Bismillah
Assalamualaikum temen temen. Divia balik lagi nih. Selamat membaca dengan nyaman
****Adibba pov
Setelah acar akad tadi sekarang semua orang sudah siap untuk pergi ke hotel untuk melaksanakan resepsinya. Karena sebentar lagi acaranya akan di mulai. Aku dan pak Fatur menaiki mobil yang telah di hiasi dengan pernak pernik pernikahan . Sedangkan ummi abi dengan kak fauzi satu mobil, mamah dengan papah satu mobil
Setelah sampai di depan hotel ternyata sudah banyak tamu yang datang. Saat aku ingin membuka pintu tiba - tiba pak Fatur langsung turun dan mengitari mobil pelan lalu membukakan pintuku terlebih dahulu. Aku tersenyum untuk membalas perilakunya.
Ahh romantis sekali suamiku ini
Acaranya berlangsung dengan meriah tapi tadi sempat ada suasana antara haru dan mellow.
Flashback on ⤵
Ini saatnya aku dan pak Fatur meminta restu kepada kedua orang tua kami. Aku dan pak Fatur meminta restu kepada mamah dan papah terlebih dahulu baru nanti ke ummi dan abbi .mamah bahkan sampai berkaca - kaca saat kami meminta restu kepadanya."Akhirnya mamah punya anak pempuan juga. Makasi ya sayang udah mau jadi menantu mamah."ucap mamah di sela - sela tangisnya. Saat aku ingin berjongkok untuk memegang kedua kakinya, mamah langsung memelukku.
"Fatur kamu harus jaga istrimu baik - baik ya.jangan sampai buat dia menangis." Ucap papah sambil menepuk punggung pak Fatur pelan.
"Insyaallah pah fatur akan menjaga istri Fatur baik- baik. " Ucap pak Fatur.
Setelah meminta restu kepada mamah dan papah, kini aku dan pak meminta restu pada ummi dan abbi.
"Dibba tugas ummi dan abbi sekarang sudah selesai. Kini saatnya kamu harus menghormati suamimu seprti kamu menghormati kedua orang tua mu." Ucap abbi.
"Iya abbi, dibba mau ngucapin terimakasi yang banyak ke umi dan abi karena udah nganggap dibba seperti anak sendiri" Jawab ku sambil menahan nangis.
"dibba minta maaf ya udah merepotkan ummi sama abi." Lalu Ummi langsung memelukku .
" Sayang kamu jangan ngomong kayak gitu.kamu ini anak umi. Umi ga ngerasa di repotin sayang" Ucap ummi ikut menangis dan melukanku.
Flashback off ⤴Setelah kami meminta restu kepada kedua orang tua kami selanjutnya aku dan pak Fatur harus berdiri di depan pelaminan untuk menyambut dan mengalami para tamu undangan .
Sebenarnya aku malu, karena hampir semua tamu yang datang aku tidak mengenalnya karena hampir semua tamu adalah rekan kerja papah . Tapi ada juga beberapa santri - santri yang datang.
Tiba - tiba ada yang datang dan menubruk ku. "Dibba........" Panggilnya cempreng. Siapa lagi kalau bukan sahabatku paling sengklek ziba.
"Aaaaa zibaaa tayangg. Dateng sama siapa?" sautku sambil membalas pelukannya.
"Sama suamiku dan mertuaku." Ucap ziba sambil malu - malu. Aku hanya membalasnya dengan anggukan
"Yaudah aku buru - buru ah"
Aku menautkan alisku " buru buru mau kemana? Kan baru aja dateng"
"Aku mau menikmati hidangan lah" jawabnya sambil cengengesan.
"Dasar"
" Sekali lagi selamat ya dibb semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah, dan satu lagi jangan lupa bikinin aku keponakan yang banyak. " kata ziba sebarangan. Bisa bisaya dia bilang kaya gtu di depan pak fatur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Is Perfect
SpiritualCover by triguna prastiyo "menikah denganmu adalah hal yang tak pernah aku bayangkan dalam hidupku wahai laki laki perfect" ~ Adibba kaila akbar.