Dengan malasnya Kia mengambil ponsel yang tergeletak dinakas dekat tempat tidur.

"Nomor gak dikenal, angkat gak yah? Angkat aja deh, " ucap Kia sambil mengangkat nada sambung telfon itu.

"Hallo ini siapa? "

"Gua Rayn. "

"Oh mau ngapain nelfon? "

"Ketus banget neng? "

"Udah deh to the point aja, gue ngantuk nih. "

"Gua bilangin sama lo supaya gak terima cinta dari Gulian. "

"Emangnya kenapa dan lu juga kenapa jadi ngatur gue? "

"Gua gak mau lo sakit hati, apa lo gak curiga nanti tiba-tiba Gulian nembak lo tanpa PDKT dulu sama lo? "

Kia menghela nafasnya pelan dan memikirkan omongan Rayn.

"Dia nembak lo cuma gegara maen TOD, dia gak beneran suka ataupun cinta sama lo. "

"Sok tahu banget lu jadi orang, pokoknya itu semua hak gue dan lu gak usah ikut campur. "

"Serah lo deh, oh iya btw siapa nama lo gua belom kenal deh. "

"Terus kalo belom kenal lo dapet nomor gue darimana? "

"Dari abang lo lah kan gua temenan ama dia. "

"Hah, gimana caranya lu bisa minta nomor gue kalo lu gak tahu nama gue? "

"Gua bilang aja minta nomor adek lo yang lagi ultah. "

"Modus lu... "

"Udah buruan nama lo siapa? "

"Raskia, udah dulu gue ngantuk. "

Gulian menjentikkan tangannya tepat di wajah Kia.

"Gimana mau gak? " Tanya Gulian.

Kia dengan cepatnya mengangguk dan mencari pandangan lain agar tak menatap Gulian.

Gulian tersenyum miring dan mengelus rambut Kia.

'Akhirnya gue menang juga dalam permainan bodoh itu. ' Batin Gulian.

'Semoga omongan Kak Rayn boongan. '  Batin Kia.

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang