Bismillah
Assalamualaikum temen temen. Divia balik lagi nih. Selamat membaca dengan nyaman***
Sudah berjalan 3 hari semenjak fatur pergi dari rumah dan dibba juga tidak tau harus berbuat apa, ia ingin pergi ke rumah orang taunya tapi takut membuat semua keluarganya khawatir.
Ia hampir mirip seperti mayat idup yang berjalan gatau arah dan tujuan. Wajah pucat, jalan lemas, makan juga jarang. Bagaikan kehilangan separuh nyawanya.
Ya jelas lah separuh nyawanya.
***
Kelas pagi ini sudah selesai, dibba mau pergi ke toko buku untuk referensi tugas nya besok. Jika ditanya dia mood atau tidak jawabannya tidak mood samaa sekali.
Tapi apa boleh buat, dosen satu itu sangat kiler tiada tara. Lebih tajam dari jarum suntik, lebih menggelegar dari bunyi alu, lebih pedes dari pengawas praktek, aduh apaan si.
Setelah pak kevin keluar dari ruang kelas dibba segera membereskan beberpa buku yang berserakan di mejanya dan segera memasukkannya ke dalam tempat sampah eh maksutnya kedalam tasnya.
"Kalian udh ada buku buat besok tugas pak kevin? " tanya zalea
"Blum nih, lea sendiri gmna? " saut dibba
"Belum juga" jawab lea sambil nyengir
Sedangkan ziba sedari tadi mengutak atik ponselnya sambil geram sendiri mukanya. "Ish dasar suami nyebelin" ucapnya sambil mematikan hpnya lalu memasukkan ke dalam tasnya.
"Kamu ini kenapa zib ngomel ngomel sendiri? "
"Gapapa, lagi sebel"
"Kamu sebel kita kita mah juga lihat, sebel kenapa emangnya? Kenapa dengan pangeran kabanggaan kamu itu? "
"Nih gini ya, aku tu sebel banget sama pangeran ku itu. masak aku chat di jam 9:23 trus dia balas di jam 9:24, dia kemana aja selama satu menit hah?"
"Wah hati hati tuh, biasanya..... "zalea sengaja menggoda ziba yang sedang emosi sedikit.
"Hati hati apa hah? Hati hati apa ziba tanya!!" ucapnya sambil meletakkan tangannya di pinggangnya.
"Emang ya bumil sensian" bisik dibba sangat sangat pelan, bahkan malaikat pencatat amal pun tidak dengar (becanda man teman)
"Huhh kalian gatau rasanya sih"
"Ya kan kita belum nikah, ya gak dibb? jadi ya gatau lah " ucap si zalea sambil memegang pundak dibba.
Dibba hanya tersenyum menanggapinya.
"Eh abis ini kita ke toko buku yuk" ajak zalea kembali ketujuan awal.
"Skuy lah kangen menghirup udara di emoll ziba " balas ziba dengan sumpringah, bukannya tadi dia marah marah ya?
"Dibba ngikut aja" dibba memutuskan untuk ikut dengan kedua temannya, dari pada di rumah ia terus saja memikirkan suaminya yang di colong oleh mbak kunt* atau bahkan mba pelakor? Jangan sampai ya allah.
Akhirnya mereka semua langsung menuju ke mall terdekat untuk mencari buku, tujuan pertama sih nyari buku tapi gatau deh nanti kalo udh sampe tujuan.
Setelah sedari tadi mengelilingi rak rak yang berisi buku ziba dan zalea izin untuk pergi ke peralatan bayi sebentar, si bumil baru itu sangat tidak sabaran ingin melihat beberapaa pernak pernik lucuh.
Padahal jika kalian tau saja, usia kehamilannya baru beberapa bula. Bahkan bila dia tidak cerita, orang orang tidak akan tau bahwa dia sedang membawa 2 nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Is Perfect
SpiritualCover by triguna prastiyo "menikah denganmu adalah hal yang tak pernah aku bayangkan dalam hidupku wahai laki laki perfect" ~ Adibba kaila akbar.