Dewi duduk dibangku yang sudah disediakan didalam ruang rawat inap.
Ya, Kia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, tetapi dirinya belum sadar untuk saat ini.
Dewi tersenyum dalam tangisnya begitupun dengan tiga sahabatnya yang berdiri dibelakangnya.
"Jadi ini yang lo bilang kita harus ke rumah sakit? " Tanya Rizka menatap Kia yang masih memejamkan matanya.
"Sadar Ya, kita disini kangen sama lo, udah seminggu lo gak sadar betah banget si tidurnya, dasar kebo, " ucap Sasa sambil menghapus air matanya.
Lesti hanya diam terpaku menatap sahabatnya yang masih setia tertidur.
"Ya, maafin ucapan gue yang waktu itu, gue kira lo becanda, " ucap Dewi sambil memegang tangan Kia yang tidak diinfus.
Hening tak ada suara, yang terdengar hanyalah suara mesin dokter.
"Kita pamit keluar dulu yah, soalnya masih banyak yang mau jenguk lo, " ucap Lesti yang sedari tadi diam sambil beranjak pergi dari sana diikuti oleh tiga sahabatnya.
Kini giliran Gulian yang masuk ke ruangan itu.
"Hai dek, aku dateng nih, maaf untuk semua kelakuan aku sama kamu, " ucap Gulian sambil duduk di bangku dekat Kia.
"Aku gak tahu kalo kamu yang udah nyelamatin dari mobil itu, maafin aku dek, " ucap Gulian sambil menggenggam tangan Kia.
"Kenapa kamu selalu aja baik sama aku, padahal kan sikap aku ke kamu hanya sebatas permainan belaka, " ucap Gulian menatap Kia.
Gulian tersenyum pahit saat dirinya selalu saja ditolong oleh wanita yang sudah dia sakiti.
"Aku akan tebus semua kesalahan aku sama kamu, dan aku minta restu buat pacarin adek kamu, aku... Aku suka sama dia dan aku bakal buktiin aku akan ngejaga dia. " Ucap Gulian.
💖💖💖
Rayn menghembuskan nafas panjang untuk kesekian kalinya.
Di liriknya cewek yang kini duduk disampingnya sambil menundukkan kepalanya.
"Lo sadar gak sih, apa yang lo perbuat salah, seharusnya lo gak salah paham sama kakak lo sendiri. " Ucap Rayn.
Eriska menahan tangisnya mendengar perkataan Rayn yang menurutnya menyakiti.
"Kia sama sekali gak respon tiap kali gua perhatian sama dia. "
"Kia... Cewek paling cuek yang pernah gua kenal kalo deket sama cowok. "
"Kesan pertama pas gua ketemu dia waktu itu, asli dia jutek banget, judes tapi penakut orangnya. "
"Gua... Gua lebih suka Kia ketimbang sama lo yang suka salah paham sama orang lain. "
Rayn mengangkat dagu Eriska untuk menatapnya.
Pecah sudah tangisan Eriska karena bertatap muka dengan Rayn.
"Ma-maafin aku kak, a-ku salah. " Ucap Eriska sesegukan.
Rayn menarik tangannya dari dagu Eriska.
Rayn mengambil sebatang rokok dan menyulutnya santai.
Eriska menghapus air matanya dan menatap Rayn.
"Eriska... " panggil Gulian yang datang dari arah belakang mereka.
"Kenapa kak? " Tanya Eriska.
"Will you be my mine? " Tanya Gulian membuat Eriska tersentak kaget.
Eriska melirik Rayn yang masa bodo dengan kehadiran Gulian.
"Maaf kak aku gak bisa, aku tahu banget kalo Kak Kia sayang banget sama kakak. "
"Tapi aku gak sayang sama dia, aku sayangnya sama kamu, dek. "
"Aku gak mungkin nusuk Kak Kia lagi. "
"Enggak kamu gak bakal nusuk Kia, aku udah minta izin sama dia kok. "
"Tapi kak. "
"Please.... "
"Emangnya Galih ngizinin lo pacaran sama adeknya, LAGI? " Tanya Rayn menekankan suaranya di akhir pertanyaan.
'Oh shit... ' Batin Gulian.
Welcome back, komennya dong qaqa dan adiq adiq biar lanjut lagi.
Huhuhuhuhu......
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Teen Fiction"Kak, apa cuma aku yang ngerasain rasa ini sendirian? Apa kakak hanya ingin mempermainkan aku yang sudah mempercayai semuanya pada kakak? " ~Raskia Starlla Adila~ "Kenapa kamu selalu aja baik sama aku, padahal kan sikap aku ke kamu hanya sebatas per...