13💕 pelukan? siapa dia?

4.7K 240 21
                                    

Assalamualaikum teman teman selamat membaca dengan nyaman.

****

Saat ini dibba sedang asyik menonton tv setelah tadi ada kelas pagi, ya betul sekali dia sudah balik dari kampus setengah jam lalu. Tapi seketika kefokusannya saat menonton tv hilang begitu saja saat ada seseorang yang membunyikan bell rumahnya.

Dibba memutuskan untuk membuka pintunya sendiri. Siapa tau tamu penting wkwkwk.

"Dibbaaaa" ziba langsung memeluku saat aku membuka pintu.

"Kamu berat zib" candaan dibba mulai keluar.

"Heheheh maaf" ziba hanya mengeluarkan cengiran tanpa dosa.

"Masuklah, bukannya kita tadi bertemu di kampus?" ucap dibba sembari masuk ke rumahnya

"Wow besar sekali, emng ga boleh aku main kerumah mu. Ini pertama kalinya loh" kata zibba sambil pura pura sedih.

"His lebay nya kumat deh. "

"Kamu kenapa? Tumben badan kamu lemes banget, muka juga pucet padahal tadi di kampus gada apa apa"

"Aku gatau deh, dari tadi pagi aku kayak gini. Lemes dan pucet banget cuman aku paksain aja ke kampus."

Lah aneh, udah tau lemes malah pergi pergi berkunjung ke rumah orang. Dasar.

"Yaudah dudu dulu. mau minum apa? " dibba sedang baik hati Sepertinya.

"Terserah kamu saja."

"Tunggu sebentar biar ku buatkan. " dibba pergi ke dapur untuk membuatkan minum ziba .

Tak lama kemudian dibba kembali sambil membawa minuman dan beberapa cemilan.

Saat kaki dibba menginjak ruang tamu tiba tiba ia di kejutkan dengan ziba yang keadaanya sudah terjatuh di lantai. Sepertinya dia pingsan.

"Zib, ziba. Bangun zib!!! " dibba menyntuh keningnya. Panas.

Ya Allah! Ziba kenapa? Dibba terus mencoba membangunkannya tapi tak bisa karena badanku juga ga terlalu sehat. Dibba lari ke dapur memanggil simbok dan suaminya untuk menolongnya membawa dibba.

"Mbok tolongin dibba mbok. "

"Non dibba kenapa non." ucapnya khawatir takut terjadi apa apa dengan dibba.

"I-itu mbok temen dibba ping-pingsan. "

"Astagfirullah. "

"Ayo non biar bapak bantu."

Setelah memindahkan ziba ke kamar dibba, tapi karena ziba tak kunjung sadar juga akhirnya dibba memutuskan untuk membawa ziba ke rumah sakit.

Dengan bantuan simbok dan suaminya dibba berhasil membawa ziba ke rumah sakit.

Beruntungnya keadaan jalanan saat ini bisa dibilang tidak seramai biasanya. Allah taala maha baik bukan?

Sesampai di rumah sakit ziba langsung di priksa oleh dokter yang kuketauhi bernama syifa. Dokternya masih muda dan juga cantik. Aihh itu tidak penting yang terpenting sekarang adalah kesehatan ziba

Dokter syifa keluar dari ruangan dibba segera menghampiri dokter tersebut.

"Dengan keluarga ziba? "

"Eumm saya temannya dok bagaimana?"

"Apakah pasien sudah bersuami? "

"Su...sudah. "

My Imam Is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang