Bismillah
Assalamualaikum temen temen. Divia balik lagi nih. Selamat membaca dengan nyaman
****Ini adalah hari pertama dibba menyandang status sebagai seorang istri. Dia tak mau melewatkan waktu waktu ini. Setelah solat shubuh dibba keluar kamar, menuruni tangga dan menuju ke dapur.
Dibba sempat bingung dengan letak - letak benda yang akan di gunakan untuk memasak, tapi tadi dengan senang hati pembantu mertuanya memberitahunya.
"Dibba."
"Astagfirullah..... Mamah ngagetin aja." Ucap dibba. Sedangkan mertuanya hanya tersenyum.
"Kamu lagi ngapain sayang?" Tanya Nova.
"Dibba lagi memasak untuk sarapan mah ." jawab dibba dengan polos.
"Kenapa gak mintak mbok asih buat bikinin sarapan aja ?" tawar nova
"Tadi udah di tawarin kok, tapi dibba tolak. Terus embok ijin pergi ke pasar. Lagi pula mamah belum pernah merasakan masakan dibba kan?. " Tanya dibba.
Nova hanya menganggukan kepala dan mendekati dibba lalu berkata.
"Fatur gak salah milih kamu buat jadi pendamping hidupnya." puji Nova sambil tersenyum dan mengelus jilbabnya.
"Ajarin mamah masak dong mamah gak jagi masak."
"Dengan senang hati mah." balas dibba sambil tersenyum.
"Oke sekarang kita mulai ya masaknya." kata Nova dengan antusias. Dibba hanya menganggukan kepala dan memulai memasak.
Akhirnya semua masakan sudah matang. Setelah selesai memasak dibba dan Nova langsung menghidangkan nya di meja makan. Dibba dan Nova duduk berhadapan di meja makan sambil menunggu Arya dan Fatur pulang dari masjid.
"Dibba makasih ya udah mau ngajari mamah masak. "kata Nova.
"Iya mah dibba juga seneng bisa ajari mamah masak "
"Mah dibba boleh minta sesuatu gak?." Tanya dibba ragu.
"Minta aja sayang. " Jawab Nova sambil tersenyum.
"Dibba manggil mamah sama papa dengan sebutan bunda dan Ayah aja gimana?. "
"Iya sayang gak papa, tapi kalau boleh tau apa alasannya ?." Hanya Nova.
"Engg - enggak ada apa apa sih mah, cmn dibba sering keingetan mamah dibba aja kalo manggil mamah nova dengan sebutan mamah. " hah hah? Gmna tuh maksutnya.
"Yaudah dibba boleh manggil mamah dengan sebutan bunda." Ucap Nova membuat dibba terseyum lebar.
"Makasih bunda."
Tiba - tiba Arya dan Fatur datang ke meja makan sambil berbincang, mereka baru pulang dari masjid. Arya langsung duduk di samping Nova, Fatur menghampiri dibba, dibba langsung mencium tangan Fatur, lalu Fatur membalasnya dengan mengelus jilbab dibba pelan. Nova dan Arya tersenyum malu melihat perilaku dibba dan Fatur.
"Pak Fatur mau makan apa ganti dulu?. " Tanya dibba.
"Saya mau ganti dulu." Seketika Nova dan Arya tertawa keras.
"Mamah sama papah kenapa?." Tanya Fatur bingung.
"Kalian ngomongnya kaku banget." jawab Nova setelah berhenti tertawa .
"Kami belum terbiasa mah. "Fatur tak menanggapinya dengan lebih lalu dia menarik tangan dibba. Dibba mengerutkan keningnya, tapi ia langsung sadar bahwa Fatur mau ditemani ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Is Perfect
SpiritualeCover by triguna prastiyo "menikah denganmu adalah hal yang tak pernah aku bayangkan dalam hidupku wahai laki laki perfect" ~ Adibba kaila akbar.