17💕 fatur kembali

2.1K 131 23
                                    

Bismillah
Assalamualaikum temen temen. Divia balik lagi nih. Selamat membaca dengan nyaman

***

Kaki seorang pria mulai melangkah kedalam toko buku di dalam sebuah mall terkenal di Jakarta. Dia akan membeli beberapa buku untuk keperluan mengajarnya di sebuah kampus.

Saat sedang berjalan jalan mencari buku tiba tiba dia melihat ada seorang wanita berjilbab syar'i kesusahan membawa buku. Lagian ia juga membeli buku sangat banyak.

'itu sangat belebihan'

Dan benar saja tiba tiba.

Brukkkk

Semua buku bukunya berserakan di lantai.

"Astagfirullah." ucap wanita itu sambil memunguti semua buku buku yang berserakan.

Wanita itu dibba ya.

Laki laki itu segera berjalan ke arahnya dan membantu dibba.

"Lain kali kalau beli buku seperlunya saja." ucap pria ini yang sepertinya mengagetkan dibba.

Dibba langsung mendongak memandangi ku, tapi pria ini masih fokus mengambili bukunya. Tak sengaja matanya bertemu dengan mata sang pria.

Teduh batin sang pria.

"Astagfirullah." dia menyadarkan dirinya.

"Emm trimakasih sudah membantu, saya bisa membawanya sendiri." sambungnya sambil merebut semua buku yang sudah pria itu punguti tadi.

"Oh ya sudah, sebelumnya perkenalkan nama saya Fajar Ramadhan." ucapnya memberanikan diri untuk berkenalan dengan dibba

"Ah iya, saya dibba."

Ahh nama yang cantik seperti wajahnya. Batin sang pria.

kemudian fajar berdiri dan mulai melangkah menjauhinya.

Dibba masih berusaha membawa kembali buku bukunya tapi alhasil sama seperti semula, semua buku bukunyanya kembali terjatuh berantakan.

Secara tiba tiba langsung fajar putuskan untuk kembali menghampirinya, dia membalikkan badannya kembali dan langsung membantu dibba membawa semua bukunya itu ke kasir.

"Emm mas, masnya tidak perlu membantu saya." ucap dibba sambil menunduk.

"Seorang dokter pun pasti memerlukan dokter lain saat dia sedang sakit." ucap fajar cepat dan dibba diam seribu bahasa.

'Sepertinya dia kurang nyaman.'~ batin fajar.

Setelah selesai membayar pun fajar masih membantu membawakan buku buku dibba yang berada didalam tas yang dapat dari toko buku itu.

"Kesini naik apa? " tanya fajar.

"H - hah? "

"Kamu kesini naik apa? "

"Emm tadi sama temen, tapi kayaknya mereka sudah pulang deh. "

"Saya beri tumpangan, " entah apa yang terjadi dengan fajar dia pun tidak tahu.

Tiba tiba saja langsung ceplos.

Dia langsung memutar kepalanya sembilan puluh derajat menghadap ke arah fajar.

Dia kembali menatap fajar dan seakan akan berkata 'sebenarnya siapa si laki laki ini? '

"Tidak perlu mas, trimakasi. Saya bisa pesan taksi online."

"Masnya tidak perlu repot repot, sudah cukup saya merepotkan masnya tadi." dibba menolak halus, halus sekali.

"Saya tidak merasa di repotkan sama sekali." ujar fajar sambil berjalan ke arah parkiran dengan kedua tangan masih menenteng buku buku milik dibba.

My Imam Is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang