Because You: 9

7 3 0
                                    

Gulian duduk manis di motor sportnya sambil menunggu wanita yang kini sudah menjadi kekasihnya.

Hari ini dia akan mengajak wanita itu jalan-jalan berdua agar rencananya berjalan mulus dan wanita itu akan merasa kalau dirinya tak main-main olehnya.

Kia sudah siap dengan baju putih berlengan pendek dan cardigan yang membalut tubuhnya serta celana jeans putih senada dengan bajunya tak lupa juga seneakers yang melekat sempurna di kakinya.

"Maaf kak nunggu lama. " Ucap Kia berdiri disamping Gulian.

"Iyah gak papa, ayok naek, eh bentar kamu harus pake helm dulu, " ucap Gulian sambil memakaikan helm pada Kia.

"Hmm... Makasih kak, " ucap Kia sambil menunduk malu.

Gulian mengangkat dagu Kia dengan tangannya dan menatap lekat wanita itu.

"Jangan nunduk nanti mahkotanya jatuh. " Ucap Gulian lembut.

Kia merona malu dan memalingkan wajahnya sambil menahan teriakannya.

'Aishh... Nih cowok bikin gue baper aja. ' Batin Kia.

Gulian menyentuh tangan Kia yang terbengong.

"Ayok naik. " Ucap Gulian.

Kia pun dengan senang hati menaiki motor sport Gulian.

"Udah? " Tanya Gulian.

"Udah kak. " Jawab Kia.

"Pegangan dong. "

"Udah kok kak, " ucap Kia sambil memegang besi belakang jok motor Gulian.

Gulian terkekeh dan langsung melingkarkan tangan Kia ke pinggangnya.

Kia membelalakkan matanya dan menatap punggung Gulian.

"Peluk juga gak papa kok, dek, " ucap Gulian menyalakan mesin motornya dan berjalan pelan.

💖💖💖

Rayn melempar bola basket ke ring dengan kasar hingga bola itu memantul dan mengenai wajahnya.

"Aarrgghhh.... Sialan, kenapa si gua harus keduluan sama Gulian buat ngajak jalan Kia, " ucap Rayn sambil terduduk malas.

Dada bidang Rayn naik turun menandakan bahwa dia sedang emosi.

"Kenapa juga lo gak percaya sama gua Kia, kenapa lo malah nerima cinta bullshit Gulian, " teriak Rayn sambil menjambaki rambutnya.

"Gak gua gak bisa tinggal diem kayak gini, gua harus bisa ngehancurin hubungan mereka demi kebaikan Kia. "

"Rayn... "

Rayn langsung menoleh ke arah sumber suara itu.

Terlihatlah wanita paruh baya sambil menggendong bayi mungil.

Rayn mendekat ke wanita paruh baya itu dan mengusap pundaknya lembut.

"Ada apa, mah? " Tanya Rayn sambil menatap bayi yang berada di gendongan Farah.

"Boleh mama minta tolong? " Tanya Farah.

"Boleh mah, mama mau minta tolong apa? "

"Tolong jagain Revan dulu yah, mama mau ke pasar nih belanja sayuran. "

"Eh iya mah, sini biar aku yang jaga Revan, " ucap Rayn mengambil alih Revan dari gendongan Farah.

"Yaudah mama pergi dulu yah sayang, " ucap Farah mencium kening Revan dan pergi berlalu.

"Terus gimana caranya gua jagain Kia. " Gumam Rayn.

Tap... Tap.... Tap....

Derap langkah kaki seseorang membuat Rayn menoleh padanya.

"Syukurlah ada Mbak Hani jadi gua bisa nitipin Revan ke lo, " ucap Rayn memberikan Revan pada gendongan Hani.

"Eh... Gue kesini mau ketemu sama Tante Farah bukannya jagain Revan, Rayn. " Omel Hani.

"Udah sih mbak, sekalian lo nungguin mama, dia lagi ke pasar soalnya, " ucap Rayn sambil menaiki motor sport hitamnya.

Hani membelalakkan matanya dan menggerutu dalam hati.

"Eh.... Terus lo mau kemana, hah? " Tanya Hani kesal.

"Jagain bidadari gua dulu, assalamualaikum... " ucap Rayn sambil pergi berlalu.

"Aish.... Nyebelin banget sih tuh bocah.... "

'Semoga Kia gak kenapa-napa sama Gulian. ' Batin Rayn.

























Lanjut lagi gk gaes....
Next..

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang